lima

3.9K 266 0
                                    

Reno dan Rifan sudah ada di dalam kelas, tapi karena ini masih pagi jadi belum ada yang masuk. Mereka hanya bisa menunggu sambil mengobrol sesekali.

Sudah hampir 20 menit mereka menunggu akhirnya Erlan dan Devan datang. Tapi dimana Kenzo?

"Lan, dimana adek lo?" tanya Reno.

"Siapa?" Erlan bingung sambil menaikkan dagunya.

"Tetangga lo sekaligus temen masa kecil lo masa nggak tau"

"Oh Kenzo. Tadi kata pembantunya dia udah berangkat. Tapi kok nggak ada ya?"

"Gue dari tadi disini sama Rifan juga nggak tau"

"Kita cari yuk, paling dia lagi sarapan"

Mereka berempat berjalan keluar kelas menuju kantin. Berharap Kenzo berada disana.

-----

"Dimana? Kapan?" tanya Kenzo antusias.

"Iya nanti gue ceritain tapi lo duduk dulu disana" Andien menunjuk kursi yang ada di depan laboratorium.

"Beneran ya lo bakal cerita"

Andien mengangguk dan membantu Kenzo berjalan ke arah kursi itu. Kenzo sudah lebih baik sekarang setelah meminum obatnya.

"Jadi.. " Andien ragu untuk mengatakan semuanya.

"Jadi apa?" Kenzo sedikit membentak.

"Jadi dulu gue sama lo sahabatan."

"Apa? Lo jangan bohong" Kenzo menggelengkan kepalanya.

"Gue nggak bohong. Dulu waktu kita SD kita harus pisah. Gue harus ikut orang tua gue buat pindah karena bokap gue pindah tugas. Trus pas gue udah pindah, kata tante Andien lo jatuh dari tangga dan amnesia. Makanya lo nggak inget kan sama gue?"

Kenzo mencoba mengingat semuanya. Dia terus memaksakan diri hingga kepalanya terasa berdenyut.

"Udah nggak usah diinget lagi kalau sakit". Andien mencoba melepaskan tangan Kenzo dari kepalanya.

"Sebenernya gue nyesel ninggalin lo. Gue telat buat menyadari kalau gue suka sama lo. Selama ini gue bertahan buat jaga perasaan gue buat lo. Karena gue percaya kalau suatu saat nanti pasti kita akan ketemu lagi. Dan saatnya tiba, sekarang kita bisa ketemu lagi. Tapi gue sedih karena lo udah lupa semuanya". Andien merasa dirinya sudah tidak pantas untuk Kenzo karena dia sudah meninggalkan Kenzo terlalu lama.

"Lo beneran Andien temen masa kecil gue?"

"Lo inget semua?"

"Gue cuma inget kalau gue punya sahabat yang paling gue sayang"

"Makasih udah berusaha buat nginget semuanya".

"Makasih tadi lo udah nolongin gue. Gue nggak tau gimana jadinya kalau lo nggak ada tadi". Kenzo tersenyum ke arah Andien.

"Lo tumben banyak omong. Selama gue liat lo disini dingin banget"

"Ya sebenernya gue nggak mau jadi dingin, tapi keadaan mendesak gue"

"Emang lo kenapa? Lo cerita aja sama gue nggak usah sungkan"

"Gue nggak apa-apa kok"

"Yaudah kalau nggak mau ngomong sekarang, lain kali aja ya" Andien tersenyum, memberikan kehangatan di hati Kenzo.

Apa dulu lo juga sehangat ini sama gue? Tapi kenapa lo ninggalin gue?

"Yaudah Dit gue ke kelas dulu ya. Bye" Andien meninggalkan Kenzo.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang