"mama tidak mimpi kan?"kata mama Harry
"tidak ma, ini bukan mimpi"kata Harry
Saeko menghapus air mata yang mengalir di pipinya dan berkata,"sudah, ayo kita masuk dalam, tante dan om sudah capek juga"
"iya, ayo masuk"kata papa Harry
Mereka pun memasuki ruang tamu.
"sebentar aku ambilkan minuman dulu"kata mama Harry
"tidak apa-apa tante, biar saya ambil saja"kata Saeko
"iya tante, biar saya bantu" kata Damar mengikuti saeko.
Saeko dan Damar pun berjalan ke dapur untuk mengambil minuman.
"aku senang melihat mereka senang juga"kata saeko sambil mengambil gelas
"iya aku juga, asalkan kamu senang aku juga senang"kata Damar sambil menyeduh teh.
"aku bahagia karena ada kamu disampingku"kata saeko
"aku juga"kata Damar mengecup bibir Saeko.
"oh iya, aku lupa, bagaimana kalau dalam kesempatan ini kita berikan undangan kita ke tante dan om"kata saeko
"apa kamu bawa undangannya?"tanya Damar
"aku ingat kemarin ada undangannya di bagasi, sebentar aku lihat dulu"kata saeko meninggalkan dapur.
Saeko pun berjalan ke mobil dan membongkar bagasi. Dia menemukan box yang berisikan undangan. Masih ada sisa beberapa undangan yang belum mereka kirim. Saeko mengambil undangan dan berjalan kedapur. Baru saja mau memasuki dapur terlihat Damar keluar dari dapur membawa minuman.
"ini ada undangannya"kata Saeko.
Mereka pun berjalan ke ruang tamu. Sesampai diruang tamu terlihat Harry sedang ngobrol sama orang tuanya, melihat Saeko dan damar datang, mama Harry pun bangun membantu Damar menuangkan minuman.
"mama senang kamu sudah balik, sejak kepergian kamu, mama dan papa sudah berfikir banyak, sekarang impian mama dan papa hanya tinggal satu, melihat kamu menikah dan hidup bahagia"kata mama Harry
"iya, papa juga sama seperti mamamu"kata papa Harry
Mendengar perkataan itu, Harry pun berkata,"kalau itu rasanya tidak perlu terburu-buru"
"apanya yang tidak terburu-buru, kamu tidak tahu waktu itu ketika mendengar kabar kamu meninggal, Saeko sedihnya gimana, sekarang kamu sudah balik jangan membuatnya sedih lagi"kata mama Harry
Sebelum saeko berbicara, Harry berkata,"benar kata mama, Saeko musti bahagia, tapi maafkan Harry ma, aku bukan orang yang bisa membuat Saeko bahagia"
"apa maksud kamu? Pertunangan kalian itu sudah disetujui dua keluarga"kata Papa Harry
"maaf pa, maaf ma, aku sudah memiliki orang yang ingin aku lindungi dan bahagiakan"kata Harry yang kemudian bersujud di depan mereka.
"walau bagaimana pun, papa tak akan setuju kaalau kamu menikah dengan orang lain selain Saeko, dia sudah banyak membantu keluarga kita, kenapa kamu bisa jadi seperti ini"kata papa Harry
Melihat papa Harry menaikkan suaranya, Saeko pun bangun dan berkata,"om dan tante, apa boleh saya bicara dulu"
"iya nak, maafkan kami tak pandai mengajarkan anak, sampai dia bisa berbuat begini"kata papa Harry
"om dan tente jangan salahkan bang Harry, semua itu bukan salah bang Harry, bang Harry hanya ingin aku bahagia"kata saeko sambil mengeluarkan undangan dan memberikannya ke papa dan mama Harry.
"aku dan damar akan menikah 2 minggu lagi, lagian bang Harry sudah memiliki orang yang ingin dia lindungi, aku juga kenal dengannya, dia adalah orang yang baik dan sayang dengan bang Harry"kata saeko
"iya, om dan tante, tolong jangan salahkan Harry"kata Damar
Melihat mereka bertiga begitu tulus, mama Harry pun luluh dan berkata,"kalian ini sudah besar, karena ini adalah keputusan kalian, kami akan berusaha untuk menerimanya, sudahlah pa, yang penting mereka hidup bahagia"
Mendengar perkataan mama Harry, papanya pun menghela nafas panjang dan berkata, "baiklah"
"kalian ayo bangun, jangan di lantai terus"kata mama Harry menarik mereka bangun.
"sudah pa, ayo kita balik, sudah capek juga"kata mama Harry
"iya, tante dan om sudah capek, ayo bang, kita bawakan koper ke kamar"kata Saeko Harry dan Damar pun membantu mengangkat koper ke kamar.
"terima kasih ya"kata mama Harry
"kalau gitu kami balik dulu ya"kata Saeko
Mereka pun berjalan meninggalkan papa dan mama Harry di kamar.
"untung saja, setidaknya om dan tante sudah bisa menerimanya"kata Saeko
"iya, terima kasih ya"kata Harry
"berikanlah mereka waktu, seperti mereka tak bisa memaksakan kehendak mereka ke kita, kita juga tak bisa memaksakannya ke mereka"kata Damar
"iya"kata Harry
"kami balik dulu ya"kata Damar
"iya, hati-hati ya"kata Harry
"siap"kata damar
"bye bang Harry"kata Saeko.
Mobil mereka pun meninggalkan rumah Harry. Beberapa minggu berikutnya, Bobby berhenti dari kerjanya sebagai polisi. Dia mewarisi perusahaan papanya.
Setiap hari, ketika jam makan siang dan sepulang kerja, dia pun membeli makanan dan berangkat ke rumah sakit melihat Kris. Harry juga setelah melaporkan tugasnya dia pun berhenti dari pasukan, setiap hari dia menemani Kris dirumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN CRIME ( BL )
RandomHARRY adalah seseorang yang berjalan di jalur putih, dia juga adalah cinta pertamanya KRIS, setelah mereka terpisah selama 10 tahun, sekarang dihadapan Kris berdiri seseorang yang bernama Harry. Kris yakin kalau dia itu adalah Harry cinta pertamanya...