Hari ini Kenzo belum diperbolehkan masuk sekolah setelah berada di rumah selama dua hari. Yang ia lakukan setiap hari hanya bermain handphone, tidur, nonton televisi, membaca buku, atau sekedar bersantai di halaman belakang. Berita bahagianya adalah Kenzo sudah bisa menerima Adri dan kini mereka sering bermain PS atau terkadang menggoda satu sama lain. Sisi dingin dari Kenzo perlahan memudar, tapi belum seratus persen.
Sekarang Kenzo sedang berada di ruang keluarga sambil menonton kartun. Rumahnya sedang sepi karena hanya ada dirinya dan Adri yang belum bangun. Ilham dan Luna sedang ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Suster Rena juga sudah tidak berada disini karena Kenzo sudah merasa lebih baik. Kenzi harus berangkat ke Jepang tadi pagi karena ada urusan mendadak.
Kenzo mematikan televisi karena sudah bosan dengan acara itu-itu saja. Dirinya berjalan ke atas menuju kamar Adri. Dengan brutal ia membangunkan si pemilik kamar yang masih menikmati mimpinya.
"Bangun woiii udah sore. Lo nggak laku baru tau rasa!" teriak Kenzo.
"Apaan sih lo. Masih pagi nih gue masih ngantuk," Adri kembali merapatkan selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya.
"Bangun napa sih! Kebo banget jadi orang,"
"Iya-iya gue bangun!"
"Lo ngapain sih pagi-pagi udah ganggu kenyamanan gue, jomblo ya lo?" canda Adri.
"Kayak lo nggak aja,"
"Temenin gue yuk," lanjut Kenzo.
"Kemana?"
"Kemana aja pokoknya nggak di rumah. Bosen gue dirumah mulu kayak tahanan,"
"Bentar, gue mau mandi dulu. Lo kasih tau Pak Joko atau Pak Didi suruh nganterin kita."
"Iya,"
Setelah memberitahu Pak Joko, Kenzo kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Kenzo hanya hanya memakai kaos putih polos dan bomber berwarna navy.
Adri keluar kamar dan menemukan Kenzo yang sudah siap sedang duduk di ruang tamu.
"Jadi kemana nih?" tanya Adri.
"Kita ke timezone aja, main-main," jawab Kenzo.
"Kayak bocah lo,"
"Emang bocah,"
Mereka berdua memasuki mobil lalu memberitahu kepada Pak Joko kemana tujuan mereka. Setelah itu keduanya saling melempar candaan dan ejekan satu sama lain.
Alhamdulillah mereka sudah bisa akur. Semoga ini bertahan lama. Batin Pak Joko sambil tersenyum.
-----
"Ini diisi berapa saldonya?" tanya Adri.
"Seratus aja, jangan banyak-banyak," jawab Kenzo.
Setelah itu Adri berjalan menuju tempat pengisian. Setelah itu ia kembali ke tempat Kenzo duduk.
"Nih, lo mau main apa?" Adri memberikan kartunya.
"Basket yuk," ajak Kenzo.
"Enggak ya, jangan itu. Yang lain aja,"
"Lo jangan kayak Erlan deh jadi ngelarang-larang gue. Please ya ini nggak pake lari-lari. Cuma berdiri di tempat aja, Dri."
"Iya deh serah lu aja."
Kenzo mulai bermain apa yang ia inginkan. Adri hanya mengekor saja sambil membawa tiket yang berhasil dikumpulkan Kenzo. Kadang mereka juga membuat taruhan.
"Ini nanti kalo gue dapet bingo, lo harus beliin traktir gue makan," tawar Kenzo.
"Kok gitu? Kan lo yang ajak gue, harusnya lo yang traktir gue." jawab Adri.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST TIME
Ficção Adolescente"Mulai sekarang nama Adrian akan ditambah dengan Nugraha di belakangnya". Kata Ilham. "Tidak, aku tidak akan menerimanya. Dia bahkan bukan anak kandung papa". Kenzo meninggalkan Ilham sendiri di ruang tamu. Kenzo sudah muak dengan semua ini. Akank...