enam

3.6K 263 5
                                    

Kenzo segera pulang dari makam mamanya tanpa mampir kemanapun. Ia pulang bersama seorang cewek yang terlihat lebih tua darinya. Kedua orang itu masuk dan disambut oleh seorang wanita paruh baya.

"Eh udah datang. Loh Kenzi kok disini?" tanya Luna kaget.

"Iya, sekarang Kenzi udah dapet pekerjaan disini. Kenzi kangen sama Kenzo jadi aku mau kerja aja disini. Di perusahaan opa yang di Jakarta"

"Tapi gimana kalian bisa ketemu?"

Flashback on

"Kenzo"

Kenzo mencari asal suara itu. Dan dia menemukan seorang cewek yang sedang berdiri di belakangnya sambil tersenyum manis ke arahnya.

"Kakak" Kenzo benar-benar kaget.

"Kakak kok disini?" lanjut Kenzo.

"Kakak tadi sebenernya mau jemput kamu di sekolah. Tapi kakak liat kamu keluar dari sana kakak ikutin aja kamu sampai sini"

Kenzo memeluk Kenzi erat. Ia tak mau kehilangan satu-satunya keluarga yang sayang padanya. Kenzo bercerita tentang semua yang ia alami termasuk penyakitnya. Kenzi sangat kaget terhadap apa yang dikatakan Kenzo.

Kenzi juga merasa kesal dengan papanya yang tidak tahu menau mengenai kondisi adiknya itu. Kenzi tahu semua yang dialami Kenzo dari Erlan. Erlan selalu memberikan kabar mengenai adiknya.

"Udah jangan sedih. Sekarang kakak akan selalu ada buat kamu" Kenzi memeluk adiknya dengan isakan kecil.

Flashback off

"Udah kalian masuk. Kenzo segera ganti baju ya trus makan siang bareng" suruh Luna. Tapi seperti biasanya Kenzo hanya menganggapnya angin lalu.

"Papa udah pulang belum ma?" sahut Kenzi.

"Sudah, papa sedang tidur di kamarnya"

Mendengar kalau papanya sudah pulang, membuat niat Kenzo untuk bergabung dengan acara makan siang spesial ini musnah. Semua hal tentang papanya selalu membuat moodnya buruk.

Kenzo berlalu menuju kamarnya untuk meminum obatnya. Dia sengaja melewatkan makan siangnya karena mengingat saat ini ia sedang dalam mode ngambek dengan Erlan. Jadi nanti Erlan akan merasa bersalah kalau tahu Kenzo tidak mau makan.

Sore tiba, Erlan sudah berada di depan rumah Kenzo. Di segera masuk ketika Bi Anti membuka pintu besar itu. Rumah Kenzo begitu sepi, hanya ada Kenzi yang sedang menonton televisi.

"Kak, kok lo udah disini?"

"Iya tadi siang gue nyampe. Kenzo lagi di kamar tuh. Lo ada masalah sama dia?"

"Hehe dia tadi ngambek sama gue gara-gara gue bohong kalau gue nggak kenal sama Andien"

"Andien temen masa kecilnya Kenzo?"

"Iya kak. Sekarang dia pindah kesini. Rumahnya di sebelah"

"Hah? Sebelah rumah ini?"

"Iya Kak, tapi kayaknya Andien tau keadaan Kenzo saat ini".

"Udah deh sekarang lo samperin aja Kenzo. Dari siang tadi belum makan dia"

-----

Tok... Tok...

Kenzo segera membuka matanya saat mendengar ketukan di pintunya. Badannya terasa sangat lemas tapi ia tak mau kakaknya khawatir. Saat dibuka ternyata itu adalah Erlan yang membawa parsel kecil berisi cokelat kesukaannya.

"Zo, ini ambil. Gue bawain cokelat kesukaan lo" Erlan memberikan parsel itu. Tapi Kenzo sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Wajahnya pucat.

"Zo, lo sakit? Wajah lo pucet banget". Kenzo tak menanggapi Erlan.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang