"Kenzo! Dimanakah kamu?" teriak Devan menggema di koridor kelas 12.
Sekitar lima menit yang lalu, Kenzo sengaja menyembunyikan ponsel Devan. Entah apa maksudnya tetapi dari senyum jailnya terlihat bahwa Kenzo akan melakukan hal yang tidak beres. Untung saja sekarang jam pelajaran sudah berakhir, jadi sekolah sudah agak sepi.
Devan terus berjalan menuju ke area parkir. Ia berpikir jika Kenzo berada disana karena tadi ia berkata kalau sangat capek di sekolah.
Sesampainya di area parkir, Devan menghela nafas kasar. Pasalnya sekarang hanya ada mobilnya dan juga 3 mobil lainnya. Itu artinya semua sahabatnya sudah pulang dan hanya ia sendiri yang ditinggal.
"Temen macem apa sih mereka?!" gerutu Devan.
Ia berjalan menuju mobilnya untuk berniat pulang. Sekitar 30 menit perjalanan dengan kecepatan sedang sudah dilalui. Sekarang Devan sudah berada di halaman rumahnya. Tetapi ada yang berbeda karena ia melihat 2 mobil terparkir di halaman.
Dengan langkah cepat Devan berjalan memasuki rumah. Gelap dan sunyi yang pertama kali Devan rasakan. Tetapi ia beranikan diri untuk melanjutkan langkahnya.
"Aduh gelap banget sih, takut kan jadinya," gumam Devan.
"Udah tua masih aja takut," sahut seseorang.
"Kayak kenal suaranya," gumam Devan.
"HAPPY BIRTHDAY DEVAN!!!" teriakan Dara membuat Devan terkejut.
"Devan ulang tahun, Devan ulang tahun, Devan ulang tahun, Devan ulang tahun. Yeeee," jangan tanya itu suara siapa karena itu pasti Kenzo yang merubah lirik lagu selamat ulang tahun menjadi seperti itu.
"Eh bambang, lo nyanyi apaan sih. Gajelas banget," sahut Reno.
"Loh, kalian berdua kok disini?" tanya Devan kepada Reno dan Rifan.
"Iya lah, kita udah pindah kesini dong," jawab Reno heboh.
"Serius lo?" tanya Devan tak percaya.
"Happy birthday Devan, happy birthday Devan." ucap semua yang ada disana serempak.
Kue dengan lilin yang sudah menyala diatasnya juga sudah ada. Apakah kalian tau siapa yang membawanya ke hadapan Devan? Ternyata itu adalah manusia termuda diantara semuanya. Darren.
Devan memalingkan wajahnya saat melihat Darren menyerahkannya padanya. Sebenarnya Devan sayang dan gemas dengan si kecil gembul tersebut, tapi ia takut ia menjadi ganas saat melihat pipi gembul adiknya itu.
"Tiup lilinnya dong kak, aku capek nih bawanya," pinta Darren.
"Ayo dong Dev, kasian adeknya tuh," sahut Miranda.
"Ayo Devan!" ketus Dara.
Akhirnya Devan meniup lilin tersebut. Setelah itu ia mencubit gemas kedua pipi Darren lalu menggendongnya. Hampir saja kue yang dibawa Darren jatuh jika Miranda tak sigap menangkapnya.
"Nah gitu dong akur," sahut Bastian.
"Lepasin aku Kak," pinta Darren.
"Lepasin deh, kasian tuh adeknya," kata Dara.
"Baru aja gendong." dengan lesu Devan menurunkan Darren.
"Yaudah deh lebih baik sekarang kita makan" ujar Reno.
"Makan mulu lo. Malu nih gue sebagai sodara lo," kata Rifan kesal.
"Yaelah ngapain malu sih. Kayak sama siapa aja," sahut Riani.
-----
Disaat semua orang sedang makan bersama, Keyna dan Kenzo memilih duduk di tepi kolam renang. Mereka sedang membicarakan hal yang serius.
![](https://img.wattpad.com/cover/146786730-288-k838135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST TIME
Teen Fiction"Mulai sekarang nama Adrian akan ditambah dengan Nugraha di belakangnya". Kata Ilham. "Tidak, aku tidak akan menerimanya. Dia bahkan bukan anak kandung papa". Kenzo meninggalkan Ilham sendiri di ruang tamu. Kenzo sudah muak dengan semua ini. Akank...