part.32

145 46 3
                                    

"Percayalah. Seseorang yang paling kamu banggakan, akan menjadi seseorang yang harus kamu relakan."

Sepanjang perjalanan Adrian terdiam dan tak ingin membahasnya, dan Carissa hanya menatap keluar dengan hening pikiran Carissa akhir-akhir ini sangat melelahkan buatnya dan bagi mereka semua. Tapi dalam hati Adrian berkata lain "aku tak suka hal sepertu ini "guman Adrian dalam hati. Sejam perjalan akhirnya sampai juga di kediaman Austhin diamana Carissa dan Adrian tinggal bersama, hal yang tak terduga keluar dari mukut Adrian yang membuat Austhin dan Carissa terhenti melakah,kan kakinya ke kamarnya masing-masing.

"Aku tidak suka..... Hal yang seperti ini"sahut Adrian dengan menunduhkan pandangannya, Carissa yang mendengar hal itu hanya diam dan tak berbalik melihat Adrian yang sedang mengucapkan hal tersebut.

"hanya karena kita ARTIS kita tidak bisa memiliki privasi sendikitpun buat kita. Kita diikuti kemanapun kita pergi dan kita di ganggu setiap saat" sahut Austhin dengan kesal. " Kita harus meminta maaf untuk sesuatu yang kita tidak lakukan dan kalau publik tidak suka kita di abaikan.. Aku muak .... Dengan hal seperti ini" lanjut Austhin.

"ayoo kita berpesta..." tanya Adrian dengan tersenyum untuk menghilangkan kejadian yang berat beberapa hari ini. Carissa yang terkejut dengan ucapan suaminya langsung berbalik menatap suaminya tersebut tidak tahu apa yang ada di pikiran Adrian. " Ayoo pakai baju yang bagus yang kita punya, dan membuat banyak makanan?" lanjut Adrian tetap dalam keadaan tersenyum.

Adrian dan yang lain masuk ke kamar masing-masing dan memilih pakaian terbaik mereka, tapi Adrian yang sejak tadi menatap baju terbaiknya, seketika air matanya menetes tanpa pikirannya dan berbicara" bagaimana ini... Aku tidak ingin pergi dan berpisah dari Carissa "guman Adrian dengan menatap pakaian miliknya.

Carissa yang sedang menunggu di luar dan berpakaian sederhana lebih memilih sendiri. Tapi Austhin langsung memanggilnya karena penampilan Carissa yang biasa'l-biasa saja sedangkan Austhin lebih memilih Gaun biru bercorak putih yang sangat indah di malam ini.

" apa-apaan dengan penampilan kamu?"teriak Austhin sambil membawah makanan dan minuman yang sangat mewah.

".......... kamu sendiri? apa-apaan itu?"jawab Carissa.

" kupikir kita harus memakai baju yang terbaik yang kita punya?" jawab Austhin sambil menaikan Alis dan bibirnya.

" terserah. Sudah larut malam untuk apa...?" lanjut Carissa.

" tapi ini,kan pertsa perpisahan Adrian! kamu tahu,kan. Betapa ia ingin ada di sampingmu." tanya Austhin.

" .... itu keputusannya sendiri."

" kemana saja kamu? semua ini ia lakukan demi kamu." lanjut Austhin.

" kita punya banyak waktu untuk berdiskusi dan mencari jalan keluar. Dia tiba-tiba langsung mengambil keputusan sendiri, ini bukan salahku,kan."

Austhin yang mendengar hal tersebut terdiam dan berjalan mendekati Carissa sambil mencubit pipinya.

"......Kapan kamu akan dewasa? ini salahmu. Tindakan Adrian hari ini kalau di kata orang lain di sebut 'PEKA',coba bilang 'PEKA'. Aku tahu kamu merasa bersalah dan tidak enak karena menyebabkan semuan ini? kalau begitu , bilang saja apa yang kamu rasakan padanya."lanjut Austhin.

" tidak....? mungkin ini keputusan yang terbaik. Toh dia tidak akan ada di sisihku untuk selamanya." ucap Carissa membuat Austhin terdiam dan tak paham.

".....Apa maksudmu?" singkat Austhin dengan serius.''CARISSA?"lanjutnya.

_____________________________________________
hari ini sangat singkat maaf ia , soalnya faktor kesehatn kurang baik jadi mohon di mengerti ><

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang