Part.72

132 5 0
                                    

Marshall memutuskan berkeliling di seluruh ruangan vila yang tidak terurus lagi sekian lama. Tempat tinggal Amanda dan ayah Carissa saat masih muda 20 tahun lalu.

Ia membuka pintu dimana semua ruangan penuh dengan debu dan ruangan mewah yang sudah mulaj lapuk.

Marshall mengingat kembali apa yang di jelaskan oleh sutradara Auddison saat ayah Carissa dan Amanda tinggal bersama.

"Arben Harleno dia sangat tenang dan pendiam. Mungkin orang lain tidak tahu tentang dia tapi, Arbeno adalah pria yang sangat baik." Ucap Auddison.

Marshall terus berjalan dan menginjak sebuah manjalah dimana foto Arben Harleno ayah Carissa Arben. Ia mengambil majalah tersebut dengan terkejut melihat foto Amanda Cookyes.

"Arben Harleno adalah saudara kedua kami. Saat ia meninggalkan rumah dan pergi jauh, dia banyak di sukai orang lain. Dia memperlakukan orang tua lain seperti orang tuannya sendiri. Dan memperlakukan ana-anak seperti anaknya sendiri." Lanjut Auddison.

Marshall sangat marah saat mengetahui jika keluarganya sendiri membenci pria tampan Arben Harleno. Ia menutup matanya dan menghela nafas.

"Dia membuka kelas anak-anak di malam hari, dan memberi makan setelahnya. Semua anak-anak sangat menyukainya. Dia membatu dan menolong nelayang di desa. Tapi suatu hari wanita tinggi itu muncul dan mulai tinggal bersama mereka." Lanjut Auddison dengan murung.

Marshall menatap foto Amanda Cookyes di depan diding ruang kelas anak-anak.

"Untuk pertama kalinya, orang-orang berpikir dia mendapatkan istri dan ikut senang dengan kebahagiaan mereka. Beberapa bulan kemudian rumor aneh mulai tersebar di desa." Ucap Auddison dengan sedih.

Amanda terus menundukan kepalanya dengan kesal saat ia membuka sebuah amplok. Dan seorang pria muda yang di kenalnya tersenyum di foto tersebut dengan bahagia.

Ia menatap rinduh pria itu dan sangat merinduhkan pria yang di foto tersebut. Sementara Azuhra terus saja memojokkan Amanda.

" sulit sekali mendapatkan foto kakak pertama saya. Dan aku tahu ayahku membuang semua fotonya sebelum ia meninggal. Tapi aku bukan bermaksud sombong, perusahaan keluarga kami sangat hebat dalam mencari informasi, tapi untuk foto kakak sangat sulit untuk di cari. Kakak lahir 1978 tiga bersaudara Auddison, Arben Harleno saudara tiriku?" Ucap Azuhra dengan meminum sambil menatap keluar kaca apartemnya.

Amanda terus kesal saat tahu rahasia yang di sembunyikan dan di lupakannya mulai di ketahui oleh keluarganya. Ia tahu pria bernama Arben Harleno lari dari rumah karena sikap ayahnya yang tidak bisa di kendalikan dan kejam.

Dan saat itu Amanda bertemu di desa dan jantuh cinta dengan ayah Carissa. Tetapi pria yang di cintainya meninggal dunia.

"Aku akan beritahu kau sebelumnya, aku mulai terbuka dengan hal-hal seperti ini. Dan saat aku menyelidikimu aku malai tahu satu hal. Orang itu ayah Carissa Arben keponakanku yang seumuran denganku, dan ternyata kakak sudah meninggal sesaat sebelumnya?" Ucap dingin di mata Azuhra saat tahu ia memiliki keponakan dan gadis yang di bencinya.

Marshall keluar dan tidak tahu arah. Ia berkeliling di luar dimana melihat tebing tinggi di sekitar vila tempat tinggal mewah Arben Harleno. Hujan yang terus deras petir yang tidak henti-hentinya terdengar keras.

"Orang-orang mendengar rumor aneh. Arben menganggu dan merusak desa, kakak sangat di terhina. Aku pikir kakak akan pindah dan  kembali kerumah saat ayah menyuruhnya kembali dan harus meninggalkan anak dan istrinya. Tetapi aki salah berpendat seperti itu. Ia memang meninggalkan anak dan istrinya karena perintah ayah dan untuk melindungi orang yang di cintainya dan anak yang di sayanginya. Dan ia tetap tinggal di desa dan bersembunyi dari keluarga kami. Saat itu kakak adalah pria tertua dan pewaris perusahaan ayah selanjutnya walaupun ia adalah anak tiri istri kedua ayah kami tetapi ayah sangat menyanginya. Tetapi suatu hari dia pergi nelayang dan tidak pernah kembali lagi.... Orang-orang bilang Arben Harleno sudah meninggal. Setelah setelah aku berpikir menyusulnya dan mencarinya. Sekarang jika aku berpikir lagi, orang-orang di desa sungguh keterlaluan...... Tidak seharusnya pria brengsek meninggal seperti itu....Sangat di sayangakan ia meninggalkan anak dan istrinya yang berharga untuknya."Lanjut Auddison dengan menangis.

Marshall sangat marah saat ia tahu semua hal tentang Arben Harleno ayah dari Carisaa Arben. Ia begitu marah dengan keluarganya, tetapi Marshall tidak bisa berbuat apa-apa selain mendengar kenyataan jika Arben Harleno sudah meniggal dunia dan Carissa yang terus saja menunggu ayahnya selama ini.

"Amanda Cookyes, ini beban yang sangat berat...?" Guman Marshal di ujung tebing yang tengah hujan deras membasahi tubuhnya di malam hari.

Azuhra terus saja tersenyum dan kembali duduk di depan Amanda. Ia berbicara dengan antusias dan tertawa di depan Amanda.

"Untuk pertama kalinya aku berpikir. Orang gila macam apa yang membeli Carissa 2Miliar untuk artis yang tidak terkenal seperti Carissa Arben. Sekarang aku mengerti. Pacar ayahnya yang pergi, membantunya yang sangat sukses.... Sangat meharunkan." Lanjut Azuhra dengan bahagia.

Amanda yang sejak tadi menahan kesal. Dan akhirnya membuka suara dengan datar.

"Direktur Azuhra? Jangan basa-basi apa yang kau inginkan?" Bentak Amanda dengan kesal.

"Hahahha maaf jika kamu tersinggun. Ini benar-benar kisah yang sangat mengharukan, seperti yang aku bilang barusan, aku sangat terbuka dengan hal seperti ini. Tolong kamu jangan salah paham." Jawab Azuhra dengan tertawa.

Amanda terlihat datar sampai membuatnya marah karena gadis kecil yang tidak tahu malu mencari kelemahannya. Azuhra yang seumuran 20tahun dengan Carissa dan harus bertemu dengan keluarha Arben Harleno yang telah di bunuh oleh keluarganya sendiri.

"Aku tidak ingin mendengar semua darimu, apa yang kamu inginkan?" Tanya Amanda dengan kesal dan datar.

"Sepertinya kamu tidak ingin mendengar simpati denganku. Yah, kalau begitu akan aku katakan. Aku ingin Carissa dan Arthur menikah."

Carissa yang terus saja memeluk Arthur. Dan Arthur yang terlihat menderita karena Carissa meninggalkannya demi istrinya.

"Ayo kita saling menyakiti satu sama lain selamanya. Kamu boleh merinduhkan dan mencintai suamimu..... Aku akan mengijinkannya." Ucap Arthur dengan menetesakan air mata di pelukkan Carissa.

Carissa melepas pelukkannya dan menatap Arthur yang tengah menangis di pelukkan Carissa. Ia meraih tangan Arthur dan melepaskan tangannya dari tubuhnya.

"Hentikan.........? Aku pikir kamu akan mengerti dan mengenalmu...... Tetapi aku tidak mengenalmu sama sekali." Jawab Carissa dengan dingin.

Amanda di buat kaget dengan perkataan Azuhra. Ia tidak bisa membuat gadis di depannya untuk berhenti mengusik Carissa. Dan Amanda tersadar gadis yang sedang duduk dan menikmati secangkir kopi hangatnya di depannya itu sangat mirip dengan ayahnya.

"Aku tahu Carissa akan menjadi bintang. Dan Arthur terus bertahan diantara semua bintang-bintang di sekelilinnya. Dan semua penggemarnya sangat menyukai ketampannya dan keunikkannya. Tapi cinta tak bertahan lama di antara mereka berdua. Selain itu? Penggemarnya tidak menyukai artis yang di sukainya bahagia dengan artis yang tidak mereka sukai. Tapi semua penggemar hanya melihat dari drama cinta mereka, jadi mereka berdua hanya bisa menunjukkan kebahagiaan mereka di depan kamera. Ini saatnya Arthur akan menjadi bintang besar di sekitar Carissa dengan cinta yang sangat tragis. Untuk itu, aku butuh Carissa Arben."

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang