Last of Us *66

20.8K 2.3K 617
                                    

Sulit bagiku untuk harus kembali berjuang sendirian di situasi ini. Berusaha mengikuti dan mencari tempat mereka di mana semua orang berkumpul, di mana mereka membawa Rane, dan di mana sisa pihak Fire Wings lainnya.

Ah, 4 jam lagi.

Tapi pada akhirnya aku berhasil menemukan mereka semua. Dan aku tidak berani untuk ke sana, jadi aku masih bersembunyi dan bimbang seorang diri di sini. Tidak ada lagi eksekutor atau pihak Black Eagle lain yang berusaha mencariku, karena mereka semua berkumpul di sana. Aku benar-benar bingung harus melakukan apa sampai akhirnya mendengar broadcast yang bisa membuat satu bangunan markas ini dapat mendengarnya.

"Hei, Vale. Aku tahu kau ada di sekitar sini, ayo keluar saja. Biarkan semua orang melihat bagaimana kita bersanding sebagai sepupu."

Tanganku menggenggam erat busur panah, masih bersandar pada dinding yang jelas-jelas hanya membatasi diriku dari lobi pusat lantai dasar yang sangat luas. Banyak eksekutor yang berdiri di lantai lain sambil menatap ke arah bawah.

Ke arah para murid Fire Wings dan sebagian agen pemerintah yang ditahan dan diletakkan di tengah-tengah sana semuanya.

Aku kembali bersandar dan menghela napas gusar.

"Ayo hentikan petak umpet ini. Kami hanya ingin melihatmu, teman-temanmu juga ingin melihat keadaanmu, Vale."

Gigiku bergemelatuk takut.

"Ah, aku tahu. Kemari dalam 10 detik atau kutembak 'Yang Terpilih'?"

Sampai hari ini aku tidak mengerti apa yang salah dengannya.

"Satu ... dua ... tiga ... empat ... lima ..."

Aku menarik diri dari tembok di ujung koridor yang menghalangiku sejak tadi, lalu berjalan perlahan ke arah sana.

"Enam ... tujuh ..."

Aku melebarkan langkah dan menuju ke tengah-tengah lobi hingga semuanya bisa melihatku, pada akhirnya aku menyerahkan diri.

"Aley!"

Aley yang berada di samping Aaron menyeringai dan menjauhkan moncong baretta dari Rane yang masih belum sadarkan diri.

"Hai, sepupu," sapa Aaron dan Aley kompak.

Aku mengetatkan rahang.

"Cepat katakan apa yang kalian mau," balasku.

"Wow, wow, sejak kapan kau jadi begini?" Aaron dan Aley mendekatiku, aku hanya diam tidak melawan saat keduanya merangkulku seolah tengah memamerkan pada semua orang.

"Sejak kalian jadi begini," gumamku kemudian menepis tangan kedua dan mundur sedikit agar menjauh.

Aaron dan Aley saling melirik kemudian berdengus menahan tawanya.

"Baiklah. Kami sakit, ya, semua orang tahu," kata Aaron enteng dan berjalan menjauhiku dan Rane di tengah lobi, diikuti oleh Aley. Aku mengatupkan bibir rapat dan masih mengikuti pergerakan mereka yang mulai ikut naik ke lantai dua dengan elevator kapsul yang tidak jauh dari sini. Keduanya menatapku dari atas sana.

"Kami akan sedikit berbaik hati dan memberimu pilihan."

Kukira ini hal yang cukup baik karena sejak tadi aku memang tidak memiliki pilihan, sampai aku mendengar lanjutannya.

"Pertama, kami akan mengobatimu saat ini juga dan kau harus bekerja pada kami, jadi eksekutor di Black Eagle. Kau terinfeksi, kan?"

Di ... obati. Diberi kesempatan hidup lebih lama hanya untuk menghabisi nyawa yang lain.

Little AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang