"Terimakasih atas kesediaannya hadir di Indonesia pak Daniel. Saya sekeluarga merasa berbahagia atas kehadiran Bapak sekeluarga di tempat ini." Ucap pak Andi saat kedua keluarga sudah berada di meja perjamuan.
Restoran hotel terlihat penuh oleh para tamu undangan yang sedang menikmati perjamuan makan malam peresmian hotel itu.
para pelayan restoran tampak sibuk melayani tamu dengan pelayanan prima dan cepat. Para tamu undangan pun terlihat sangat menikmati menu yang disajikan.
"Tentu saja pak Andi. Saya sangat senang bisa berada disini sekarang. Dan sepertinya keluarga saya juga demikian. Saya juga berencana berlibur untuk beberapa hari disini." Ucap pak Daniel.
"Tentu saja pak, silahkan menikmati keindahan alam Indonesia. Dan saya akan menyediakan tempat menginap untuk bapak dan keluarga selama berada disini. Silahkan menganggap rumah sendiri." Ucap Pak Andi yang disambut tawa kecil dari kedua keluarga itu, tentu saja kecuali Via. Ia tetap diam dan melanjutkan suapan makanannya.
"Mike, bagaimana makanannya? Apa kamu suka?" Tanya pak Andi.
"Oh tentu saja pak Andi. Kalau tidak salah ini salah satu makanan khas Indonesia ya? Tapi maaf saya lupa namanya.." ucap Mike yang disambut tawa semua orang. Tentu saja kecuali Via.
"Makanan ini namanya Rawon. Sama seperti sup daging, namun dicampur rempah khas Indonesia. Rasanya juga khas kan?" Ucap Bu Tari.
"Oh iya saya ingat Rawon. Saya pernah makan ini dulu waktu liburan ke Bali. Rasanya memang khas dan enak sekali." Ucap Mike.
"Mike sudah beberapa kali datang ke Indonesia. Dia suka sekali traveling keliling dunia. Namun destinasi favoritnya adalah Indonesia. Selain dekat, murah, dan tempat wisatanya sangat indah. Betul kan Mike?" Ucap Bu Sherly istri dari Pak Daniel.
"Betul sekali. Seberapa banyak pun saya datang kesini. Selalu saja ada tempat menarik untuk dikunjungi. Indonesia adalah negara yang sangat luas. Tak cukup waktu seumur hidup untuk menjelajahi semuanya. Beda sekali dengan Singapura." Ucap Mike yang disambut tawa oleh semua orang kecuali Via.
"Wah kalau begitu beda sekalli dengan Via. Dia jarang sekali jalan-jalan. Bahkan dia hanya satu kali keluar negri. Setiap kali diajak oleh Papanya, dia selalu menolak dan beralasan sibuk. Mungkin lain kali kalian bisa traveling bareng ke suatu tempat yang belum pernah kalian kunjungi sebelumnya." Ucap Pak Andi.
"Ide yang bagus.. kalian pasti akan memiliki pengalaman yang menyenangkan nantinya.. bagaimana Via?" Tanya Pak Daniel.
Via tak mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Ia hanya fokus kepada makanannya dan pikirannya terbang entah kemana.
"Via.. Via.." panggil Bu Tari beberapa kali.
Akhirnya Via tersadar setelah sikutnya disenggol oleh sikut Bu Tari.
"A, iya ma? Ada apa?" Ucap Via yang disambut tawa dari semua orang.
"Sepertinya Via terlihat kelelahan.. mukamu sedikit sembab?" Ucap Bu Sherly.
"Ah tidak Tante, saya baik-baik saja. Hanya sedikit kurang enak badan." Ucap Via.
"Oh begitu rupanya.. kamu harus banyak-banyak istirahat. Pasti melelahkan membantu ayahmu mengurus banyaknya hotel yang dia miliki.." Ucap pak Daniel.
Pak Andi dan Bu Tari terlihat sedikit khawatir akan jawaban yang akan keluar dari mulut Via.
"Ah iya, Via ini wanita yang pekerja keras dan punya semangat tinggi. Dia sangat pandai mengurus apapun." Ucap Bu Tari menyela jawaban Via yang sedikit lagi akan keluar dari bibir tipis merah muda nya.
"Oh iya Via, kamu kalau liburan biasanya suka pergi ke tempat apa?" Tanya Mike.
"Aku..? Aku gak suka liburan."
Jawaban Via membuat semua terdiam dan saling bertatap muka. Termasuk pak Andi dan Bu Tari. Bu Tari pun sedikit menyenggol kaki Via dengan kakinya karena jawaban bodohnya itu.
Tiba-tiba Adit mendekat ke meja makan kedua keluarga itu. Ia menghampiri pak Andi dan membisikan sesuatu. Via yang menyadari keberadaan Adit disana mencoba untuk mencuri pandang kepadanya. Namun Adit hanya cuek dan berlalu setelah memberikan pesan kepada Pak Andi. Via yang mengetahui hal itu sedikit cemberut dibuatnya.
"Maaf pak Daniel. Bisa ikut saya sebentar? Saya ingin memperkenalkan anda kepada Pak Antoni. Beliau yang pernah saya ceritakan sebelumnya. Beliau katanya juga ingin bertemu dengan anda. Mari kita berkumpul di ruangan sebelah untuk minum kopi." Ucap Pak Andi.
"Oh tentu saja. Ijinkan saya menyapa beliau." Jawab pak Daniel yang segera mereka berdua meninggalkan meja makan dan menuju ke tempat yang sudah dijelaskan sebelumnya.
"Kamu cuek banget sih ada aku.. :(" Ucap via dalam pesan singkatnya kepada Adit.
Bu Tari dan Bu Sheryl terlihat sedang asik mengobrol tentang sesuatu. Di kesempatan itu Via mencoba mengamati pria yang katanya akan dijodohkan dengannya.
Mike orangnya cukup tampan. Dari penampilannya terlihat jelas bahwa apa yang ia kenakan dari atas sampai bawah merupakan barang-barang bermerk dan mahal. Badannya cukup tinggi dan tegap. Mempunyai rambut hitam lebat dan rapi. Cahaya lampu restoran terlihat memantul sempurna pada permukaan rambutnya yang berkilau. Kehidupannya terlihat penuh dengan fasilitas. Hal itu terlihat dari beberapa aksesoris yang ia kenakan. Mulai dari jam tangan, kacamata, hingga ponsel iphone keluaran terbaru yang selalu berada di dekat tangannya. Kulitnya khas orang Asia tenggara. Jika dilihat sekilas, ia tak beda jauh dengan orang Indonesia pada umumnya. Dan pasti tak ada yang menyangka bahwa dia adalah seorang WNA. Sejauh ini tak ada yang diketahui lebih jauh dari seorang anak konglomerat dari negri singa ini.
"Via, mama tinggal sebentar ya sama Bu Sheryl. Kamu ngobrol dulu aja sama Mike. Sebentar lagi mama kesini lagi." Ucap Bu Tari yang segera beranjak dari tempat duduknya.
"Mama Mau kemana..??" Ucap Via yang tak dihiraukan oleh Bu Tari.
---------------------------
Kira-kira Mike mau ngapain ya sama Via?
![](https://img.wattpad.com/cover/130858646-288-k876483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Boss's Daughter
RomanceCerita ini disusun dengan alur yang ringan-ringan saja. Tak ada melow yang berlebihan. Dan endingnya pun bisa ditebak layaknya cerita romance pada umumnya. Selama on going, part diupload random saja selama saya ada waktu ditengah kesibukan silaturah...