BAGIAN 52

36 4 0
                                    

Tangan itu membuat Kris mulai sadar dia dalam bahaya. Kris pun berusaha menarik tangan yang menutupi mulutnya. Tapi wangi yang tercium membuatnya mulai kehilangan tenaga. Kris menggunakan sikunya memukul ke belakang akhirnya tangan itu pun terlepas.

Kris mulai menarik nafas untuk menghilangkan wangi yang membuatnya lemas. Kris menggunakan segenap tenaganya untuk bangun dan berlari menjauh dari halte bus.

Kris terus berlari, dari arah belakangnya masih terdengar suara orang mengejarnya. Kris sempat melihat ke belakang ada 2 orang mengejarnya. Setelah belokan Kris melihat ada mini market yang masih terbuka. Kris pun mempercepat larinya karena dia bisa meraskan orang yang mengejarnya sudah semakin dekat.

Akhirnya Kris pun sampai di depan mini market. Karena efek obat yang belum hilang semua, Kris pun terjatuh dan menabrak meja plastik di depan mini market. Tapi begitu Kris menoleh kebelakang sudah tidak terlihat dua orang itu, padahal tadi mereka sudah sangat dekat dengannya.

Melihat Kris menabrak meja, karyawan mini market pun keluar melihat. Dengan bantuan karyawan Kris pun duduk di kursi.

"kamu tidak apa-apa?"tanya karyawan

Kris mengeluarkan Hpnya dan mengetik,"tidak apa-apa, terima kasih"

Melihat Kris baik-baik saja, karyawan pun balik ke dalam mini market. Kris melihat ke arah gang dia keluar tadi, disana gelap kali, tidak terlihat apa-apa.

Di dalam kegelapan terlihat seseorang sedang berdiri melihat ke arah Kris. dibelakang orang itu terlihat ada dua orang lain dengan tubuh penuh luka yang terkapar pingsan.

Kris pun bangun berjalan ke mini market membeli cemilan dan air. Selesai itu Kris pun memanggil taksi untuk pulang ke kost. Beberapa menit kemudian Kris pun sampai di depan kost.

Sesampai masuk ke kost, Kris pun segera mengunci pintu dan berjalan ke dalam kamar. Kris mengunci pintu kamar dan jendela. Selesai itu dia pun berbaring di atas kasur. Kris terbangun karena suara dering telepon. Tangannya meraba-raba dimana teleponnya. Akhirnya Kris menemukan teleponnya di lantai disamping kasur.

Kris melihat ternyata telepon dari Bobby dan ada 5 telepon tidak terjawab. Kris pun segera bangun dan berjalan keluar. dia menggerakkan pegangan pintu tapi tidak terbuka. Ternyata dia telah mengunci bagian atas dan bawah pintu. setelah membuka kunci kris pun berjalan kearah pintu.

Akhirnya pintu pun terbuka. Melihat Kris membuka pintu Bobby pun segera memeluk Kris. "kamu membuat aku takut saja, aku kira kamu kenapa-napa, hampir saja aku memanggil polisi"kata Bobby

Kris pun memeluk dan menepuk bahunya. Setelah melepas pelukan Kris pun berjalan ke kamar mandi, sedangkan Bobby menyiapkan makan di dapur. Melihat Kris keluar dari kamar mandi, Bobby pun berkata,"ayo makan dulu"

Kris melihat hanya 1 piring dimeja, Kris pun mengetik,"kamu tidak makan?"

"aku sudah mau telat masuk kerja, kamu makan ya, aku dah mau berangkat"kata Bobby

"terimakasih, hati-hati dijalan ya"ketik Kris.

Selesai sarapan Kris merapikan alat makan dan berjalan ke kamar melanjutkan tidurnya. Seperti biasa Begitu dia membuka mata, hari sudah mulai gelap. Kris pun bangun berjalan ke kamar mandi membersihkan badan.

Selesai berpakaian Kris mengambil Hp dan berjalan keluar menuju Club. selain itu dia pun sempat mengirim pesan ke Bobby kalau dia sudah berangkat ke Club. seperti malam kemarin, malam ini ketika Kris pulang dari Club, dia pun masih merasa ada yang mengikutinya. Tapi setelah dia mengecek, masih tidak ketemu.

Apa itu hanya perasaannya saja karena kejadian kemarin. Kris pun segera berjalan cepat pas sampai di terminal terlihat bus mendekat, Kris pun segera memasuki bus. sesampai di kostnya Kris pun mengunci pintu depan dan pintu kamar, baru kemudian dia tertidur pulas di atas kasur.

LOVE IN CRIME ( BL )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang