Part.58

114 19 0
                                    

Adrian Robie berjalan dengan membawa sebuah berkas coklat. Hotel yang mewah membuat suasan di sekitar terlihat ramai di seluruh hotel.

Adrian yang berjalan dengan penuh kharisma membuat mata tertujuh padanya. Mata biru langit  menatap dengan tajam. sifat Adrian di mata istrinya dengan penuh keceriaan.

Tetapi sifat Adrian Robie yang tidak di perlihatkan kepada istrinya. Ia adalah sosok pria terus menatap kedepan, dan membuat seluruh orang di sekitarnya membuat tidak berani untuk mendekatinya.

Greeekkkk....

Adrian yang tengah menunggu seseorang dari balik ruangan pribadinya. Belum beberapa jam seorang pria masuk kedalam ruangan mewahnya. Adrian yang memanggil anak buahnya untuk menyediahkan minuman kepada tamunya.

" Hari ini juga satu minuman untukmu pak." Sahut pria tersebut dan berjalan kearah Adrian sambil menarik kursih.

Tatapan Adrian di perlihatkan sangat dingin kepada pria tersebut. Pria yang tengah duduk padanya hanya tersenyum gembira.

" Sutradara Orlando sudah datang!" tanya gadis mudah dengan ceriah sambil menuangkan minuman dingin.

" Iya, tolong berikan aku juga minuman kopi dingin sebotol" jawab Autradara Orlando.

Adrian yang terus cuek, dan hanya menikmati secangkir kopi tanpa berbicara padanya.

" Aku di beritahu bawah belum ada kabar dari anda selama satu bulan ini? aku minta maaf karena anda datang tiba-tiba dan tidak memberi kabar terlebih dahulu." Tanya sutradara Orlando.

" Aku akan berbicara secara langsung! dan aku pikir sudah jelas semuanya. Kau tahu aku membenci jika seorang pria rendahan seperti kalian yang hanya tertujuh pada satu bintang. Seseorang juga harus menderita karena sikap kalian. Jadi mulai besok kamu tidak perlu masuk lagi. Kau di pecat" ucap dingin di perlihatkan kepada Orlando.

Orlando yang sangkat terkejut dengan pemecatatan dirinya. Ia hanya terdiam dan tidak tahu apapun tentang kesalahannya.

" Pak jangan seperti ini, duduklah dulu. Kumohon?" ucap Orlando lalu berdiri dan menceggah langkah kaki Adrian.

" Jangan temui aku lagi. Aku tidak mau bekerja sama dengan penjahat, apa lagi dengan pria yang gila dengan kekuasaan.Kau juga sudah menyakiti seseorang yang berharga bagiku" Jawab Adrian dengan tajam dan meninggalkan rungan miliknya.

Takkkkkkk

Orlando yang terdiam dan tidak tahu apa yang di bahas Adrian. Orlando yang menatap marah karena tidak bisa berbuat apa-apa.

" Penjahat katanya. Karena dia memiliki segalahnya dia bisa merendahkan orang lain. Apakah ada hubungannya dengan gadis itu?" guman Orlando dengan kesal.

Amanda yang menatap marah. Selama 6 Jam ia merekam Carissa dengan menceritakan kisah hidupnya selama menjadi model.

" Sudah jam 10 malam, kita hentikan saja" guman Amanda.

" Tidak. Aku merasa lelah tetapi senang. Bukanlah aneh kan? aku bahkan tidak bisa melanjutkan di buku harianku tetapi aku sudah bicara tanpa henti. Tentang diriku di hadapan orang lain, aku bisa menceritakan apapun. Kalau ada yang ingin kau ketahuai tanyakan saja?" tanya Carissa.

" Yang ingin aku ketahui sekarang adalah bagaimana bercerita tentang ayah?" lanjut Amanda dengan serius di depan Carissa dan Marahall.

Sutradara Auddison yang sedang menatap berkas dan naskah. Saat kontrak dengan artist lain tidak di terima membuatnya harus mencari artist papan atas lainya yang bisa main di flelmnya.

Trengg....Treng...

" Siapa lagi yang sms? kumohon hentikan...Hentikanlah" bentak Auddison dengan marah.

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang