Steve saat ini sudah berada di kediaman keluarga Nugraha sepulang dari London. Ia sangat merindukan adik sepupunya yang sangat dingin itu. Beberapa bulan tidak ketemu pasti sangatlah berat, apalagi ia sempat mendengar kabar bahwa Kenzo koma. Tapi karena jadwalnya disana sangat padat, jadi ia hanya bisa mendengar kondisi Kenzo dari via telepon.
Sementara yang ditunggu masih belum pulang dari sekolah. Padahal ini sudah hampir malam. Steve tadi sempat berbincang-bincang dengan Adri dan Kenzi sebentar. Tapi dua orang itu sekarang sedang istirahat. Membiarkan Steve menunggu Kenzo sendirian sambil menonton televisi.
Cklek...
"Kak Steve? Ngapain disini?" tanya Kenzo polos.
"Ya mau ketemu kamu lah, masa ketemu Pak Joko," canda Steve.
"Bentar ya aku mau mandi dulu, udah lengket," pamit Kenzo.
"Iya, jangan lama-lama kayak cewek tapi," gurau Steve.
"Bawel banget sih kayak cewek,"
Steve hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Kenzo. Kenzo sudah seperti Kenzo yang dulu. Kenzo yang selalu terlihat bahagia walaupun sebenarnya tidak.
Kenzo turun dari tangga dengan wajah sudah segar. Steve mematikan televisi lalu berdiri menghampiri Kenzo.
"Ngapain?" tanya Kenzo saat Steve menatapnya lekat.
Steve memeluk Kenzo sangat erat membuat Kenzo jadi takut.
"Apa-apaan sih Kak?! Lo gay ya," sewot Kenzo.
"Ngaco! Kakak kangen banget sama kamu," kata Steve.
"Kita ke kedai es krim deket kompleks yuk. Kakak pengen makan es krim bareng kamu," ajak Steve.
"Yaudah ayok, tapi naik apa?"
"Naik sepeda aja, kamu punya sepeda kan?"
"Punya, ada dua di garasi"
"Yaudah ayok pergi,"
-----
"Eh, itu kan tetangga sebelah rumah kan Zo?" tanya Steve saat melihat Andien yang sedang duduk sendirian memakan es krimnya.
"Kok kakak tau? Sejak kapan?" tanya Kenzo menuntut.
"Ya taulah, dia kan temen kecil kamu, iya kan?"
"Yaudah kamu duduk disana aja. Lagian nggak ada kursi lagi. Kakak mau ke toilet bentar," pamit Steve.
Kenzo berjalan menghampiri meja dimana Andien duduk. Andien yang menyadari kedatangan Kenzo langsung tersenyum bahagia. Mereka saling bungkam sampai akhirnya Andien membuka percakapan.
"Emm, Zo."
"Apa?" tanya Kenzo sambil memakan es krimnya.
"Apa lo masih mau nerima perasaan gue?" tanya Andien sedikit ragu.
"Maksud lo?"
"Gue sebenernya masih suka sama lo," jawab Andien jujur.
"Maaf Ndien, gue nggak bisa. Setelah apa yang lo lakuin ke gue dengan pacaran sama saudara gue sendiri, gue nggak bisa nerima lo lagi," jawab Kenzo.
"Saat gue udah inget siapa lo dan gimana hubungan kita dulu, lo malah milih Adri. Disaat itu juga gue ngerasa manusia yang paling bodoh karena masih berharap lo akan balik lagi sama gue. Tapi gue sadar saat semakin lama hubungan lo sama Adri semakin deket. Gue pernah mau berkomitmen untuk nggak buka hati lagi buat siapa-siapa sampai Keyna dateng ke kehidupan gue. Dia yang udah ambil perasaan gue sepenuhnya. Awalnya gue mikir buat jadiin dia sebagai pelarian, tapi lama-lama perasaan nggak ingin kehilangan dia muncul. Keyna bisa rubah warna di hidup gue jadi nggak kelabu lagi. Di bikin pelangi setiap harinya." lanjut Kenzo.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST TIME
Teen Fiction"Mulai sekarang nama Adrian akan ditambah dengan Nugraha di belakangnya". Kata Ilham. "Tidak, aku tidak akan menerimanya. Dia bahkan bukan anak kandung papa". Kenzo meninggalkan Ilham sendiri di ruang tamu. Kenzo sudah muak dengan semua ini. Akank...