part.36

152 51 3
                                    

"Maaf, aku terlalu egois mencintaimu. Tak bisa ku sangkal rasa cinta yang berlebihan ini. Andai saja aku tahu caranya, tak akan ku mencintaimu sedalam ini."

"aku beri kamu tempat untuk beristirahat"ucap Amanda.

Adrian berjalan masuk kedalam apartemen dan melihat-lihat di sekeliling ruangan,tiga pulu menit telah berlalu Adrian mencoba melihat ruang dapur yang sangat kotor dan tak terawat ,debu dimana-mana. Tetapi saat ia berjalan mendekat ke kemar mandi ia tiba-tiba sangat kaget dan berteriak."ahķkkkk...Bagaimana ini,kenapa ada serangga di rumah ini?"ia berteriak dan berlari keluar. Amanda yang mendengar teriakan Adrian membuatnya kaget, Carissa yang mendengar teriakan suaminya merasa aneh saat ia melihat keluar dari apartemen barunya.

"ada apa?" sahut Carissa dan Amanda

"Ah... Ada serangga di dapur dan itu sangat menjijikan, tetapi.. Omong-omong sepertinya aku suka disini. Carissa ayo kita tinggal berdua disni"tanya Adrian dengan memberikan senyum polos, sejak awal ia menolak tapi belum beberapa jam Adrian memilih tinggal di apartemen kecil karena ia merasa lebih menyenangkan.

"kamu ....Memang suami yang baik. Kalian bisa pindah kapanpun kalian mau, kita hanya perlu memasang walpaper diding dan memperbaiki tempat cuci piring. Kalau kalian sudah rencana mau pidah disini telepon aku, dah" sahut Amanda dan berbalik pergi untuk meninggalkan mereka berdua.

"kamu yakin? ini sangat berbeda dengan tempat yang kamu tinggali, apartemen kecil tidak seromantis di tv" tanya Carissa cemas.

" kamu pikir aku pangeran? tetapi jika kamu tidak ingin disini, kita bisa pindah dan akan membelikanmu rumah yang sangat mewah untuk kamu tinggali bersama denganku. Dan aku tahu akan sangat dingin saat di musim dingin dan saat musim panas akan sangat panas.Tetapi buat aku di tempat kecil ini membuatku sangat bersemangat bersamamu, kita bisa berpelukan erat saat musim dingin dan saat musim panas ...Ummmh ..kita...bisa..." lanjut Adrian dengan wajah memerah di depan Carissa dan membuat Carissa terdiam.

" pria ini selalu berpikir kotor"guman Carissa dalam hati.

"Ayo kita pindah disini" singkat Adrian

"baiklah kita pindah." jawab Carissa

Carissa dan Adrian kembali di rumah Austhin dan mengurus barang-barang untuk kepindahannya, Austhin yang mendengar perkataan Adrian untuk pindah rumah membuatnya cemburu karena ia menyadari sejak awal perhatianya untuk Adrian berbeda.

Austhin hanya terkejut dan mendengar apa yang Adrian bicarakan tetapi hati Austhin berkata lain, saat ia mengingat perkataan Carissa malam itu, jika ia menikah karena uang dan pernikahan palsu tanpa pengetahuan Adrian. Ia merasa ingin memiliki Adrian.

Tidak jauh dari tempat itu, Austhin perlahan berjalan. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan olehnya, ia memiliki dua hal yang diinginkannya. Menghajar Carissa dan memeluk pria itu. Ia tidak tahu apa yang baru saja dilakukan sahabatnya itu kepada Adrian, tapi Austhin tidak bisa menyalahkan Carissa karena ia tahu bagaimana sahabatnya itu.

Austhin berjalan mendekati Adrian dan membuang napas pelan. Ketika Austhin menatapnya, pria itu tidak bergerak sama sekali kecuali menatap Adrian dengan rasa aneh di dalam hatinya. Ia merasa hari ini ia mampu tersenyum seperti biasa.

"aku sudah berpikir.. Aku minta maaf tidak bisa menjadi teman yang baik,setiap aku kesulitan kamu selalu membantu aku dengan baik tapi aku tidak bisa melakukab apapun untukmu." Adrian mengucapkan apa yang ada di pikirannya.

".....Jadi...? Apa saat ini kamu bahagia?

" iya...Walaupun aku berpisah denganmu." tanya Adrian lalu ia tertawa perlahan ia berjalan mendekati Austhin dan memeluk wanita itu,"terimaksih,Girl."

" Karena aku selalu berhasil mengendalikan Carissa" lanjut Austhin

"kau tidak marah?"

Austhin terkekeh dan kembali bertanya,"kau ingin aku marah?"

" tidak." Adrian menghela nafas dan mendorong tubuh Austhin dengan pelan.Ia menatap mata indah Austhin dan bertanya serius," saat kami pindah jaga kesehatan kamu,"Adrian tertawa dan memasukkan tangannya kedalam saku, mata coklatnya melembut.

Sementara itu Austhin tidak berani mengatakan apapun, ia tidak berani mengatakannya. Ia berjalan masuk ke kamar Carissa dan di lihatnya Carissa mulai mengemas barang-barang miliknya, kini ia tahu, ini semua saatnya tempat untuk mengucapkan sesuatu," kamu sudah berkemas? kenapa buru-buru?."

Katika Carissa terdiam, mendadak ia mendengar suatu kaliamat yang di ucapakan oleh Austhin yang langsung membuatnya mengangkat kepalanya." Kamu sudah dengar? bagaimanapun kami akan pindah lebih cepat akan lebih baik. Terimakasih untuk segalanya."

Namun Austhin tidak menjawab dan memberikan jawaban lain, dan tidak mengucapkan sepatah katapun, Austhin menghela nafasnya.Ia menyilangkan kedua tangannya di perutnya dan berkata," Bisakah kita bicara sesuatu tapi bukan disini."

Carissa terdiam dan menatapa Austhin yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya dan menjawa."Apakah ini tentang suamiku?Apakah kamu mau memarahiku? bisa kita bicarakan besok saja?aku harus bertemu seseorang dan dia agak sulit di kendalikan."

Austhin tidak mampu berkata-kata. Dan disaat seperti itu Austhin hanya menebaknya," jangan-jangan....Kamu?,"

TRIIIING

"selamat datang di studio kami!" Marshall berbalik lalu ia perlahan melihat pria itu.

Ia bisa melihat sahabatnya tersenyum lembut dan kemudian senyum itu berubah miring di wajah Marshall " kakak. Lama tidak bertemu," tanya seorang pria dengan style mahal memasuki studio milik Marshall adalah ARTHUR ANTONIO.

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang