Tok... Tok... Tok...
"Iya tunggu bentar". Sahut seseorang dari dalam rumah.
Pemuda itu membuka pintu rumahnya.
Deg
"Ngapain papa kesini?"
"Papa cuma mau minta maaf ke kamu".
"Buat apa? Buat keegoisan Papa? Apa karena Opa marahin Papa?"
"Papa menyesal Nak, maafin Papa".
"Kenapa baru sekarang? Baru dapet hidayah ya Pa?"
"Jaga ucapan kamu Kenzo! Papa kesini buat minta maaf ke kamu, bukan buat debat sama kamu".
"Baru gitu aja Papa udah marah? Papa nggak mikirin gimana perasaan aku selama tiga tahun terakhir ini? Papa nggak mikirin sama sekali perasaan aku, Papa cuma mikirin perasaan anak manja Papa itu."
"Maafin Papa Nak, Papa nggak bermaksud bikin kamu kayak gini".
"Udah deh mendingan Papa pulang aja. Aku capek mau istirahat".
Kenzo menutup pintu rumah dengan kasar. Menyisakan Ilham yang masih berdiri mematung di depan pintu. Kenzo berjalan menuju ruang tengah.
Di tengah jalan, kakinya tiba-tiba lemas. Wajahnya berubah memucat, air mata keluar dari kelopak matanya.
ArghhhhBi Ana yang mendengar teriakan Kenzo segera mencari tuan mudanya itu. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui Kenzo sudah terduduk lemas di lantai dengan keringat dingin membasahi wajah pucatnya.
"Tuan, tuan kenapa?" panik Bi Ana.
"Saya panggilin Pak Ujang ya, biar tuan dibawa ke rumah sakit".
Kenzo menggeleng lemah, ia berusaha bangkit dengan bantuan Bi Ana.
"Udah Bi, Kenzo bisa sendiri". Kenzo melepaskan tangan Bi Ana.
Belum ada lima langkah Kenzo berjalan tiba-tiba.
Bruk
"Tuan!"
-----
"Halo Tuan"
"Halo, iya ada apa?"
"Anu Tuan, tuan Kenzo pingsan".
"Kok bisa?"
"Tadi nggak sengaja saya dengar tuan muda teriak-teriak. Trus saya cari dimana tuan muda, saya terkejut saat melihat tuan muda duduk di lantai dengan keringat dan wajahnya pucat".
"Apa yang terjadi sebelumnya?"
"Kalau tidak salah saya tadi mendengar tuan muda adu mulut dengan Papanya di depan. Kemudian saya tidak tahu apa yang terjadi."
"Brengsek Ilham. Kalau gitu kamu rawat Kenzo dengan baik. Obatnya kamu cari di kamarnya kalau nggak ada kamu cari di tasnya. Kalau dia sesak nafas, kamu ambil oksigen di kamar sebelah kamar Kenzo. Saya akan kesana nanti malam. Tolong rawat Kenzo sebaik mungkin."
"Baik Tuan".
Bi Ana berjalan menuju lantai dua dimana kamar Kenzo berada. Ia masuk kamar Kenzo, Kenzo masih menutup matanya.
Bi Ana mendekat untuk mengecek pernafasan Kenzo. Ternyata itu normal, jadi tidak perlu memakaikannya oksigen. Ia kemudian mencari keberadaan obat yang dimaksud Tuan besarnya tadi. Obat itu berada di meja belajar Kenzo, jadi ia tak perlu mencarinya susah-susah.
Bi Ana kemudian mengganti kain kompres yang sudah mulai mengering di kening Kenzo sekarang. Mengecek suhu tubuh Kenzo yang ternyata belum turun.
Bi Ana memutuskan untuk ke dapur berniat membuat bubur untuk tuan mudanya itu. Bagaimanapun Kenzo harus makan sebelum meminum obatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/146786730-288-k838135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST TIME
Teen Fiction"Mulai sekarang nama Adrian akan ditambah dengan Nugraha di belakangnya". Kata Ilham. "Tidak, aku tidak akan menerimanya. Dia bahkan bukan anak kandung papa". Kenzo meninggalkan Ilham sendiri di ruang tamu. Kenzo sudah muak dengan semua ini. Akank...