BAGIAN 72

31 5 0
                                    

Paginya setelah sarapan Harry pun berjalan ke kamar Bobby. Harry melihat ke kamar terlihat di atas kasur tidak ada, di kamar mandi pun tidak ada. Harry pun segera mencari dan bertanya ke suster. Kata suster, dia melihat Bobby tadi berjalan memasuki lift. Harry pun teringat, mungkin dia ketempat Kris. Sesampai di depan ruang isolasi, terlihat ada Bobby dusuk disana.

"aku pikir kamu kemana, rupanya kamu disini"kata Harry

"maaf, membuatmu khawatir"kata Bobby

Harry pun berdiri mendekatkan diri ke kaca dan berkata,"pagi Kris, hari ini kamu juga harus kuat ya, aku menunggumu untuk bangun"

"apa menurutmu dia bisa mandengar apa yang kita katakan?"kata Bobby

"pasti, dia tak akan semudah itu melepaskan kita"kata Harry

"iya, ayo cepat bangun Kris, kami disini sangat memerlukanmu, aku juga sangat memerlukanmu"kata Bobby

"aku yang lebih memerlukan kamu tanpa kamu hidupku tidak berarti"kata Harry

"sudahlah, malas ngomong sama kamu, aku mau balik kamar dulu"kata Bobby berjalan meninggalkan Harry.

Siangnya selesai makan siang, Bobby pun berjalan keluar mau melihat Kris. Baru keluar dari kamarnya, dia pun bertemu dengan Harry.

"ayo kita lihat Kris"kata Bobby

"ayo"kata Harry.

Selagi mereka duduk di depan ruang isolasi Kris Hp Harry berbunyi. Itu pesan dari Ivan.

Pesan itu berisikan,"kamu tahu Bobby ada dimana, aku lihat dia tak ada di kamar"

"dia ada bersamaku di depan ruang isolasi Kris"balas Harry.

"ok, aku kesana sekarang"balas Ivan

"pesan dari siapa?"tanya Bobby

"pesan dari Ivan nanyain kamu" jawab Harry

Tidak lama setelah itu, ivan pun datang membawa sebuah laporan.

"siang, kamu sudah makan?"tanya Harry

"belum, nanti baru makan, ini laporan kemarin, maaf ya, karena luka yang mereka dapatkan jadi sulit untuk mendapatkan hasil tes Dnanya"kata Ivan

"sudah tidak apa-apa, apa jasad papa mamaku bisa aku ambil?"kata Bobby

"bisa, mau diantarkan kemana?"tanya Ivan

"bawa ke rumah duka saja"kata Bobby

"baiklah, biar aku uruskan, aku pergi makan dulu, bye"kata Ivan meninggalkan mereka. sebelum keluar ivan sempat memberi kode ke Harry untuk menenangkan perasaan Bobby.

"kamu baik-baik saja?"tanya Harry

"aku baik-baik saja, hanya saja aku... aku tak tahu harus bagaimana" kata Bobby

"aku tahu apa yang sedang kamu curigai, sebenarnya ada yang harus aku katakan padamu, waktu itu Kris pernah bilang, kalau sebenarnya King adalah ayahmu"kata Harry

"aku pun sudah menebaknya, karena malam itu yang berada didalam mobil adalah Bibi, bibi sudah bekerja untuk orangtuaku selama aku masih kecil, hanya saja aku tak berani mengambil kesimpulan itu"kata Bobby

"jadi kamu sudah mengambil kesimpulannya?"kata Harry

"iya, kalau hasil otopsi bisa dikeluarkan aku yakin itu orang tuaku, tapi hasil otopsi tak bisa dikeluarkan"kata Bobby

"maafkan aku baru bisa mengatakannya padamu, karena waktu itu Kris bilang untuk tidak memberitahukannya ke kamu karena dia belum 100 persen yakin tentang itu"kata Harry

"aku tahu, aku balik kamar dulu ya"kata Bobby berdiri, berjalan meninggalkan Harry.

Dengan bantuan Ivan, Damar dan Saeko, Pemakaman pun lancar dilaksanakan. Sehari setelah pemakaman, orang tua Harry pun balik dari luar negeri. Terlihat di bandara ada Saeko dan Damar menunggu di depan pintu kedatangan.

"Tante Om, sini"kata Saeko

"wah, nak Saeko dan Damar, bagaimana kabar kalian?"tanya Mama Harry

"baik tante, ayo kita balik, kami ada hadiah untuk tante dan om"kata Saeko

"hadiah apa?"tanya Tante

"nanti kalau sampai rumah baru kami beri tahukan"kata Saeko.

Mereka pun berjalan ke parkiran. Mobil pun berjalan ke rumah orang tua Harry. Melihat Saeko asyik mengetik dan mengirimkan pesan, mama Harry pun bertanya,"smsan sama siapa nih, asyik kali"

"rahasia"kata saeko sambil tersenyum ke mama Harry.

Beberapa menit kemudian mereka pun sampai didepan rumah. Damar membantu mengeluarkan koper. Sedangkan Saeko membawa papa dan mama Harry memasuki rumah.

"tante dan Om tarik nafas dalam-dalam, tenangkan diri dulu"kata Saeko

Setelah melihat mereka menarik nafas dan menghembuskan, saeko pun berkata,"sekarang aku buka ya"

Pintu rumah terbuka dan didepan mereka adalah Harry. Harry pun segera memeluk mama dan papanya dan berkata,"aku sudah balik, aku kangen sama papa dan mama"

LOVE IN CRIME ( BL )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang