Keyna sedari tadi mondar-mandir di depan kelasnya. Pasalnya ia belum melihat Kenzo pagi ini. Ponsel Kenzo juga tidak aktif. Bahkan kedua sahabatnya juga tidak terlihat sama sekali.
Apa mereka bolos ya? Nggak ah nggak mungkin! Kenzo udah berubah.
"Eh, Fikri. Lo liat Kenzo nggak?" tanya Keyna saat kembarannya itu lewat.
"Nggak sopan banget sih, panggil gue kak atau bang kan bisa"
"Udahlah Kenzo di kelas nggak?"
"Enggak dia sama temen-temennya nggak masuk. Ada surat izin, katanya mereka ada urusan".
"Ooh"
"Yaudah gue ke kelas dulu udah mau bel nih"
"Iya sana buruan"
-----
"Papa apaan sih? Paksa aku pulang dengan cara kayak gini?". Bentak Kenzo.
"Ini untuk kebaikan kamu Kenzo!" kata Ilham dengan nada tinggi.
Flashback on
Erlan, Devan, dan Kenzo sedang duduk di meja makan menyantap sarapan. Infus Kenzo sudah dilepas kemarin malam karena sudah habis. Mereka bertiga tidak berangkat ke sekolah.
Brakk
Suara pintu sangat keras terdengar. Membuat mereka bertiga tersentak kaget.
Empat orang dengan tubuh besar masuk ke dalam rumah tanpa permisi.
"Kalian bertiga ikut kami sekarang" kata salah satu dari mereka yang sepertinya pemimpin disana.Erlan, Devan, dan Kenzo sudah digiring masuk ke dalam mobil dengan paksa. Mereka bertiga dimasukkan ke dalam mobil hitam dan kemudian pintunya dikunci. Sedangkan dua orang besar lainnya duduk di jok depan. Dan dua orang lagi masuk ke dalam mobil hitam di belakang mobil yang ditumpangi Kenzo dan sahabatnya.
"Anda sebenarnya suruhan siapa? Suruhan Papa?" tanya Kenzo to the point. Sebenarnya ia sudah pernah melihat salah satu diantara mereka saat ia masih pulang ke rumah Ilham.
"Kamu akan tahu nanti". Jawab si pengemudi sambil tetap fokus melihat ke arah jalan.
"Ck... Gue udah nggak penasaran sama kalian semua. Gue udah tau wajah lo".
Flashback off
"Kebaikan apa?!"
"Papa mau yang terbaik buat kamu! Apa kata teman bisnis Papa nanti kalau tahu anaknya kabur dari rumah?!" kata Ilham masih bernada tinggi.
"Papa suruh aku pulang cuma buat reputasi Papa aja? Papa bener-bener nggak punya perasaan!! "
Plakk
"Cukup Om!" teriak Erlan sambil meronta karena tangannya du pegang salah satu suruhan Ilham.
"Kalo Om nggak bisa buat Kenzo bahagia, setidaknya jangan sakiti dia! Dia sakit om!" kali ini Erlan benar-benar emosi.
"Tampar lagi aja Pa, yang kanan belum". Kata Kenzo sambil tersenyum miris.
"Kenzo, Papa minta maaf. Papa khilaf"
"Selama ini juga Papa selalu khilaf".
"Kenzo, maafin Papa. Papa janji kalo kamu pulang, Papa akan nebus semua kesalahan Papa selama ini".
Kenzo tak mendengarkan apa yang dibicarakan Ilham. Dirinya sekarang masih berusaha meredakan pusing yang menyerangnya. Dadanya terasa sesak juga.
"Zo, lo nggak apa-apa?" tanya Devan saat melihat pergerakan Kenzo yang mencurigakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST TIME
Teen Fiction"Mulai sekarang nama Adrian akan ditambah dengan Nugraha di belakangnya". Kata Ilham. "Tidak, aku tidak akan menerimanya. Dia bahkan bukan anak kandung papa". Kenzo meninggalkan Ilham sendiri di ruang tamu. Kenzo sudah muak dengan semua ini. Akank...