dua puluh sembilan

2.1K 237 8
                                    

Saat Kenzo sedang mengerjakan ujiannya dengan serius. Ia ingin membuat Kenzi bangga kepadanya dan membuat Kenzi mau pulang. Kemarin Kenzo sempat menghubungi Kenzi untuk menyuruhnya pulang, tapi Kenzi punya syarat. Syaratnya kalau Kenzo berhasil mendapat tiga besar se-angkatan, Kenzi baru mau pulang.

Oleh karena itu, Kenzo bersungguh-sungguh mengerjakan ujiannya. Setiap malam ia belajar walaupun kalau tidak belajarpun ia masih bisa mengerjakannya. Tapi karena tekad bulatnya, ia jadi mau belajar. Dari hari pertama sampai sekarang hari terakhir, ia masih sangat antusias mengerjakan soal yang mungkin bisa membuat teman-temannya pusing.

Bagaimana tidak, di hari terakhir mapel yang diujikan adalah mapel terberat yaitu fisika dan kimia. Dua mapel yang tidak bisa dianggap enteng oleh semua orang. Tapi tidak dengan Kenzo, dari tadi ia mengerjakan dengan tenang karena ia bisa menjawab semua soal itu.

Tet... Tet...

"Waktu habis anak-anak. Kumpulkan sekarang". Kata guru pengawas.

"Baik Bu". Jawab semua kompak.

Semua siswa maju untuk mengumpulkan lembar soal dan jawaban ujian.

"Ujian kalian sudah selesai jadi kalian bisa lebih santai. Dan dua minggu lagi kalian akan liburan semester ganjil". Kata guru itu lagi.

Setelah guru itu pergi, semua bersorak gembira. Pasalnya ini adalah hari dimana sekolah hanya akan menjadi tempat bermain-main saja. Bukan lagi tempat bertemu guru killer dan pelajaran yang membosankan.

"Lan, kapan kita ke Keyna?" tanya Kenzo.

"Besok". Jawab Erlan.

"Gue ikut ya". Tawar Devan.

"Kalo lo ikut harus bawa makanan yang banyak". Canda Kenzo.

"Iya iya, apasih yang nggak buat lo". Canda Devan balik.

"Jijik". Kata Kenzo.

-----

"Aaaaa. Akhirnya gue bisa bebas jalan-jalan". Kata Andien berteriak.

"Lebay lo" ketus Riani.

"Yuk kita ke mall. Nyari baju gitu shopping ala cewek". Ajak Dara.

"Nggak mau ah gue. Mending gue tidur di rumah aja". Tolak Riani.

"Ih nggak asik lo". Gerutu Dara.

"Ih kalian ini debat aja, gue mau pulang. Mau tidur sepuasnya". Andien meninggalkan kedua sahabatnya yang masih berdiri.

Ia berjalan menyusuri koridor yang masih lumayan ramai. Ia akhirnya sampai di depan gerbang sekolah. Ia menunggu taksi yang lewat.

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depannya. Pintu belakang mobil itu tiba-tiba terbuka menampilkan sosok yang dipercayainya bisa menjaga hatinya.
Dia Adri.

"Nunggu jemputan ya?" tanya Adri.

"Lagi nunggu taksi". Jawab Andien tersenyum.

"Bareng aku aja. Aku anterin pulang".

"Nggak deh nanti ngerepotin lagi".

"Aduh, kayak sama siapa aja. Aku kan pacar kamu masa nggak boleh nganterin pacarnya sendiri sih"

"Iya deh aku mau"

Mereka berdua masuk ke dalam mobil. Pak Joko yang mengambil alih kemudi. Memberikan perjalanan yang nyaman untuk majikannya.

-----

"Kurang apa ya?" gumam Kenzo.

"Ah iya obat cadangan". Lanjutnya.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang