part.37

129 47 1
                                    

"Mungkin kita dipertemukan hanya untuk saling memandang, tidak untuk saling memiliki."

Austhin kembali menatap Carissa yang kini menatapnya, lalu perlahan Austhin menarik tangan Carissa" jangan pergi.Carissa Arben.."

"Aku akan kembali, tidak akan lama."tanya Carissa yang mendadak melepas tangan sahabatnya. " Aku harus pergi."

Ia bisa melihat sahabatnya sangat marah kepadanya dan berkata," DENGAR CARISSA jika kau benar-benar pergi, kau benar-benar brengsek. Kalau kamu masih mempunyai hati dan merasah bersalah atas hal konyol ini. Kamu tidak berhak pergi, itu hal terakhir yang kamu lakukan pada pria polos yang sedang menunggumu di kamarnya? dunianya berputar saat bersamamu! dia tertawa dan sedih karena hal kecil yang kamu perbuat.dia tidak tahu kalau kamu menukarnya dengan uang"

Carissa berbalik dan berjalan kearah pintu.Ketika pintu terbuka lebar, Carissa membalikkan tubuhnya dan menatap Austhin sejenak kemudian berkata," Aku harus pergi."

"carissa... kau membuatku benar-benar kesal, apa yang harus aku lakukan?" guman Austhin dalam hati. Setelah kepergian Carissa , Austhin mendekati Adrian yang masih terdiam dan penepuk bahu pria itu dengan lembut.

" ini teh hijauh baik buat kesehatanmu"tanya Masrhall dengan membiarkan pria itu meminum secangkir teh buatan Marshall.

"sudah lama aku tidak minum teh hijauh buatanmu. Dulu kita sering tinggal disni, saat itu sangat bahagia" Arthur mendongak dan tersenyum kepadanya sambil menikmati secangkir tehnya.Dan mengingat masa-masa bersama Carissa, Austhin dan Marshall.

Marshall yang mendengar ucapnya hanya mengangguk dan berkata." hei ada apa dengan wajah murungmu? bukankah kau sudah sukses? apa kau belum makan? mau aku buatkan sesuatu?"

Arthur membuang nafas,dia juga bisa melakukan hal yang lain. Arthur mengepalkan kedua tangannya di samping tubuhnya"bisakah kau membuatku beberapa makanan? aku sangat ingin makan masakkanmu."

kreeek

"kakak" panggil Carissa untuk Marshall, Carissa mengangkat alisnya dan bertanya kembali kepada Marshall," kak bisa tinggalkan kami berdua, ada yang harus aku bicarakan denganya"

Dengan patuh Marshall mengangguk dan berjalab ke dapur seperti yang di peritahkan oleh Carissa. Setelahnya ia menatap Carissa dengan tersenyum," Baiklah aku akan membuatkan kalian makanan."

Ia tahu berkata apapun tidak akan membuat Carissa bersamanya lagi," kamu sudah datang?"

"ya"singkat Carissa

Carissa tahu kalau ia tidak seharusnya menjadi lemah. Tidak seharusnya ia bersama kembali dengan pria ini yang sudah meninggalkannya sekali lagi. Dengan memberikan kesempatan sekali lagi, Carissa tidak bisa menyaksikan hatinya di hancurkan lagi. Tapi Carissa tidak bisa merasa peduli kepada pria ini, dan ia tidak bisa membayangkan pria ini akan menghacurkan hidupnya sendiri.

"ini... Aku membayar utang yang di pinjam ibuku"Carissa menatap Arthur dari kaki sampai kepala dan di lihatnya pria yang sedang duduk di depannya terlihat kurus.

"padahal kamu tak perlu mengembalikannya, tapi terimaksih..." lanjut Arthur dengan menatap penuh kesedihan di matanya karena ia tak sanggup berpisah dengan kekasihnya Carissa.

Carissa menghela nafas dan mengangkat Alisnya tinggi-tinggi dan bertanya dengan penuh perhatian dan kasihan melihat Arthur yang begitu kurus dan berkata kembali," ....Kamu makin kurus makanlah yang banyak. Aku harus pergi dulu."

Arthur yang melihat Carissa berdiri mencoba memanggilnya kembali dan berjalan mendekatinya, Arthur yang terlihat lemah dan kelelah mencoba menahan Carissa pergi ," bisakah kamu tinggallah dulu beberapa menit bersamaku"

Sementara itu di Rumah Austhin , Austhin mengajak Adrian keluar dan tanpa mempedulikan fansnya yang sedang berdiri di depan rumah Austhin sejak sore tadi dan sampai malam masih mengawasihnya, Austhin yang menyadarinya mau tidak mau harus menyamar sebagai penjual pizza bersama Adrian dan berhasil keluar di malam hari.









SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang