part.38

140 47 2
                                    

"Jangan menyapaku, sapaanmu terlalu lembut. Aku takut menyayangimu lagi."

Marshall yang tengah menikmati waktu memasaknya seketika terdiam dan menatap masakkannya.Lalu berpikir sejenak untuk membuatnya lebih lama supaya memberi waktu untuk Carissa bersama Arthur.

"rasanya baru kemarin kita bersama dan pergi dari sini, tidak ada yang berubah. Semua BENDA dan aroma masakkan di dapur masih tetap sama. Sepertinya hanya kita yang berubah, aku menghacurkan segalannya,ya kan?ya,kan?aku tidak tahu ternyata masa itu adalah saat-saat paling bahagia. Tidak. Aku bahagia tapi aku berpikir masih ada kebahagiaan di luar sana. Aku ingin menjadi artis paling bersinar dan terkenal, kupikir kalau bisa menjadi bintan top di luar sana tidak akan yang berani macam-macam kepada kita, tetapi semua salah? reporter dan media tidak bisa membuat kita tinggal nyamang dan aku tidak tahu aku meninggalkan semua yang mecintaiku, aku hanya berjalan dan memikirkan diriku sendiri. Dulu aku tidak tahu semua hal tidak berarti tanpamu... Aku menghacurkan semua itu."ucap Arthur dengan lirih dan berbalik menatap kearah luar.

Carissa yang mendengar ucapan Arthur hanya terdiam, Carissa tahu kalau ia seharusnya tidak peduli dengan Arthur lagi. Ia seharusnya berpura-pura tidak bisa merasa peduli. Masalahnya otak Carissa seakan-akan menggambarkan apa yang tengah terjadi kepada pria ini, apakah pria ini sedang bingung dan apakah Arthur sedang berusahaa untuk mendapatkan waktu yang telah hilang bersamanya dan Austhin dan Marshall lagi saat mengingat waktu setiap berkumpul bersama.

Tapi ,waktu yang buat mereka tidak akan bisa kembali lagi, seperti sediah kalah. Carissa bertanya kembali dan tidak menatapnya kalau ia menatapnya dia tidak akan bisa kembali lagi.

"Kamu tidak menghacurkannya, kita hanya tidak di takdirkan untuk bersama. Seharusnya aku meninggalkanmu sejak dulu, tapi aku tidak mampu. Aku dan kamu mempunyai banyak kesamaan, itulah aku sangat mencintaimu tapi itu bukan alasan kita untuk tetap bersama aku tahu apa yang paling menyakitimu... Menganggumu... Kita saling memberikan luka satu sama lain, jadi kita sudahi saja sekarang. Maaf aku menyakitimu, maaf telah memberikan luka padamu, maafkan aku telah membuatmu kesepian. Maaf aku berpura-pura tidak tahu padahal aku tahu. Aku mau mengatakan ini secara langsung. Maaf Arthur, aku tahu semuanya. Saat kau bertingkah seenaknya kamu berarti kesepian dan terluka... Meski aku tahu itu, aku mengabaikannya, agar aku tidak ikut terluka MAAFKAN AKU....."

Arthur akan berkata, hari ini adalah sebagai harinya yang paling sial, bukan hanya Azura dan Marsel yang telah menghinanya dengan berkata-kata kasar,tapi juga ia bisa kehilangan Carissa yang sangat ia cintai. Bagaimana dalam beberapa menit perpisahan mereka telah berakhir. Ia menundukan kepalanya mencoba untuk tidak menangis.

Marshall menatap Arthur yang tengah duduk dan menundukan kepalanya ia tahu tapi ia tak ingin tahu dan berjalan kearahnya dan membawahkan beberapa makanan kesukaanya dan berkata perhatian" makanan segar telah datang. Ada apa Carissa sudah pergi?"

" ya "singkat Arthur tiba-tiba air matanya menetes karena kehilangan Carissa dan berkata berulang-ulang kali" dia sudah pergi.... Dia benar-benar telah pergi" lanjutnya

Marshall yang melihat Arthur sangat sengsara membuat Marshall kasihan dan tak bisa mengabaikannya begitu saja, ia mencoba menenangkannya dengan memukul pelan pundaknya yang terlihat menderita selama ini. dan bertanya kembali" Carissa keluar dengan air mata yang sama denganmu, dia benar-benar menangis"

Azura mencari tahu kemana selama ini Arthur pergi, dan bersama siapa saja ia keluar. Azura mencoba menyewa beberapa mata-mata untuk mengikutinya sejak awal dan tidak muncul di hadapannya untuk memberikan waktu untuk melepaskan Carissa, karena ia tidak ingin kehilangannya walaupun Arthur tidak tahu kalau selama ini ia sangat mencintainya.

"hanya Carissa yang keluar dari studio itu. Apakah aku harus menunggu Arthur?" sahut dari balik posel miliknya pria berkacamata yang sedang mengikuti Arthur selama ini.

"tetap awasi" singkat Azura

"ia karena dari topi dan tingginya itu adalah Carissa aku yakin 100% apakah aku harus menunggu lebih lama? baiklah aku mengerti"

" aku tidak peduli jika lebih lama jika ia pergi kesuatu tempat cepat hubungi aku" lanjut Azura melanjutkan olaraga malamnya di apartemen miliknya "di luar dugaanku aku benar-benar kesal"guman Azura dalam hati.

Sementara Adrian dan Austhin sedang bersenag-senag di taman dengan permainan yang membuat keduanya bahagia dan melepaskan stresnya masing-masing, Austhin yang menatap Adrian sangat bahagia dan berkata," Kalau kau ada masalah datanglah kesini,kamu bisa merasa legah"

" aku benar-benar bahagia aku tahu bunga yang banyak bermekaran di musim semi? dan pasti di rumah kakekku semua tumbuhan bermacam-macan bunga sedang bermekar indah" ucap Adrian dengan menatap Austhin dengan tersenyum manis dari bibirnya.

" Adrian apakah kau bahagia?" singkat Austhin mencoba melirik Adrian sejenak.

SUPER MODEL  (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang