Part.77

229 9 0
                                    

Gemericik sinar matahari di balik kamar kakek Adrian. Adrian melihat kamar kakeknya terlihat kosong dan cukup rapi. Ia berjalan mendekati lemari dan mencari obat milik kakeknya Thomas Robie.

Tapi sebelum Adrian mencari. Adrian baru sadar sejak kemarin dirinya belum mandi. Ia mencari handuk milik Thomas Robie dan berjalan ke kamar mandi, dimana kakeknya tidak di perbolehkan Adrian mandi di kamarnya.

22:07 Adrian selesai membersihkan tubuhnya. Dan berjalan keluar dengan handuk menutupi  bagian badanya.

Adrian mencoba melanjutkan mencari obat Thomas Robie kakeknya. Tanpa bergantian baju dan masih memakai handuk.

Suara ketokkan pintu kamar kakek Adrian terdengar. Seorang gadis cantik dengan angkuh membuka pintu dengan pelang.

"Adrian datang,ya?" Sahut Catherine.

Sementara Thomas Robie bercerita tentang kehidupan ibu Adrian dan ayah Carissa seharian.

"Kamu tahu Carissa betapah pendeknya hidup ini? Kamu masih muda, dan kamu tidak tahu. Hidup ini sangat singkat, di kehidupan yang singkat ini kita harus hidup dengan orang yang kita cintai.... Tapi, aku tidak berhasil melakukannya. Ayahmu aku mengusirnya dari kehidupan kami." Ucap Thomas  kakek Adrian.

Carissa yang mendengar cerita Thomas membuatnya shock dan tidak percaya. Ia hanya diam dan mendengarkan ceritanya.

"Catherine?" Ucap Adrian.

"Aku dengar dari ibu kamu di telepon subuh-subuh. Kamu kaget ya? Maaf tidak menelepon lebih dulu, dan aku di suruh oleh kakek untuk tidak menelponmu lebih dulu."

"Siapa yang berani melawan kakek? Awalnya aku sangat kaget, tapi sekarang aku legah tidak separah itu. Aku tidak tahu kamu sudah pulang, maaf aku tidak menyadarinya cath." Senyum Adrian di depan Catherine yang merupakan anak kandung Bianca.

"Sedang apa?"

"Mencari obat kakek. Rumah sakit menyuruhku mencari obat kakek karena akan di ganti. Padahal dulu ada di sekitar sini apa sudah di buang ya?" Guman Adrian.

Adrian mengeluarkan berkas. Catherine yang menatap sebuah amplok berwarna coklat dimana sebuah perjanjian pernikahan Adrian dan Carissa dengan senilai 2 miliar.

"Kak Adrian? Ada yang mau aku bicarakan, apa ada waktu sekarang." Sahut Catherine dengan diam.

Carissa mendengar semua cerita dimasa lalu ayah dan ibu Carissa.

"Aku tidak tahu kenapa anakku sangat suka dengan ayahmu. Ibu Adrian dari kecil selalu mengikuti ayahmu kemana-mana seperti anak anjing. Lalu aku berpikir apa ibu Adrian menyukai ayahmu karena janji yang kami buat dengan kakekmu? Jadi kami membuat janji dengan kakekmu untuk menikahkan anak kami dengan ayahmu. Tapi ternyata aku melupakan janji tersebut. Benar... Perjanjian ini bukan pernikahan kamu dan Adrian! tapi ayahmu dan ibu Adrian....." Ucap Thomas Robie.

Sementara di perjalanan sebuah mobil mewah melaju dengan sangat cepat. Adrian yang terlihat marah dan mengeluarkan air mata dan tidak melihat di sekelilingnya.

Ia melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa mempedulikan mobil lainya. Adrian sangat marah dan melihat sebuah amplok coklat dan cerita Catherine.

Tidak ....ini tidak mungkin

"Seperti  Adrian, ibunya juga hidup dengan tertutup dan di takdirkan untuk mewarisi perusahaan keluarga. Ayahmulah satu-satunya teman yang ia milik. Anakku sangat penurut jika aku bilang A dia akan menurut, dia bahkan akan mengakhiri hidupannya jika aku suruh. Tapi suatu hari .... Ia bilang akan keluar dari rumah. Dia bilang, dia tidak bisa hidup seperti ini lagi. Dia ingin hidup dengan ayahmu. Aku baru pertama kali melihat dan mendengar hal seperti itu, jadi aku mendatangi ayahmu dan memakinya dan menyuruhnya menghilang dari dunia ini tanpa ibu Adrian. Dan aku bilang anakku jadi hancur karena kamu. Aku berbicara hal buruk pada ayahmu dan dia hanya diam saja. Lalu ayahmu mengucapkan selamat tinggal dan pergi. Beberapa bulan kemudian aku dengar ayahmu menikahi ibumu. Jadi aku juga menikahkan anaku dengan pria lain. Dan aku pikir semuanya sudah berlalu dengan baik. Tapi ibu Carissa yang periang dan ceriah. Dia kehilangan segalanya dan aku pura-pura tidak tahu." Ucap Thomas.

Carissa mendengarkan semua cerita Thomas Robie dan hanya diam tanpa berbicara. Carissa tidak bisa berkata-kata selain mendengar cerita ayahnya dan ibu Carissa sampai selesai.

"Kupikir hidup dengan orang yang tidak di cintai itu tidak spesial. Semua orang mempunyai seseorang yang di kubur dalam hidupnya, tapi aku tidak tahu jiwa ibu Adrian telah mati.... Aku hanya memikirkan perusahaan... Ibu Adrian pergi dan ayahmu datang sambil mabuk.... Ayahmu menangis terseduh-seduh. Dan aku tidak tahu apa ayahmu mencintai ibu Adrian atau tidak. Ayahmu tidak pernah berkata apapun, tetapi ibu Adrian mengajarkanku. Hidup di dunia ini ada orang yang di takdirkan bersama-sama. Mereka tidak bisa hidup tanpa orang lain. Aku baru sadar saat semua orang pergi meninggalkan aku. Dan ayahmu sudah meninggal dunia dan tidak pernah kembali saat pergi di tengah laut di malam hari. Kamu kaget ya? Aku bisa saja menyembunyikan hal ini padamu .... tapi kau sudah dewasa dan berpikir jernih sepertiku. Seiringnya berjalananya waktu kamu akan paham karena kamu juga sudah mengerti cinta. Pergilah dan temui Adrian." Lanjut Thomas Robie kakek Adrian.

Sementara Adrian tiba di rumah sakit dengan gelisah. Ia banyak melamun sepanjang jalan. Dan ia berandai-andai jika kenyataan di amplok coklat di tangannya tersebut tidak nyata.

Dan Carissa tidak akan melakukan hal tersebut. Karena ia berpikir Carissa bukanlah gadis yang bisa menerima uang senilai 2 miliar untuk perjanjian pernikahan mereka berdua.

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang