Stuck *44

18.6K 2.3K 156
                                    

"Jadi... Kau yang akan bicara? Karena kalau aku jelas tidak tahu harus bilang apa ke orang tua Vale," kata Light membuat Xander meringis sampai akhirnya mengangguk tidak ikhlas dengan wajah masam.

"Padahal kau ketua," gerutu Xander membuat Light memasang cengiran tak berdosa di depan Ruang Perkumpulan yang sepi. Kepala Xander bergerak ke arah pintu dengan wajah bosan. "Jadi di mana Kapten Alp--"

Bunyi pintu terbuka memotong ucapannya, kemudian seseorang masuk ke dalam sana. Wajah datar dan dingin itu menyapa, hanya saja melihat lingkaran mata yang samar tercipta di sana mengurangi sedikit kharisma sang Kapten Alpha. Rane hanya menyadari keberadaan Light yang memang paling dekat dengan pintu, sedangkan Xander sendiri memilih untuk memojokkan diri di sudut tribun terbawah. 

"Kau sudah dapat kabar?" Bukannya meminta maaf atas keterlambatannya, lelaki bersurai cokelat itu langsung bertanya ke intinya. Untung saja Light sudah maklum dengan sikapnya.

"Sebenarnya baru saja akan diselidiki--"

"Kalau begitu waktunya sisa sedikit sekali. Apa yang kau kerjakan tadi pagi?" potong Rane dingin membuat Light terdiam dengan ekspresi yang sama seperti lawan bicaranya. Nada bertanya Rane yang seolah-olah jika dia memiliki posisi yang lebih tinggi darinya membuat Light agak tersinggung. Walau begitu Light tetap dingin mengingat janjinya pada Rane semalam yang akan memulai penyelidikan Vale.

Xander yang masih belum disadari eksistensinya merasa ingin segera keluar ketika aura tidak menyenangkan menguar ke seluruh Ruang Perkumpulan.

"Kautahu hal pertama yang biasa kita lakukan sebelum memulai penyelidikan adalah menyusun rencana. Tadi pagi semua kapten rapat di mansion 10. Aku sengaja tidak memberitahumu karena keadaanmu yang kurang tidur tadi malam." Iris koral dan cokelat itu saling beradu. Rane rasanya tidak tahu harus merasa tersanjung karena pengertian Light atau justru kesal karena merasa tindakan Light yang terlalu teratur dan lambat, membuang-buang waktu. 

"Lalu? Sudah punya rencana untuk menyelidikinya sebelum malam tiba?" tanya Rane membuat dua anak panah tak kasat mata langsung menghujam jantung Light dan Xander. Itu pertanyaan yang sarkastik. Light berusaha mengerti, Rane sendiri tidak sadar jika dia perfeksionis pada pekerjaan yang dibebankan padanya, karena itu... kehilangan satu anggota tim tiba-tiba tanpa kabar begini jelas membuatnya tidak tenang. Apalagi ini Vale, salah satu anggota tim Alpha yang berharga; mempunyai data dan sampel Antivirus; anak dari salah satu mantan ilmuwan Lab Rahasia Negara yang tak lain merupakan penemu Antivirus; mempunyai banyak informasi Black Eagle; dan hubungan keluarga yang erat dengan pencetus Black Eagle.

Kalau sampai Vale bergabung dengan Black Eagle, maka tamatlah mereka.

Light berdecak. "Sudah, karena itu kau dipanggil kemari. Tapi sebaiknya kalian berkenalan dulu." Iris hijau koral Light melirik ke arah Xander yang masih setia menempel pada tembok, seperti anak kucing yang kedinginan. Rane nyaris mengernyit bingung, baik karena sejak kapan Xander berada di sana maupun siapa dia. Wajahnya asing, dan Rane yakin dia tidak pernah melihat murid Fire Wings dengan wajah yang sama.

"Aku Xander, mantan murid sekaligus sepupu Vale. Mohon bantuannya." Xander melompat dari duduknya dan segera menghampiri mereka, tangannya terulur pada Rane. Lelaki itu bergeming sebentar memikirkan bagian sepupu Vale sampai akhirnya membalas uluran tangan Xander.

"Rane," balasnya.

Light menepuk tangan sekali. "Nah, bagus. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah mengumpulkan yang la--"

"Rane...? Rane Leighton?!" Pertanyaan Xander memotong ucapan Light.

*

Valerie's POV

Little AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang