dua puluh delapan

2.2K 222 4
                                        

"Ngapain lo kesini?" tanya Kenzo saat melihat seorang cewek masuk kamarnya.

"G... Gue... Cuma mau kasih ini sama lo. Ini dari Keyna". Jawab Andien lalu memberikan sebuah kotak kecil berwarna hitam kepada Kenzo.

"Makasih". Jawab Kenzo singkat.

"Lo boleh keluar". Lanjutnya.

Dengan agak canggung Andien berjalan keluar kamar Kenzo. Ia tak mau membuat mood cowok itu lebih buruk. Karena Andien lihat dari tadi Kenzo sedang melamun.

Sepeninggal Andien, Kenzo membuka kotak itu dan ternyata ada gelang di dalamnya. Sebuah gelang berwarna hitam polos yang terlihat berkelas. Dan sepucuk surat yang ditulis di atas kertas berwarna merah muda.

Semoga kamu suka sama apa yang aku kasih ke kamu. Gelang itu sama kayak yang aku pake sekarang. Kalo kamu suka kamu pake aja, kalo nggak suka ya nggak apa-apa kamu simpen aja. Gelang itu satu-satunya pengingat aku buat selalu ingat sama kamu. Makasih udah ngisi hari-hari aku belakangan iniSemoga kita bisa dipertemukan di  kemudian hari.

Setelah membaca surat itu, Kenzo memakai gelang hitam tersebut sambil tersenyum.

Ternyata seleranya Key lumayan juga.

Ia memutuskan untuk tidur lebih awal karena dari tadi sebenarnya matanya terasa berat. Tubuhnya juga terasa sangat lelah. Ia memejamkan matanya saat selimut sudah menutup separuh tubuhnya.

-----

"Ndien, tungguin gue!" teriak Dara dari arah gerbang.

"Apaan sih lo teriak-teriak kayak di hutan aja. Berisik tau!" jawab Riani ketus.

"Lo jalannya cepet banget sih, jadi gue buru-buru". Jawab Dara.

"Eh lo kenapa diem aja daritadi? Galau ya lo". Lanjutnya.

"Enggak kok, gue cuma lagi mikirin tugas geografi yang belum selesai". Jawab Andien bohong.

"Ah gue mah bodoamat sama tugas itu. Abisnya gurunya tuh nggak bisa santai gitu kalo ngajar. Kayak dikejer anjing ngomongnya". Jelas Dara.

"Udah ah keburu bel nanti kalo lo curhat mulu". Kata Riani.

"Lo mah gitu" sebal Dara.

Mereka bertiga berjalan santai di sepanjang koridor menuju kelas mereka. Sudah banyak siswa siswi yang ramai di kelasnya masing-masing karena bel masuk berbunyi 10 menit lagi. Tiba-tiba Andien merasa jantungnya berdetak lebih cepat saat melewati kelas Kenzo. Bukan rasa cinta saat ini yang ia rasakan, tapi rasa menyesal karena telah menetapkan hatinya dengan orang yang selalu jahat kepada Kenzo.

Sebenarnya Kenzo belum ada di kelasnya, tapi entah mengapa penyesalan itu menghantui Andien. Andien berjalan lebih pelan sambil melihat ke dalam kelas Kenzo. Ia ingin melihat sebentar wajah Kenzo sebelum ia masuk ke kelasnya.

"Ndien ayo cepetan, gue belum ngerjain pr". Riani menarik tangan Andien.

Andien yang ditarik paksa hanya bisa pasrah. Ia juga tidak punya alasan untuk tetap di depan kelas Kenzo.

-----

Bug... Bug... Bug...

Seorang cowok memantul mantulkan bola oranye di lapangan basket. Ia sedang menunggu seseorang yang akan menjadi lawannya nanti. Sepertinya belum bel pulang sehingga musuhnya belum datang.

Cowok itu sendiri sudah berada di lapangan bersama timnya karena di jam pelajaran terakhir mereka kosong karena gurunya izin sakit. Jadilah mereka sudah berganti baju dan pemanasan di lapangan basket ini.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang