"Dek, kamu bisa denger Kakak kan?" Kenzi berusaha berkomunikasi dengan Kenzo. Kata Niko walaupun mata Kenzo terpejam, tapi sebenarnya Kenzo bisa mendengar kata-kata yang kita ucapkan.
"Bangun dong Dek, ini udah tiga hari kamu tidur. Emang kamu nggak capek?"
"Erlan lagi pergi Dek, soalnya dia harus ngurusin perusahaan kakeknya. Kamu cepetan bangun dong biar bisa nyusul Erlan kesana sambil liburan."
"Bangun dong Dek, Kakak disini kangen sama kamu. Sahabat kamu juga kangen sama kamu. Kemari banyak cewek-cewek yang dateng kesini buat jengukin kamu. Tapi Kakak larang, Kakak bilang sama mereka kalo kamu nggak mau diganggu".
"Bangun ya Dek, Kakak kangen banget sama kamu. Kangen sama sikap dingin kamu kalo ketemu cewek. Kangen kalo kamu lagi ngambek gitu kan imut-imut. Please Dek, bangun ya".
Tiba-tiba tangan Kenzo sedikit bergerak. Membuat Kenzi yang tadinya menggenggam erat tangan itu sekarang melepaskannya. Senyum merekah di bibirnya. Dengan senyum tipis di wajahnya Kenzi menekan tombol yang ada di belakang ranjang Kenzo.
-----
"Ada yang sakit?" tanya Niko kepada Kenzo yang baru saja membuka matanya.
Kenzo menggeleng-gelengkan kepalanya lemah. Masker oksigen yang semula dipakainya sekarang sudah diganti dengan nassal canula. Wajah pucatnya juga masih setia menemani Kenzo.
"Yaudah nanti kalau ada yang sakit panggil dokter aja ya". Niko meninggalkan ruangan Kenzo.
Sekarang di ruangan Kenzo tersisa Kenzo dan Kenzi. Teman-teman Kenzo belum ada yang datang.
"Dek, mau makan?" tanya Kenzi.
"Iya Kak boleh". Jawab Kenzo sambil berusaha untuk setengah duduk.
"Tumben mau makan, biasanya aja nggak mau?"
"Hehe, nggak tau Kak. Mungkin kangen sama makanan rumah sakit."
"Ada-ada aja kamu ya".
Kenzi menyuapi Kenzo dengan makanan yang sudah tersedia di nakas. Tentu saja hanya bubur tanpa rasa yang disajikan disana.
Kenzo makan lumayan banyak walaupun satu mangkuk itu masih tersisa. Tapi tidak seperti biasanya, kalau sakit hanya makan dua sendok.
Setelah Kenzo selesai makan, Kenzi pamit untuk membeli makan di kantin. Sepeninggal Kenzi, Kenzo meraih ponselnya yang ada di atas nakas.
Ia melihat ada beberapa pesan masuk. Ia segera melihatnya.
From : 085232xxxxxx
Zo, kata Devan lo sakit ya?
Gws ya 😊😊Kenzo mengernyitkan dahinya, penasaran dengan siapa pengirim pesan tersebut.
To : 085232xxxxxx
Sorry, ini siapa ya??
Setelah membalas chat tersebut Kenzo memilih untuk tidur. Mungkin jika bangun nanti ia bisa bertemu sahabat-sahabatnya yang sangat ia rindukan.
-----
Dua orang cewek dan empat orang cowok sedang menyantap makanan mereka di kantin. Tiba-tiba satu diantaranya memekik senang.
"Aaaaaa". Teriak Dara.
"Apaan sih lo. Gaje banget deh". Sahut Riani.
"Kenzo bales chat dari gue!! " jawab Dara.
"Apa!!! " jawab keempat cowok di depannya serempak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST TIME
Novela Juvenil"Mulai sekarang nama Adrian akan ditambah dengan Nugraha di belakangnya". Kata Ilham. "Tidak, aku tidak akan menerimanya. Dia bahkan bukan anak kandung papa". Kenzo meninggalkan Ilham sendiri di ruang tamu. Kenzo sudah muak dengan semua ini. Akank...