dua puluh satu

2.9K 224 28
                                    

Pagi ini suasana kantin sangat ramai dikarenakan hari ini tidak ada pelajaran. Semua guru rapat untuk membahas anggaran dana sekolah. Jadilah semua siswa berkeliaran di sekitar sekolah.

Mereka akan dipulangkan pukul 11.00. Karena sekolah tidak boleh meliburkan siswa dengan alasan yang dianggap tidak cukup kuat.

Kenzo dan ketiga sahabatnya berada di meja kantin paling pojok. Tapi yang berbeda, sekarang di tengah-tengah mereka ada Fikri yang duduk disana. Mungkin karena Kenzo sedang dekat dengan Keyna makanya Fikri juga dekat dengannya. Apalagi Fikri sudah tau semua tentang Kenzo, membuatnya semakin ingin melindunginya.

Saat mata Kenzo melihat Keyna yang berjalan sendirian sambil terus bermain handphone, terbesit akal jahil di kepalanya. Kenzo bangkit dari duduknya kemudian diam-diam mengambil handphone Keyna.

"Ih Kenzo! Kamu apa-apaan sih. Balikin nggak". Keyna marah-marah. Ia lupa kalau sedang di kantin. Semua mata kakak kelas terutama cewek menatap Keyna dengan tatapan bingung.

"Eh maaf Kak, silakan dilanjut". Keyna meminta maaf atas kesalahannya.

"Hahah gitu aja takut" ejek Kenzo.

Karena jengkel dengan kelakuan Kenzo, Keyna menarik tangan Kenzo supaya mengikutinya. Sampailah mereka disini, di ruangan milik keluarga Keyna yang hanya boleh dikunjungi Keyna dan Fikri karena hanya mereka yang tau password untuk membuka pintunya.

"Kamu apaan sih?!" Keyna bersedekap.

"Jailin kamu, emang nggak boleh?"

"Ih kamu kebiasaan deh. Balikin handphone aku".

Kenzo segera mengembalikan ponsel Keyna tanpa melawan lagi. Ia merasakan kepalanya sangat pusing. Tiba-tiba cairan merah kental keluar dari hidungnya.

Keyna yang melihat itu langsung dibuat panik. Ia segera mengambil tissue yang ada disana. Menyuruh Kenzo menunduk dan memijat pangkal hidung Kenzo.

"Kamu udah minum obat?" tanya Keyna khawatir.

"Udah kok" jawab Kenzo bohong.

"Tapi kok bisa kayak gini?"

"Ini udah biasa". Jawab Kenzo bohong lagi.

"Disini biasanya ada kasur, tapi kata papa mau diganti sama yang baru. Jadi kamu ke UKS aja ya". Suruh Keyna.

"Enggak usah aku udah baikan kok. Anterin aku ke kelas aja".

Keyna mengangguk, ia meletakkan sebelah tangan Kenzo di bahunya. Takutnya tubuh Kenzo lemas. Tak sengaja mata Keyna dan mata Kenzo saling bertemu. Cukup lama hingga Keyna tersadar kalau Kenzo sedang sakit, jadi ia segera membawa Kenzo berjalan menuju kelasnya.

Di sepanjang perjalanan banyak pasang manik mata yang melihat Kenzo dan Keyna.

Aduh itu ngapain sih Keyna pegang-pegang bebeb gue?

Kalo aja dia bukan anak konglomerat, dia nggak akan lolos dari gue!

Coba aja dia bukan anak pemilik sekolah ini, pasti udah habis dia sama gue.

Kenzo kenapa? Kok pucet sih?

Dan masih banyak lagi celoteh para siswi.

"Udah nggak usah didengerin". Kata Kenzo pada Keyna yang dibalas senyuman Keyna.

Mereka melanjutkan langkahnya hingga sampai di kelas Kenzo.

"Kenzo, lo kenapa? Kok sampe dibantuin Keyna?" tanya Devan yang panik melihat Kenzo dibantu Keyna.

"Gue nggak apa-apa". Jawab Kenzo.

"Masih bisa bilang nggak apa-apa ya, padahal lemes kayak gini". Sindir Erlan.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang