Little Agent

Investigation (I) *30

Soal misi ini, kami menjalaninya secara berganti-gantian karena sniper, self-defense, dan detective yang berperan langsung turun ke lokasi misi cukup banyak. Jadi untuk itu dikirim sekitar masing-masing, 6 atau 7 orang dalam sekali misi.

Seingatku, Alpha dan Beta memiliki jumlah sniper dan self-defense, masing-masing lima. Dan detective dua. Berarti anggota tim yang bisa turun ke misi berjumlah 12. Karena ini misi bersama antar dua tim, jadi total anggota tim dan beta yang bisa turun berjumlah 22 orang. Tapi untuk dalam sekali menjalankan misi, 22 orang terlalu banyak, juga misi belum tentu akan langsung tuntas begitu saja dalam sekali penyelidikan.

Karena itu, Light dan Rane membagi tim yang akan keluar menjadi empat dan akan bergantian menjalani misi. Karena aku sniper, jadi aku akan turun langsung nanti, tidak. Tapi sebentar lagi.

Iya, aku serius. Satu jam lagi aku dan yang lain sudah berangkat menyelidiki soal Black Eagle. Timku adalah tim kedua yang berangkat setelah 6 orang anggota tim Beta dan Alpha kemarin. Isi tim sengaja dicampur agar antara Beta dan Alpha bisa langsung mengetahui informasi yang di dapatkan nanti. Ini hanya untuk menghindari, jika seandainya kemarin semuanya adalah anggota tim Beta yang pergi, begitu melaporkan hasil misi mereka tidak akan menyembunyikan apapun dari tim Alpha karena saat misi terdapat anggota tim Alpha di dalamnya.

Err, kau mengerti maksudku 'kan?

Aku satu tim bersama, Zi-hjangan tanya aku sudah bosan atau belum--lalu Stella, Kataoka Kanzaki, Rane, Light, dan seorang lelaki bernama Alex Connor. Dari yang aku dengar, gadis jepang bernama Kanzaki itu sebenarnya memiliki posisi ganda sebagai self-defense dan detective. Tapi posisi resminya adalah detective, sesuai Pinnya. Begitupula dengan lelaki bernama Alex yang kuketahui merupakan sepupu Alice. Ia memiliki posisi resmi sebagai sniper, dan posisi kotornya adalah telematic. Tapi bagaimanapun mereka lebih ahli di posisi resmi mereka.

Ini sama seperti kasus para scientist, detective, hacker, dan telematic yang selalu diwajibkan untuk belajar bela diri dan menggunakan senjata api, walaupun itu semua merupakan posisi sniper dan self-defense. Orang seperti Zi mungkin bisa saja posisi ganda atau lebih, mengingat ia selalu masuk ke lab IT dan kemampuan beladirinya yang lumayan. Oke, pengecualian untuk lab, faktanya yang ia lakukan di sana hanya bermain game. Begitupula dengan Alice, ia ahli beladiri sekaligus bisa memecahkan teka-teki, namun ia memilih posisi self-defense sebagai posisi resminya. Stella juga hampir sama dengan Alice, tapi ia lebih memilih detective sebagai posisi resmi.

Cloudy juga, ia memiliki posisi resmi sebagai telematic dan posisi sampingan sebagai hacker. Kombinasi yang pas bukan?

Kalau untuk kasusku sendiri... Aku memiliki posisi resmi sniper dan posisi lain sebagai self-defense...

mungkin?

Entahlah, semua murid pasti punya posisi gandanya sendiri. Kalau posisi gandaku adalah self-defense, aku pikir itu sangat biasa mengingat semua murid juga bisa beladiri, hanya saja level yang membedakan. Hal yang sama juga dengan sniper, tapi... posisiku memang itu.

Sejujurnya aku merasa sangat aman mengetahui anggota-anggota tim yang akan dikirim bersamaku. Rane dan Light, sama-sama kapten. Stella dan Zi, mereka cukup kuat soal mental juga fisik. Buktinya, saat tes kenaikan kelas, Stella masih bisa bertahan dan sanggup membawa Violette dalam keadaan sekarat. Dan Zi? Dia pernah mendorong lemari berisi senjata berat saat latihan sampai lemari itu miring, tidak ada yang tahu selain aku. Kanzaki dan Alex, aku belum tahu mereka betul. Tapi mendengar posisi resmi mereka juga membuatku aman.

Aku rasa semuanya tipe orang yang bisa diandalkan.

Pintu ruangan bergeser begitu aku berdiri di depannya kemudian langsung saja masuk. Aku tersenyum canggung saat melihat sudah ada enam orang di sini. Tanganku menurunkan senjata angin yang khusus untuk misi dari bahu. Sejujurnya aku jarang menggunakaan senjata angin, tapi aku merasa cukup cocok.