Part.79

2.3K 25 6
                                    

Carissa masuk ke mension Adrian ia berjalan sepanjang gerbang dan melewati taman bunga. Seketika jalan Carissa terhenti dan mengingat kembali saat pertama kali mereka bertemu di acara pernikahan mereka berdua.

Dimana saat itu Carissa terlambat dan membuat Adrian menunggu lama. Carisaa berjalan dan memperhatikan setiap mension yang sangat mewah.Saat ia tiba di depan pintu seorang pelayang menghampirinya dan bertanya dengan sopan.

"Istri Adrian Robie? Adrian bilang kamu pulang saja?" Sahut sang pelayang dengan lembut.

"Ah begitu,ya?" Singkat Carissa.

"Biyar aku saja yang menerima tamu ini." Sahut Catherine.

"Ah,baik!"

"Ah Carissa Arben, perkenalkan Aku Catherine anak Bianca yang merawat Adrian saat kami masih kecil. Ada yang mau aku sampaikan padamu, kita masuk dulu." Ucap Cathe dan berjalan masuk di ikuti Carissa.

Mension keluarga Adrian sangat besar. Carissa hanya memperhatikan setiap inci dan halaman di tengah-tengah taman yang tepat di sekitar ruang tamu.

Cathe berjalan sambil memanggil pelayang untuk di bawahkan minuman dan beberapa cemilan di ruang tamu.

Setiap mension memiliki berbagai taman yang indah. Dan bunga mawar yang berjejeran dengan rapi, di tambah rumput di sekitarnya yang tumbuh dengan rapi di sisi halaman.
Suasana halaman itu begitu menyenangkan setiap jiwa yang akan menghirup udaranya yang sejuk karena sehabis di siram dengan air.

"Aku harap, aku menjamu tamu sepitar ibuku. Saat ini ibuku sedang di luar kota dan istirahat karena sudah merawat kakek Adrian. Tempat ini indah,kan? Semua halaman di penuhi dengan bunga mawar yang indah. Siapa sangkah ada tempat mension ini di tengah kota. Aku jantuh cinta dengan tempat ini saat aku datang bersama ibuku 25 tahun yang lalu. Tapi sesuka apapun dengan mension yang mewah dan harta? Mension ini harus berubah juga. Zaman sekarang siapa yang akan menikahi dengan pria yang belum pernah ia temui? lucu sekali,kan.  Sekarang ini sudah kembali normal, terimalah hadiah kecil ini. Dan sepertinya karirmu di dunia artis akan sedikit sulit, kamu bisa pakai uang ini dengan usaha baru. Tapi?" Ucapan Cathe di potong oleh Carissa dengan dingin.

Karena Carissa sedikit kesal dengan gadis yang pertama kali ia temui. Sejak tadi ia hanya menahan tapi melihatnya dengan memberikan uang, Carissa sedikit kesal dam merendahkan dirinya.

"Apa maksudmu?" Singkat Carissa.

"Apakah kamu tahu? Selama 30 tahun ibuku sudah bekerja di mension ini? Dia bekerja tanpa henti. Menjaga Adrian, merawat kakeknya setiap kali ia sakit. Tentu saja Adrian sudah menganggapnya seperti ibu dan keluarga, tetapi tetap saja hanya Bibi Bianca yang bekerja disini. Tidak adilkan mereka datang dan mengambil segalanya. Kalau mension ini harus mempunyai nyonya baru dan orang itu aku, bukan kamu. Meskipun yang kukasih hadia kecil? Bagimu ini jumplah terbesar yang kamu dapat, karena itu pergilah dari kehidupan kami." Lanjut Cathe dengan sombong.

"Telingaku jadi kotor karena ucapanmu. Semuanya sampah? Kecuali mengenai Adrian. Adrian itu suamiku." Bentak Carissa dengan dingin dan menatap dengan kebencian dengan wanita yang di hadapannya.

"Bukannya Adrian sudah membawah berkasanya? Suamimu. Bukannya kalian sudah berakhir?"

"Kamu .... Sengaja melakukannya,kan. Kamu.... Benar-benar sampah." Bentak Carissa dengan kesal.

Adrian yang sejak tadi mendengar percakapan mereka berdua. Dengan kesal ia langsung membuka pintu dan membuat Carissa dan Catherine terdiam dan sedikit kaget.

"Cath, bisakah kau tidak membawahku dalam masa depanmu itu?" Panggil Adrian dengan dingin terlihat dari raut wajahnya. Ia terlihat santai walapun itu menyakitkan baginya.

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang