PART. 61

120 14 0
                                    

Adrian memeluk istrinya cukup lama. Membuat keduannya hening tanpa berbicara. Carissa melepas pelukkan dari Adrian dan mencari tempat duduk di sekitar taman.

" Kau tahu?" guman Adrian, memecahkan keheningan selama lima menit terjadi. " Apakah kepalamu di pukul seseorang? kamu tidak tahu aku.....? aku suamimu Adrian Robie, kamu tidak ingat denganku?" tanya Adrian dengan keringat dingin mendengar istrinya melamar dirinya.

" Diamlah, aku ingat kau adalah suamiku"bentak Carissa dengan jengkel

Carissa mendengus dengan kesal dan melempar tas miliknya di kepala Adrian. Bahkan Carissa berpikir suaminya adalah pria idaman semua wanita, sementara Carissa berpikir ia adalah wanita kasar dan merasa tidak cantik, bahkan ia tidak cocok berada di sampinnya.

" Aku melamarmu sebagai wanita. Dan bukan karena perjodohan yang di lakukan pada kakek kita. Tetapi dari seorang wanita yang jatuh cinta pada pria yang di sukainya yang selalu menunggu dan mencintainya. Aku, Carissa Arben, dan aku ingin selalu bersama seseorang Adrian Robie selamanya. Aku melamarmu di tempat ini karena aku takut suatu saat kau akan pergi meninggalkanku dan tidak suka denganku. Karena itu tolong katakan "YA"."Ucap Carissa dengan menatap wajah suaminya yang terlihat tinggi.

Adrian terus terdiam dan sangat terkejut mendengar hal tersebut. Ia berpikir dan sangat beruntung bisa di lahirkan di dunia ini. Walaupun kedua orang tuanya meninggal dunia saat ia masih sangat kecil.

Walapun kakeknya sangat sibuk dengan bisnis keluaragnya. Tapi ia mendapatkan kasih sayang, kakeknya selalu menyempatkan waktu untuk menghubunginya.

Adrian mendapatkan banyak kasih sayang dari kakeknya dan nyonya Bianca ibu Zanna. Bianca selalu menemani Adrian dan Zanna tidur.

Adrian tidak pernah kekurangan kasih sayang dan perhatian dari kakeknya bahkan ibu asuhnya. Kakeknya selalu mencurahkan perhatiannya.

Bahkan Adrian sangat bahagia bisa di jodohkan dengan wanita yang di cintainya. Walapun selama ini ia tidak pernah bertemu langsung dan hanya mendapatkan kiriman foto Carissa selama bertahun-tahun.

" Apakah kamu sedang memohon padaku?" tanya Adrian dengan serius.

" ya" singkat Carissa dengan serius tanpa mengalihkan matanya.

" Sepertinya situasinya sudah terbalik ya heheheh? seharusnya seorang pria yang mengucapkan kata-kata tersebut." Jawab Adrian dengan senang saat melihat situasi malam ini.

" Sempurna. Ya sekarang sudah terbalik, aku tidak ingin lagi bersembunyi dengan perasaanku. Adrian karena itu. Kalau kamu mau bersediah lagi menikah denganku?"

Malam yang sunyi keduanya merasakkan hati yang berdebarkan untuk mereka berdua. Carissa terus memeluk Adrian tanpa melepas sedikitpun dari pelukkannya.

Jam 08:00 pagi dimana Adrian membawakan kebutuhan Carissa di lokasi syuting pembuatan flem di sekitar rumah sakit.

Amanda yang membantu Adrian dengan tetap diam dan kesal saat ia tahu sepanjang jalan di sekitar rumah sakit Adrian membicarakan istrinya. Amanda yang tidak tahan dengan sikap romatis mereka berdua menatap jijik.

" Hahahha setiap kali aku ingat tentang tadi malam hatiku selalu berdebar. Dan kau tahu malam itu benar -benar romatis." Guman Adrian dengan bahagia.

" Berhentilah membahas cinta kalian dengan romantis dengkulmu itu. Saat itu terimaksih sudah mendengarkan apa yang kukatakan," tanya Amanda lalu mencoba melihat Adrian yang terus saja tersenyum tanpa henti.

" Tidak apa-apa. Aku tahu itu untuk membuat istriku bahagia."Guman Adrian dengan tersenyum.

" Astagaaaa Carissa Arben! bahkan pria mengerti! aku sudah pernah bilang kalau flem pembuatannya suskse aku akan mengumunkan pernikahannya ke media, dan melakukannya saat itu juga dia tidak pernah mau dengarkan aku! aduhhhh Carissa Arben!"guman keras Amanda dengan sedih karena sikap Carissa yang seenaknya.

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang