part.22

231 50 7
                                    

Kamu perlu belajar satu hal,

menghargai SERIUSNYA seseorang.
○○○

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Adrian merasa telah menjadi buruk. Ia menatap Catherine dan tak menyangkan Carissa berbicara seperti itu kepada anak kecil, ia menghela nafas panjang dan menatap gadis yang di depannya betapah rapuhnya dia.

Adrian menatap Catherine dengan pandangan yang dapat di tebak kemudia ia segere berdiri , sebelum Adrian bertanya apapun yang ingin dia ketahui apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga mereka dan kejadian yang di alami Istrinya Carissa.

"apa maksudmu? dan sedang apa kamu disini" sahut Carissa dengan wajah marah dan tak terkendalikan di lihatnya, Adrian kaget mendengar ucapan Carissa yang kasar dengan wajah yang tak karuang tak seperti sebelumnya, dan yang membuatnya kaget lagi dia tak menyadari kedatangan Carissa .

" ibumu membawahkan barang-barangku! mandilah habis itu kita makan malam" tanya Adrian tetap seperti biasa dan tak ingin membahas apa yang terjadi untuk saat ini. Carissa melirik Catherine yang berada di belakang Adrian dengan ketakutan.

" KAMU. BILANG PADA IBUMU UNTUK PULANG? SEBAIKNYA KALIAN PULANG SEBELUM AKU KEMBALI ." bentak Carissa dengan mengeluarkan kata-kata jahat di depan Adrian dan Catherine.

" ke...kenapa kamu berbicara seperti itu kepada anak kecil." tanya Adrian dengan shock mendengar ucapan Acarissa.

"PERGI...." BENTAK Carissa

Catherine terdiam dan berjalan perlahan tanpa melirik Carissa dan Adrian, tatapa Catherine di bawah lantai dan tetap berjalan .

" tidak...! Cathe , dia hanya bercanda. Kamu boleh makan dulu sebelum pulang." lanjut Adrian sambil menyentuh kepala Actherine yang ketakutan.

" tidak..perlu...? Cathe , naik dan bawahkan tasku. Lalu pergilah ke toilet sebelum pulang? "

''i...ibu"singkat Catherine.

tap

tap

" Dasar jahat , ... Haruskah sekasar itu kepada adikmu? dia masih dapat mimpi buruk di setiap tidurnya setiap melihatmu. Kamu boleh bersikap kasar padaku tapi tidak padanya, dia adikmu." ucapnya dengan mendekat depan anaknya Carissa , Adrian yang melihat dan mendengar semua itu hanya terdiam tanpa berbicara .

" tidak... dia memang anakmu! tetapi bukan adikku." jawab Carissa dengan mata kosong dan amarah yang meluap-luap. Dan membuat Adrian dan ibunya terdiam dan kaget.

" istriku! " panggil Adrian menatap Carissa yang berbicara buruk kepada keluarganya sendiri membuatnya marah.

Adrian diam-diam mengepalkan kedua tanganya di belakang tubuhnya,sementara tubuhnya tegak dan Adrian mendongakan kepalanya sebelum berkata. Adrian ingin mempercayai apa yang akan di katakan ibunya dihadapannya , untuk sejenak Adrian tidak bisa mengatakan apapun, dan berikutnya ia menanyakan hal yang seharusnya bukan urusannya. Adrian menatap Carissa dan dengan tegas berkata,

" apakah kamu tak akan menyesel berbicara kasar seperti itu kepada ibunu? apakah ..."

"Adrian sebaiknya kau diam! PERGILAH AKU TIDAK INGIN BERURUSAN DENGANMU MALAM INI," tegas Carissa di depan ibunya ." DAN SEMENTARA ITU JANGAN MENGHUBUNGIKU, ibu tak berhak akan hak itu jiak ibu sampai MENGHUBUNGIKU LAGI AKU AKAN MEMBLOKIR NOMORMU " lanjutnya

" kamu benar-benar mirip dengan ayahmu?" sahut ibunya

" jangan berbicara tentang ayahku"

" kenapa? aku tidak akan takut padanya" bentak ibunya dengan marah tapi tetap menanggapi dengan santai dan mengikuti Carissa berjalan ke lantai atas .

tapp

tapp

" terserah. Pergilah..." lanjutnya

tapp

" tidak! kita bicarakan hal itu sekarang? "

" ibu " panggil Adrian pelang.

" kenapa setiap ibu membahas ayahmu selalu marah? bukan salahku untuk menikah lagi.... Ayahmu hilang dan ibu harus melanjutkan kehidupanku? "

Carissa terhenti dan menatap barang-barang baru ada di rumahnya dan bukan milik suaminya , melihat semua itu Carissa tetap tenang dan seketika bertanya kepada ibunya.

" apa itu.....? dan itu bukan hadiah dari kekuarga Adrian ."

" kamu tidak perlu tahu, ibu sudah menyimpannya."

"sebenarnya sampai kapan kau akan puas haaahhh? Sampai kapan kau akan berhenti haahh? " tanya Carissa di depan ibunya dengan membentak ibunya di depan Adrian dan Catherine

Kyaaaaaaaaakkk

________

"lalu karena kita sudah di topik ini? ini bukan Kang Daniel, lee minho atapun zuzhy! tapi Iu kenapa aku harus suka padanya? aku suka pria tampan dan memiliki roti sobek ,! !!!" ucap Austhin di kamarnya yang sedang latihan drama kesukaannya.

BREAAAAAKKKKK

Seketika Austhin di kagetkan dengan teriakkan dan ruangan yang sedang di lempar di depan kamarnya , tak menunggu lama ia keluar kamar dan di lihatnya Carissa sedang membating semua barang-barang pemberia ibunya untuk Adrian dan di hancurkannya.

Breakkkk

bReaaaakkk

braaakkk

" hentikan .... Istriku ..kumohon hentikan" panggil Adrian mencoba menahan Carissa yang sedang merusak semua milik pemberian ibunya .

" sudah selesai" sahut ibunya hanya menatapnya .

" bagaimana mungkin kau tak punya rasa malu sedikitpun? "

" aku harus hidup sampai akhir untuk anak perempuanku dan suamiku yang tidak berguna itu . Apakah kau puasa sudah merusak semua itu?"

" lalu aku? apa yang akan terjadi padaku apakah tidak berarti sama sekali?"

" langsung intinya saja . Aku lelah." singkat ibunya dengan menatap Carissa

" Adrian Robie . Pulanglah kerumahmu ! jika kamu bersamaku kamu akan menderita seperti yang telah kamu lihat sekarang, PERNIKAHAN INI SUDAH BERAKHIR?" ucap Carissa

continued....

.
jangan lupa follownya dan vote nya dengan klik 🌟 bintang di bawah ini , kutunggu ia 😎

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang