tiga puluh dua

2.2K 221 6
                                        

"Kenzo, makan dulu ya?" tawar Ilham.
"Enggak Pa. Percuma, nanti dimuntahin lagi". Tolak Kenzo.

"Papa suapin deh. Kamu makan biar cepet sembuh." Ilham sudah menyendok bubur dan hendak menyuapi Kenzo.

"Nggak mau Pa, mual" Kenzo menutup mulutnya dengan tangan.

"Aaa"

Karena melihat perjuangan Papanya dalam membujuknya, membuatnya kasihan. Akhirnya Kenzo membuka mulutnya untuk makan.

"Nah gitu dong. Biar kamu cepet sembuh". Puji Ilham.

Ilham terus memasukkan bubur itu ke dalam mulut Kenzo. Sampai suapan keempat Kenzo menolaknya.

"Udah Pa"

"Baru empat sendok masa udahan"

"Kenzo udah nggak kuat, perut Kenzo udah mual"

"Yasudah  kamu sekarang minum obat, terus istirahat. Papa mau ke kafetaria dulu".

"Iya"

Setelah Ilham keluar, Kenzo melakukan apa yang disuruh Ilham tadi. Kenzo meminum obatnya kemudian ia tidur.

-----

Malam ini Kenzo sudah diperbolehkan pulang setelah hampir satu minggu ia dirawat pasca sadar. Sekarang ia sudah berada di dalam kamarnya.

Tapi sejak tadi ia terlihat murung. Entah apa yang membuatnya merasa sedih. Padahal sudah lama ia ingin menginjakkan kakinya di kamarnya.

Tok... Tok...

"Dek, kok belum tidur?" tanya Kenzi setelah membuka pintu.

"Belum ngantuk Kak. Mungkin udah terlalu lama tidur mulu jadi sekarang nggak bisa tidur". Kekeh Kenzo.

"Yaudah, kalo ngantuk cepet tidur. Kakak mau ke kamar dulu"

"Iya Kak."

Setelah itu Kenzo mengambil ponselnya di atas nakas. Ia berniat menghubungi Devan menyuruhnya untuk menginap karena biasanya Devan di rumah sendirian. Karena orang tuanya sering ke luar negeri atau luar kota.

Tut... Tut...

Sudah berulang-ulang nada itu berbunyi, tetapi tak kunjung dijawab oleh Devan. Mungkin Devan sudah terlelap dalam tidurnya.

Ah yaudahlah. Tidur aja sekarang.

-----

Pagi ini Kenzo sudah bersiap untuk masuk sekolah setelah hampir satu bulan liburan. Ia sangat bersemangat karena ini hari pertama ia masuk di semester kedua.

Ia menuruni tangga untuk menuju ruang makan. Karena hubungannya dengan Ilham sudah membaik, jadi ia mau jika disuruh makan bersama setiap hari.

"Sini Dek". Panggil Kenzi sambil menarik kursi kosong disebelahnya.

Kenzo hanya membalasnya dengan senyuman. Ia duduk di sebelah Kenzi.

"Mulai sekarang Kenzo harus diantar jemput sama Pak Joko". Kata Ilham menginterupsi kegiatan di meja makan tersebut.

"Lah, kenapa?" tanya Kenzo.

"Papa hanya ingin yang terbaik untuk kamu, Nak. Yasudah Papa harus berangkat sekarang". Kata Ilham sambil mencium pucuk kepala Kenzo.

"Oh iya satu lagi. Adri diantar sama Pak Didi"

"Iya Pa" jawab Adri.

Adri sekarang sudah menjadi mahasiswa baru di salah satu kampus elit di Jakarta. Ia mengambil jurusan managemen.

THE LOST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang