"Berhati-hatilah. Area hutan buatan ini dikelilingi oleh medan magnet."
Aku yang tadinya sedang berjalan langsung menghentikan langkahku.
"Hm, ya. Terimakasih." hanya itu yang bisa aku ucapkan. Menanyakan tentang Step 3 ku sendiri juga percuma. Lily hanya akan membuatku semakin pusing dengan bahasanya yang tidak mudah dimengerti dan tidak langsung to the point itu.
"Kau baik-baik saja, Valerie?"
"Huh? Aku?" tanyaku sambil celingak-celinguk mencari seseorang, atau mungkin sesuatu yang bisa jadi adalah petunjuk menuju Step 5.
"Suaramu terdengar lelah."
Ya, aku lelah denganmu.
"Aku baik-baik saja," jawabku tidak mengungkapkan apa yang ku pikirkan. Ku singkirkan semak-semak lebat yang menghalangi jalan ku dengan pelan. Semak-semak ini berduri, dan tanganku sudah lecet-lecet karena menyingkirkannya.
"Tidak mau tanya sesuatu?"
Kenapa jadi dia yang terus bertanya?
Iya, semenjak aku frustasi karena tidak menemukan apa-apa daritadi, aku memutuskan untuk tidak bertanya apapun pada Lily setiap dia aktif. Aku tidak tahu kalau dia akan terus mengajak ku berbicara. Apa bot ini tidak dilengkapi sensor yang membuatnya bisa peka? Aku sedang tidak ingin bicara soalnya. Tapi setelah mendengarnya bertanya tentang keadaan ku tadi, sepertinya dia memang begitu.
"Bertanya padamu? Pasti jawabannya tidak akan beda jauh dengan yang kau ucapkan lima belas menit yang lalu, atau bahkan satu jam yang lalu," balasku tanpa sadar memutar bola mataku kesal.
Lily tidak menjawabku, selama beberapa detik hanya ada suara semak sampai akhirnya ia menyahut. Aku kira dia low-bat tadi.
"Kau tidak mau bertanya soal bantuan?"
Tiba-tiba saja topik ini jadi menarik bagiku.
"Ban-tuan?" gumamku pelan sambil mengernyit bingung.
"Apa maksudmu?" tanya ku tak paham.
"Jika kau bertemu seseorang, dia bisa membantu mu."
Aku refleks berdecak malas. Aih, Lily... Kau benar-benar menyebalkan ya.
"Memangnya kau pikir apa yang ku lakukan daritadi? Mencari udang dibalik batu?!" tanya ku kesal.
Justru daritadi aku mencari bantuan untuk hal ini!
"Tidak. Tapi aku tahu seseorang akan membantumu."
Apa kau dilengkapi sistem untuk meramal masa depan atau semacamnya?
Ya, itu kalau aku bertemu orang itu. Kalau tidak? Mungkin kami semua bermalam di arena untuk hari ini. Ini sudah hampir gelap. Ah, sial. Bagaimana ini?
"Ya, ya ... Terserah apa katamu Lily. Ternyata kau juga bisa meramal."
Selain membuat orang kesal. Lanjut ku dalam hati. Aku tidak peduli mereka yang menonton menertawakan ku karena hal ini. Aku sudah benar-benar lelah. Lily tidak membalas perkataanku selama sekitar 10 detik.
"Sekitar 50 meter didepanmu, terdeteksi seseorang."
Setelah itu dia tidak aktif.
Tunggu! Apa? Dia baru saja membantuku? Maksudku, yang ia lakukan dari tadi hanya... Mengucapkan hal yang sama setiap aku bertanya.
Dan aku tidak sempat mengucapkan terimakasih.
*
Benar-benar sebuah keberuntungan bagi kedua gadis ini ketika bertemu secara kebetulan saat sedang berjalan disekitar sungai kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Agent
Science FictionBerawal dari ayahku yang memasukkan ku ke sekolah khusus yang mengajarkan murid nya untuk menjadi seorang agent. Mendapatkan misi pertamaku yang tergolong ringan. Sampai suatu saat krisis melanda karena sebuah organisasi gelap melancarkan aksi Biot...