BAGIAN 16

104 9 1
                                    

"sebentar aku mandi dulu, kita makan diluar"kata Kris sambil mengambil handuk dan memasuki kamar mandi

"ayo cepat ini dah lapar"kata Harry.

Kali ini kris cepat mandinya, selesai mandi Kris mengambil kunci dan dompet sambil berjalan ke pintu, dia berkata, "ayo kita pergi, di sekitar sini ada rumah makan yang lumayan enak"

"baiklah, ayo jalan"kata Harry

setelah jalan beberapa menit, mereka pun sampai ke restoran kecil.

"Makanan disini enak juga ya" kata Harry

"iya dung, orang-orang kemarin itu teman kamu ya?"tanya Kris

"iya, teman aku di kantor"kata Harry

"kalian polisi?"tanya Kris

"bisa bilang iya, bisa bilang bukan juga, kamu... kamu mengapa... sudahlah, ngak apa-apa"kata Harry

"kamu mau tanya mengapa aku bisa disini dan menjual diri diclub?"kata Kris sambil meminum jusnya

"maaf, aku tahu itu semua karena aku"kata Harry

"iya, itu semua salah kamu, setelah kamu menghilang, aku dibawa kembali ke kurungan, dalam beberapa hari, aku hanya tinggal beberapa hembusan nafas lagi, kalau bukan karena Joker aku sekarang sudah tidak ada didunia ini lagi, oleh karena itu susah bagiku untuk memaafkanmu, lagian kita sudah berbeda jalur, mau dipaksakan bagaimanapun kita tak akan bisa sejalur lagi, makanan ini kamu yang bayar, anggap aja sebagai permintaan maafmu, sampai jumpa"kata Kris sambil bangun dan berjalan keluar.

Harry pun mau keluar mengejarnya, tapi dihalang sama pelayan, Harry pun langsung mengeluarkan dompet membayarnya dan segera mengejar Kris. Akhirnya Harry pun menemukan Kris di depan tangga. Harry pun memegang tangan Kris dan berkata,"mengapa? Mengapa harus berkata seperti itu?"

Kris pun berusaha melepas gengeman tangan Harry dan berkata,"iya, kita ada di dua dunia, aku hanyalah orang yang kotor, sangat kotor, lepaskanlah aku, aku hanya ingin hidup dengan tenang"

"tapi... tapi..."kata Harry

"ini no hp aku, setidaknya kita masih bisa berteman, tolong biarkanlah aku hidup dengan tenang, jangan kemari lagi"kata Kris sambil berjalan memasuki kamarnya.

Harry menarik nafasnya dalam-dalam, "tapi, aku sayang sama kamu" kata Harry dengan pelan. Setidaknya sekarang dia sudah tahu keadaan Kris. iya, kalau terlalu dipaksakan nanti Kris malah menghilang, setidaknya semuanya perlu waktu. Harry pun berkata dibalik pintu,"ya udah, aku pergi dulu"

Mendengar perkataan Harry, Kris pun merasa lega, setidaknya dia tidak ingin Harry terus berhubungan dengannya. Begitu pulang dari tempat Kris, Harry pun balik ke hotel. Baru saja memasuki hotel, dia bertemu dengan Bobby, Harry pun bertanya,"kok Cuma kamu, yang lain dimana?"

"mereka pergi berenang dulu diatas, aku mau keluar makan dulu, ayo ikut aku, sekaligus ceritain gimana ketemuan tadi"jawab Bobby sambil membawa Harry ke restorant hotel. Setelah mereka memesan makanan Bobby pun berkata,"gimana tadi? dah ketemuan dengannya? ayo cerita dung"

Harry pun menceritakannya. Setelah mendengar cerita Harry, Bobby pun berkata,"masalah ini lumayan rumit, maaf sebelumnya ya, jadi kamu benar-benar suka dengannya? Bagaimana dengan pertunangan dengan Saeko? Meski ini keinginan orang tuamu, tapi kalian kan sudah pesta juga"

"kalau itu aku juga belum yakin, untuk saeko sejak bertemu dengannya aku tahu dia orangnya baik dan aku juga suka padanya, tapi pada Kris, aku merasa ingin melihatnya bahagia, dan ketika dia dipelukanku, entah mengapa aku tidak ingin dia lepas dari tanganku"

"ya, semua itu hanya hatimu yang tahu, tapi kamu mau dia bahagia, mau gimana? Cariin dia tempat tinggal baru dan kerjaan baru? Kamu pikirin dulu, kalau mau dekatin seseorang itu gampang, tipe keras kepala seperti dia kamu musti ada keyakinan bawaan dia makanan setiap hari di waktu yang sama, aku yakin kalian pasti akan baikan. Makanannya dah datang, ayo makan dulu"kata Bobby.

Sejak saat itu setiap pagi Harry pun datang ke kostnya Kris membawakannya makanan, ternyata benar kata-kata Bobby, hari ini jam sembilan, Kris pun otomatis terbangun, padahal baru saja satu jam dia memejamkan matanya. Kris pun segera bangun berjalan kedepan dan membuka pintu. Tapi didepan pintu tidak ada orang. Kris menutup pintu dan melihat jam, sudah jam sembilan lewat.

Kris duduk di sofa dengan mata mengantuk Kris pun tertidur di sofa. Begitu membuka mata Kris pun melihat sudah jam dua siang. Kris segera bangun dan membuka pintu tidak ada tanda-tanda Harry ada datang tadi. Kris pun memasuki kamar mandi, setelah mandi Kris pun memasak makan siangnya. Sudah tiga hari Harry tidak datang, kris pun memberanikan diri meneleponnya, tapi no telponnya tidak aktif.

Kris pun mulai menghawatirkannya. Kris mulai mengirimkan pesan, pesan itu bermulai dari, "Hi"

"kamu sibuk kah?"

"sedang dimana?"

"apa kabarmu?"

"sedang bertugaskah?"

"kalau dah selesai, kasih kabar ya"

"aku tidak marah padamu, kalau dah selesai kasih kabar"

"kamu dimana? Aku kangen"

"asalkan kamu datang, kamu mau apa saja akan aku kasih"

"aku sangat-sangat merindukanmu"

Pagi ini pun, baru saja Kris pulang dari club, kris pun melihat di Hpnya, tidak ada kabar dari Harry. Kris membuka riwayat pesan di Hpnya, sudah 40 pesan lebih dikirim oleh Kris, tapi tdak satupun terbaca oleh Harry. Harry dah menghilang lima hari penuh. Kris mau melaporkannya kepolisi, tapi Harry sendiri juga anggota kepolisian. Ditengah perjalanan pulang, Kris terus melihat ke kiri dan kanan dengan teliti apa ada kelihatan muka Harry dan teman-temannya. Begitu menaiki tangga, Kris melihat itu yang duduk didepan pintu kostnya, itu Harry. Kris pun segera berlari dan memeluk Harry dengan erat di pelukannya.

LOVE IN CRIME ( BL )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang