enam puluh empat

1.1K 32 0
                                    

Pagi-pagi sekali Kenzo sudah bangun dari tidurnya. Sepertinya karena memang kemarin Kenzo tidur lebih awal. Jadi sekarang ia sudah bangun dan sudah mandi.

Karena perdebatannya dengan Papanya kemarin, ia berniat untuk melewatkan sarapan pagi ini. Ia sudah berpenampilan rapi serta tas yang menggantung di lengan kanannya.

Kenzo menuruni tangga dengan cepat. Ia tak ingin keluarganya melihat kepergiannya. Ia dengan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Di sepanjang perjalanan, Kenzo tak henti-hentinya mengumpat karena Papanya yang terus-terusan menyuruhnya kuliah di luar negeri. Bahkan baru saja Papanya itu mengirim sebuah pesan yang berisi ancaman jika Kenzo tetap keukeuh dengan keputusannya, maka Ilham tidak akan membiayai kuliahnya sepeser pun. Juga Kenzo dilarang untuk bertemu dengan Keyna.

Kenzo semakin menancap gasnya saat berada di jalan yang agak sepi. Tetapi ia tidak sadar dengan truk yang melaju kencang dari arah tikungan. Setelah sopir truk membunyikan klakson, barulah Kenzo sadar. Tetapi itu sudah terlambat karena truk sudah sangat dekat dengan mobil Kenzo. Alhasil mobil Kenzo tertabrak truk dengan keras.

Para pemilik rumah di sekitar pun segera keluar karena mendengar suara yang sangat keras. Mereka berlarian mendekati lokasi kejadian. Salah satu warga segera menghubungi ambulans. Sementara yang lainnya sibuk membawa keluar Kenzo dan juga sopir truk keluar dari kendaraan masing-masing.

Darah segar keluar dari kepala dan beberapa anggota tubuhnya. Benar-benar memprihatinkan. Sementara sopir truk terlihat lebih baik daripada Kenzo. Hanya ada beberapa luka kecil saja di beberapa bagian tubuhnya.

"Kak Kenzo bangun." kata seorang cowok.

Kenzo hanya bisa melihat sosok cowok itu samar. Karena kepalanya dan seluruh tubuhnya terasa sakit, ia pun tertelan kegelapan.

Setelah ambulans datang, dengan segera Kenzo di angkat ke dalam. Ambulans dengan kecepatan kencang menuju rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit, ternyata adalah tempat dimana biasanya Kenzo berobat.

Saat berada di UGD, ada seorang suster yang mengenali Kenzo. Dengan cepat suster itu memanggil Niko terlebih dahulu. Sementara Kenzo sudah ditangani oleh dokter.

Niko sedikit berlari saat mengetahui keponakannya mengalami kecelakaan. Tetapi sebelumnya ia sudah mengirim pesan kepada Ilham.
Niko sangat terkejut melihat keadaan Kenzo yang memprihatinkan. Satu dokter sedang mengobati luka di kepala Kenzo, sedangkan satunya lagi memeriksa kaki Kenzo yang sepertinya patah.

"Gimana keadaannya?" tanya Niko.

"Benturan di kepalanya sepertinya sangat keras, dan saya rasa dia mengalami amnesia. Tapi saya harus melakukan pemeriksaan lainnya. Dan kaki kanannya juga patah, kita harus melakukan operasi secepatnya." jelas dokter muda itu kepada Niko.

"Saya percaya kepada kamu. Tolong selamatkan keponakan saya,"

"Sudah menjadi kewajiban saya Dok,"

Setelah itu Kenzo dipindahkan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan lainnya. Sedangkan Niko menunggu di depan UGD, karena hari ini tidak ada jam kerjanya. Sebenarnya pagi ini Niko libur, tetapi karena ada pasien yang membutuhkan dirinya, ia harus siap membantu.

Niko terus berdoa untuk keselamatan Kenzo. Tak lama kemudian Ilham, Luna, Adri, Kenzi, dan Levin datang dengan terburu-buru.

"Kenzo kenapa? Kambuh?" tanya Ilham panik.

"Dia kecelakaan," jawab Niko lesu.

"Gimana keadaannya? Dia baik-baik saja kan?" sahut Luna

"Kata dokter jaga kemungkinan Kenzo amnesia. Kaki kanannya juga patah," jelas Niko.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang