part.55

108 19 0
                                    

Seorang pria muda yang sedang duduk dan melihat berkas di dalam kamarnya. Malam yang gelap dalam rungan pria tersebut dan di lihatnya beberapa perusahaan Entertaimen yang tidak seberapa baginya.

Sutradara Auddison yang pergi menemui perusahaan sutradara Richall Groyeng. Tetapi kedatangan nya tidak di sambut dengan baik.

Praaaanngggg...

" Apa yang telah kau lakukan, para pecundang sepertimu ini, katakan hah? tahu apa kalian tentang filem?" bentak sutradara Auddison dengan menarik kerak baju Sutradara Richall dengan marah.

" Ada apa denganmu?" tanya Richall dengan marah saat bajunya di tarik-tarik di rungan kerjanya.

" Sutradra Auddison, tolong hentikkan?" sahut Bernerd asisten sutradara Auddison.

" Aku mohon tenagalah,tenanglah kalian berdua"Sahut menejer Richall dengan khawatir.

"Hazel brosel yang tidak bisa mengafalkan namanya saja tidak bisa. Apa yang harus aku lakukan dengan Hazel Brosel plastik itu brengsek? sial bagaimana mungkin kamu membuat filem tanpa mencoba seorang model terlebih dahulu? kamu harusnya bersyukur artist yang telah menyebah namaku, brengsek? inilah semua orang tidak ingin bekerja sama denganmu."Bentak Auddison dengan marah.

" Hazel Brosel juga tidak ingin main dalam flemmu, aku susah payah membujuknya untuk main dalam flemmu tapi dia menolaknya. Dasar pria yang tidak tahu rasa terimaksih?"teriak kesal oleh Richall dengan meninggalkan perusahanya.

Bruakkkkk.

" Cukup aku keluar, kalau kau ingin membuat dengan aktor favoritmu, silakan aku menyerah. Aku tidak butuh ini. Dasar pria bodoh. Dan aku juga tidak butuh uang kotoromu, dasar sialaannnn! cepat pergi dari hadapanku!" bentak keras terdengar di seluruh ruangan.

Auddison meninggalkan perusahaan milik Richall dengan di ikuti asistennya. Sepanjang jalan Auddison terus diam.

" Apakah bapak baik-baik saja? besok ada seorang pria kaya dan memiliki beberapa perusahaan di tempat lain bahkan di luar negeri. Jadi besok teleponlah dia, dan kalau anda tidak meneleponya kamu tidak akan bisa bekerja sama dengannya. Investor lain dari perusahaan terkenal ada di bawahnya. Pria itu membawa banyak invertor ternama, dan flem ini harus terlaksanakan?" ucap menejer Auddison.

Auddison yang terus saja diam tanpa berbicara dengan kedua asisten dan menejernya. Auddison terus saja menutup matanya walaupun ia mendengarnya.

" Anda mau merekrut Carissa Arben tetapi kenapa tidak dengan Hazel Brosel? bukankah mereka setara dengan keinginamu? di dunia ini uang adalah segalanya tidak bisakah kita biyarkan saja hal ini?" tanya asisten Auddison.

Auddison terbangun dengan kesal mendengar hal tersebut. Auddison yang fokus pada satu flem membuatnya semakin marah mengingat apa yang terjadi beberapa waktu tadi.

" Brisik sekali! apakah kamu mendapatkan kabar dari artist William Maurella?" tanya Auddison.

" Tidak.... Bukan dia yang harus kita khawatirkan sekarang ini? tolong telepon pria ini mulai besok, kecuali jika kamu ingin mengucapkan selamat tinggal pada pembuatan flem ini?" jawab Asisten Auddison.

" diam dan fokus saja dengan menyetirmu." Bentak sutradara Auddison yang masih saja merasa kesal sejak kejadian tadi.

Seorang pria menatap naskah milik sutradara Auddison dan memahaminya dari awal sampai akhir. Pria tersebut melihat perang yang akan di perangkan oleh model bernama Carissa Arben.

Pria yang membaca di tempat kegelapan dan hanya mengadalkan senter miliknya. Pria tersebut bangkit dari mejanya dan berdiri.

Ia berpikir hari esok akan datang. Tidak semua orang akan menerima kesuksesan tanpa usaha dan bisa bermain di flem layar lebar untuk seluruh dunia akan menyaksikannya.

Beberapa hari akan tiba dan produksi flem tersebut harus berjalan dengan baik sampai saatnya tiba akan di edarkan beberpa negara.

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang