dua puluh

2.6K 219 4
                                    

Mentari pagi sudah terbit sejak tadi. Tapi Kenzo belum menunjukkan keinginannya untuk bangun. Mungkin magnet di kasur empuknya makin kuat, membuat Kenzo enggan untuk beranjak dari sana.

"Bangun bro! Udah siang ini!" Bi Anti mengetuk pintu kamar Kenzo secara brutal.

"Aduh apaan sih Bi? Masih ngantuk juga." jawab Kenzo.

Bi Anti sudah pasrah membangunkan Kenzo karena sudah sejak tadi ia mengetuk pintu kamar tuan mudanya itu.

Kenzo menggeliat kecil saat ia mendengar bunyi dari ponselnya. Ia segera meraih benda pipih yang ada di atas nakasnya dan menyalakannya.

"Hah!!" Kenzo kaget saat melihat jam menunjukkan pukul 06.49.

Ia berjalan menuju kamar mandi dengan terburu-buru. Cukup 10 menit ia berada disana. Ia keluar dari kamar dengan pakaian kebanggaan sekolahnya.

Karena pasti di jalan macet, Kenzo memilih menggunakan motor tukang kebun di rumahnya. Lagi pula beliau juga sudah mengizinkannya.

Kenzo mengendarai motor matic itu dengan kecepatan di atas rata-rata. Kedua matanya ia putar bersamaan kala melihat pintu gerbang yang sudah tertutup. Seketika itu awan menjadi gelap.

Kenzo tidak sadar bahwa sedari tadi ada guru BK yang mengawasinya. Dengan cepat guru itu menghampiri Kenzo dan memberi hukuman padanya untuk berlari mengelilingi lapangan sebanyak 15 kali. Walaupun pagi itu sudah turun hujan gerimis tapi itu tak menghalangi perintah guru BK itu.

Karena Kenzo termasuk cowok dingin yang bertanggung jawab, ia mau menjalankan hukuman itu. Walaupun hujan semakin deras.

Cuma lari aja nggak bakal bikin gue mati besok

Kenzo sudah mendapat 5 putaran, kurang 10 putaran lagi. Ia beristirahat sejenak sambil menikmati air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya. Rasanya sudah lama sekali Kenzo tidak pernah bermain di kala hujan.

Setelah dirasa capeknya sudah berkurang, ia melanjutkan hukumannya lagi.

"Semangat Kenzo! Disini ada Devan yang mendukungmu!" teriak Devan dari kejauhan.

"Ih lo tu ya malu-maluin banget!" kata Reno.

"Iya nih, ganteng-ganteng LGBT!" sahut Rifan.

Mereka bertiga tertawa karena tingkah Devan. Tetapi di sebelah utara lapangan, ada seorang cewek yang sedang khawatir dengan Kenzo. Tapi itu bukanlah Andien, melainkan Keyna. Andien malahan tidak tahu kalau Kenzo sedang dihukum karena sedang menikmati makan siangnya bersama Adri.

-----

Iiih itu Kenzo kasian deh harus lari padahal hujan lagi deres banget.

Apa aku bawain payung aja kali ya buay dia? Lagian nggak apa-apa mungkin, kan ada Papa yang bakal belain aku kalo dimarahin sama guru BK.

"Kenzo!!". Kenzo melihat siapa yang datang dengan membawa dua payung. Gadis imut yang cantik dan yang belakangan ini selalu ada di pikirannya.

"Kamu kok kesini? Nanti basah lo". Kata Kenzo sambil berdiri menghadap Keyna.

"Ini aku bawain payung buat kamu. Biar kamu nggak kehujanan. Oh iya nanti kalo hukuman kamu udah selesai, kamu ikut aku ya ganti baju dulu." Keyna heran saat melihat Kenzo melamun.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang