Part 12

2.6K 131 4
                                    

Hari telah berganti dengan cepat. Secepat lalu lalang pengunjung depatement store tempat Via bekerja. Sore itu terlihat cukup banyak orang yang mengunjungi tempat itu. Kebanyakan kaum muda mudi yang sedang menghabiskan waktu mereka bersama teman atau keluarga.

Via sedang berdiri santai ditepian pagar lantai 4 gedung departemen store sambil mengamati lantai dasar yang terlihat sedang ramai itu. Kedua tangannya menggenggam sekaleng minuman ringan, dan kedua matanya asik mengamati dari atas pegelaran Wedding Expo yang cukup ramai didatangi muda-mudi dan terlihat seperti pasangan yang akan menikah.

Sedari tadi pandangannya tak lepas dari sosok seseorang pria yang ia kenal. Pria itu terlihat sedang sibuk melayani beberapa diskusi dari pengunjung stand nya. Yah, pria itu adalah Adit. Memang saat ini ALAM Hotel sedang mengikuti pameran paket pernikahan yang menjadi salah satu layanan yang diberikan oleh hotel. Via mulai tertarik untuk mengamati Expo itu dari kejauhan setelah ia melihat ada Adit disana.

"Hey! Disini rupanya. Dicari dari tadi.."

Via terkejut saat ada seseorang yang menghampirinya dan ikut bersandar pada pagar tepat disampingnya.

"Mas Andre kok disini?" Ucap Via.

"Kamu yang ngapain disini.. Ini kan jam istirahat, kamu gak mau cari makan?"

"Via sudah makan bekal dari rumah mas." Ucap Via sambil kembali mengamati Expo itu.

"Kamu lagi liatin apa sih? Betah banget disini dari tadi.. oh itu.. kalau kamu ingin lihat-lihat kesana, ayo aku antar.." ucap Andre.

"Ih apaan sih pegang-pegang.. murahan banget tuh perempuan.." Ucap Via.

Andre yang mendengar itu sedikit terkejut. Via seperti tak menanggapi tawarannya, melainkan sedang membahas sesuatu yang lain. Via berucap tanpa sedikitpun memandang dirinya, dan seperti risih terhadap sesuatu yang dilihatnya.

"Dasar ganjen.." lanjut Via yang belum juga menyadari Andre sedang mencari tau sebab kekesalan rekan kerjanya itu.

"Hisshh.." ucap Via lagi saat ia lihat dua orang perempuan sedang memegang-megang tangan dan berbicara sangat santai kepada Adit. Dan Adit terlihat menanggapi dengan santai atas perlakuan dua orang pengunjung stand nya itu.

Tak lama kemudian Andre menyadari kearah mana Via memandang dan apa maksud ucapannya tadi.

"Kamu kenal sama pria itu?" Ucap Andre.

"Hah? Apa mas? Maaf aku gak denger kamu tadi ngomong..." Ucap Via saat ia sudah kembali tersadar ada Andre disampingnya yang mengajaknya ngobrol.

"Haha.. kamu seperti kesal melihat interaksi mereka.. Kamu kenal?"

"Ah, nggak kok, Aku nggak kenal.."

"Oh gitu.. kirain kenal.. kali aja mantan kamu atau siapa gitu.." ucap Andre.

"Sudah ah mas. Masuk yuk. Jam istirahat udah mau habis." Ucap Via yang segera meninggalkan tempatnya berdiri. Namun sebelum ia beranjak pergi, kedua matanya masih menyempatkan melirik Adit dengan sedikit ekspresi kesal terpancar dari tatapannya.

***

Malam semakin larut. Waktu telah menunjukan pukul 10.30 malam saat Via melihat jam di tangannya.

"Guys gw duluan ya.. udah di jemput nih. Bye.." ucap salah satu rekannya.

"Oke, ati2 ya Mel.." sahut rekan lainnya.

Pengunjung mall sudah hampir habis tak tersisa. Hanya terlihat beberapa orang pemilik stand dan petugas keamanan yang sedang berjaga malam saat Via baru saja keluar dari lobi Bioskop. Eskalator dan lift pun sudah dimatikan. Beberapa toko sudah mematikan lampunya yang gemerlap saat sedang ramai-ramainya pengunjung tadi.

Udara dingin segera meresap saat Via mulai melangkah keluar gedung Departemen Store. Dilihatnya halte sudah sepi tak ada orang. Dan ia pun tau sudah tak ada yang bisa ia lakukan di sana. Tak ada angkot yang akan lewat di jam selarut itu. Akhirnya ia memutuskan berjalan sedikit lebih jauh menuju pangkalan ojek online yang jaraknya beberapa puluh meter dari gedung departemen store. Alih-alih menggunakan ponselnya untuk memesan, ia ingin mengecek terlebih dahulu apakah temannya yang berprofesi sebagai ojek online masih mangkal disana jam segini.

Belum jauh ia melangkah, dilihatnya Adit sedang berjalan keluar gedung sambil membawa beberapa box di kedua tangannya menuju ke mobilnya yang terparkir di tepi jalan.

Via menghentikan langkahnya. Ia lihat Adit cukup kerepotan memasukan box-box itu kedalam kursi penumpang belakang. Via berniat menghampiri Adit untuk sekedar menyapa atau membantunya, namun sebelum ia menyelesaikan langkah pertamanya, Adit terlihat mengangkat telepon dan segera masuk ke pintu kemudi lalu beranjak pergi tanpa Adit sadari Via tengah mengawasinya dari kejauhan.

Sedikit raut kekecewaan terlihat di kedua mata Via, sebelum ia kembali melanjutkan langkahnya.

"Ngapain aku nyamperin dia, dia aja gak tau aku ada disini." Ucap Via dalam hati.

Jauh di belakang Via, ada Andre yang ternyata dari tadi melihat Via tengah mengawasi Adit saat akan memasuki mobilnya. Namun Andre tak melakukan apapun dan hanya beranjak pergi dengan motornya kembali ke rumahnya.

***


Halo.. Terimakasih masih setia di cerita ini.. Selamat menikmati...

Jangan lupa Kritik dan Sarannya ya...

Dear Boss's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang