empat

4K 285 3
                                    

Sepulang dari sekolah, Kenzo memilih mengurung dirinya di kamar. Mencoba untuk mengingat semuanya kembali. Ia sangat memaksakan dirinya saat ini. Sudah beberapa kali kepalanya terasa berdenyut. Entah karena luka hang belum sembuh atau karena berusaha keras mengingat masa lalunya.

Kenapa sih kepala gue? Nggak bisa diajak kompromi sekali aja.

Kenzo memutuskan untuk mencari sesuatu yang bisa mengingatkannya akan kejadian masa kecilnya. Ia sudah mengobrak-abrik kamarnya. Dan hanya tinggal laci di meja belajarnya yang masih belum ia buka.

Kenzo kaget setelah ia menemukan sebuah amplop berwarna coklat. Ia tak ingat amplop apakah itu. Sesegera mungkin ia membuka amplop tersebut.

Tubuhnya terasa lemas, sesaklah yang sekarang ia rasakan.

Apa semua ini? Kenapa semua kesakitan ini datang ke diriku? Apakah ini jalan untuk segera bertemu mama?

Kenzo terduduk lemas. Ternyata itu adalah hasil pemeriksaan yang dilakukan Kenzo beberapa hari yang lalu dengan Niko.

Kamu yang sabar ya sayang. Saya tahu ini sangat berat buat kamu. Tapi kamu harus bangkit. Jangan biarkan penyakit itu mengalahkan kamu. Kamu harus menang.

Obat yang baru saya berikan harus diminum 3 kali sehari. Jika kamu telat meminumnya mungkin akan ada serangan yang amat sakit.

Semoga kamu kuat nak. Fighting!!!

Kenzo kembali membuka lacinya untuk mengambil obatnya. Ternyata benar, di dalam sana sudah ada botol untuk pil-pil ajaib yang sekarang menjadi penopang hidup Kenzo.

Kenzo berjalan lesu ke arah kasurnya. Ia tidur dengan perasaan sangat kacau.

-----

Tok... Tok...

"Bro, sudah jam setengah tujuh. Nggak mau sekolah ya?" Bi Anti berusaha membangunkan Kenzo, tapi tidak ada respon dari kamar Kenzo.

"Bro, cepetan. Nanti papanya marah lo"

Karena tak kunjung keluar, akhirnya Bi Anti membuka kamar Kenzo menggunakan kunci cadangan yang selalu dibawanya. Untuk berjaga-jaga dalam kondisi seperti ini.

Bi Anti kaget saat melihat tuan mudanya menggigil di balik selimut tebalnya itu.

"Ya ampun bro. Kenapa? Sakit bro?"

"..."

"Ya ampun panas banget. Bibi ambilin kompresan dulu bro". Bi Anti kaget saat memegang kening Kenzo. Ia segera turun untuk mengambil alat-alat untuk mengompres Kenzo.

Semua orang sudah pergi sekarang, termasuk Luna. Hanya ada Kenzo dan Bi Anti di rumah dan seorang satpam dan 2 tukang bersih-bersih rumah.

"Bro bangun dulu, sarapan" Bi Anti menepuk pundak Kenzo pelan.

"Ini jam berapa Bi?" tanya Kenzo lirih.
"Jam tujuh kurang 15 menit Bro"

"Kenzo kesiangan Bi, kenapa nggak bangunin sih?" Kenzo kesal.

"Nggak usah sekolah Bro, badannya nggak enak kan?"

"Nanti aku ada ulangan. Aku nggak mau ikut susulan".

"Tapi kan..... "

"Udah Bi, aku mau cuci muka. Nggak usah mandi nanti telat".

Setelah mencuci muka dan gosok gigi, sekarang Kenzo sudah siap dengan seragamnya. Ia kali ini tidak mengendarai mobil karena takut telat. Kenzo menaiki motornya seperti orang kesetanan. Dirinya tidak mau dihukum lagi, karena tubuhnya tidak sekuat dulu. Tak lupa ia mengambil obat yang diberikan Niko.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang