part.50

118 22 0
                                    

Adrian bergegas masuk ke kamarnya. Ia mulai mandi dan membuat tubuhnya rilex karena kelelah sepanjang hari ini. Adrian berjalan memasukki bak mandi dan terlelap.

Sementara Carissa yang sudah lebih dulu selesi mandi dan keluar kamar menuju dapur. Ia berpikir ini adalah pertama kalinya tinggal berdua dengan suaminya.

Dan tanpa berpikir panjang ia mulai memasak sambil mendengarkan musik kesukaannya. Sejam telah ia menyelesaikan aktivitas masaknya.

Carissa yang sejak tadi tidak melihat suaminya, Carissa berjalan mencari di sekitar ruangan tapi ia tidak melihat suaminya. Ia berjalan ke kamar Adrian dengan mengetuk pintu kamarnya.

Tok....Tokkk

Tidak ada jawaban, Carissa membuka pelang pintu kamar Adrian. Tetapi ia tidak melihat suaminya di kamar. Carissa mencoba mencari di kamar mandi tapi air tidak mengalir.

Cleakkk

Kreeeekkk

" Adrian?"panggil Carissa.

Adrian yang mendengar suara istrinya hanya terdiam dan timbul rasa ingin mengoda istrinya tersebut.

" istriku! aku perlu bantuan." goda Adrian dengan tersenyum.

Carissa yang sangat kaget langsung menutup kembali pintu kamar mandi suaminya. Jantung Carissa terasa berdetak tak karuang.

" Tidak perlu malu! bukankah kita sudah menikah." Sahut Adrian dengan sedikit mengoda istrinya lagi.

"Kau.... Kau tidak butuh bantuan. Astaga. Dasar pria mesum"bentak Carissa dengan membating pintu kamar Adrian dengan wajah merona seperti tomat dan membuat di sekitarnya terasa panas.

"Cih"singkat Adrian dengan sinis.

Kediaman rumah Adrian Robie dimana kakek Adrian tinggal. Bianca dengan berlari kearah kamar tuannya.

Saat ia tiba bersama dokter pribadi Thomas Robie. Kakek Adrian sudah terbaring lemah di atas ranjangnya. Ia menatap keluar jendela dengan memikirkan cucunya.

" Bagaimana keadaan kakek"tanya gadis cantik dengan sedih.

" beliau hampir tidak tertolong. Dan ibu langsung memanggil dokter Boy, kalau tidak ada dokter boy ibu tidak tahu apa yang akan terjadi.... Ibu memikirkannya saja tidak berani" ucap bianca.

" Apa tidak apa-apa tidak memberitahu Adrian bu?"lanjut gadis tersebut.

" Beliau bilang belum waktunya. Ibu tidak tahu apa yang ada di pikiran kakek Adrian, masuklah ibu akan pergi memeriksa obatnya di dapur"lanjut Bianca dengan murung lalu meninggalkan anaknya.

" ya. Belum waktunya......? Kakek ini Zanna Kirraine" Sahut Zanna.

Carissa yang sejak tadi masih terlihat kesal. Ia berjalan dengan marah ke ruang tamu. Carissa yang terus saja mengipas-ngipas wajahnya.

"Astaga dia benar-benar. Bagaimana dia bisa seperti itu. Dia tidak tahu malu sekali! dia dangat menyebalkan"guman Carissa dengan sedikit malu. Tetapi Carissa sedikit tersenyum.

Suara pintu apertemen Carissa terdengar suara bel. Carissa yang bangkit dari tempat duduknya dan ia membuka pintu.

Mata Carissa sedikit bahagia saat ia melihat sosok gadis yang di kenalnya. Austhin yang mampir dari selesai syutin keluar negeri.

"Bahagia sekali ya kamu? dan tidak pernah sekalipun menelponku semejak kamu pindah. Aku sangat marah"Sahut Austhin dengan membuka kacamata hitamnya.

Carissa yang tersenyum melihat sahabatnya. "Dasar brengsek......"Jawab Carissa dengan bahagia.

Austhin membuka kacamata ribenya. Tiba-tiba saja raut wajahnya berubah,ia berbicara serius sambil melirik di sekitar ruangan.

"Dimana Adrian Robie?"tanya Austhin dengan serius.

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang