Kring..... Kringgg....
Bel tanda akhir pelajaran kedelapan berbunyi menandakan jam pulang sekolah sudah tiba, seluruh murid berhamburan keluar kelas mengakhiri kegiatan pelajaran. "Guys... Lapar nih... makan di mana ya sebelum bimbel?" merasa perutnya sudah berdemo, Marsya mengajak sahabat-sahabatnya untuk mencari makan terlebih dahulu sebelum mulai bimbel. "Jangan di kantin ah bosen, diluar sekolah aja yuk" ajak Michella yang sudah bosan dengan makanan dan suasana kantin sekolah. "Di cafe deket tempat bimbel aja gimana? Gua pengen makan eskrim waffle......" ajak Keyzia dengan semangatnya. "Boleh, boleh, makanan di situ enak-enak, tempatnya juga enak buat nongkrong, kita kan bimbelnya mulai 2 jam lagi" Michella menyetujui ide Keyzia. "Iya di sana aja ada wifi gratis... lumayan bisa download hehe" Sherly pun setuju dengan tempat yang diusulkan oleh Keyzia. "Yuk cepetan, biar bisa lamaan nongkrongnya" ajak Marsya sambil keluar kelas, tidak sabar untuk segera sampai ke cafe. Mereka pun berjalan keluar kelas menuju cafe yang diusulkan Keyzia.
"Hai, lanjut ke mana Key? pulang?" Sapa Melvan yang sudah menunggu di depan kelas 11-1. "Hai Van, kita mau bimbel, lu ada perlu apa kesini?" Keyzia menjawab pertanyaan Melvan dan balik bertanya kepada Melvan karena bingung tiba-tiba Melvan sudah ada di depan kelasnya saja. "Ya nungguin kamu. Makan bareng dulu yu sebelum bimbel, sempet kan?" ajak Melvan yang membuat Keyzia tambah bingung lagi, "ini si Melvan kesambet apaan ya, hmmm.... koq jadi kaya possesif gini sih... gua kan pengen makan bareng She, Lala, & Marsya.... Aduh jawab apaan nih....." dalam hatinya Keyzia bingung dengan perubahan sifat Melvan yang tiba-tiba perhatian, ia pun bingung dengan ajakan Melvan untuk makan bareng sementara Keyzia sudah janjian makan di cafe dengan para sahabatnya. Bingung menjawab, Keyzia hanya bisa menggigit bibir bawahnya berharap ada ide yang tiba-tiba muncul.
"Van, kita rencana mau makan dulu di cafe kecil deket tempat bimbel. Lu sama temen-temen lu mau ikut gabung? Kita ada waktu sekitar dua jam sih sebelum mulai bimbel" ajak Michella kepada Melvan. "Ya uda ok, kita ikut gabung" tiba-tiba Frans muncul dan menjawab ajakan Michella. " Woi, ngegas aja lu! yang ditanya siapa yang jawab siapa" Billy menegur Frans dengan candanya menggeplak kepala Frans. "Yeeehhh gua bantuin jawab lah, si Melvan kelamaan mikirnya." jawab Frans membela diri. "Tuyul luh tiba-tiba muncul" Melvan yang tidak menyangka kalau kedua sahabatnya menyusul ke kelas Keyzia, Melvan mengira mereka akan berbeda tujuan saat keluar kelas tadi. "Sorry gua ga bisa ikut, bentar lagi ada club basket." jawab Billy yang tidak dapat ikut gabung ke cafe. "si Landry mana?" tanya Melvan kepada Frans setelah menyadari satu sahabatnya tidak terlihat. "pacaran, paling ntar nyusul. Uda yuk cabut, nanti keburu siang, lapar nih...." ajak Frans yang sudah tidak sabaran ingin segera berangkat. "Come on... Capcuss.... gua juga dah lapar nih...." Marsya memberi aba-aba untuk segera berangkat.
Baru saja jalan beberapa langkah, tiba-tiba Keyzia merasa ada yang menggandeng tangannya, merasa kaget dan tidak nyaman, ia menoleh untuk melihat siapa yang telah menggandeng tangannya tersebut secara tiba-tiba. Ternyata Melvan yang dengan cueknya terus berjalan sambil menggandeng tangan Keyzia, tidak menggubris lirikan dan tatapan Keyzia yang bingung dengan sikapnya hari ini. Demi menghormati dan menghargai Melvan, Keyzia hanya diam mengikuti kemauan Melvan, walaupun banyak pertanyaan dalam kepalanya tentang perubahan Melvan yang tiba-tiba hari ini. "Emang kita mau ngafe dimana?" tanya Frans penasaran, ia belum tahu tujuan mereka mau ke cafe yang mana. "Cafe di deket tempat bimbel kita, di ruko square depan situ. Cafe kecil sih, tapi kita seneng ngafe di situ. Tapi kalo kalian ga cocok sama tempatnya, kita pisah aja gapapa." jawab Keyzia yang merasa kalau cafe yang akan mereka kunjungi tidak akan cocok untuk orang seperti Melvan dan Frans yang kelihatannya selalu makan di tempat makan mewah. "Gua belon pernah nyoba ke cafe situ. Kita coba dulu aja, siapa tau cocok & malah ketagihan nantinya. Kayanya sih Melvan pasti ketagihan nongkrong di sana nantinya..." jawab Frans sambil menaik turunkan kedua alisnya menatap Melvan, memberi kode kalau cafe tersebut akan menjadi tempat langganan nongkrong mereka selanjutnya setelah melihat tangan Melvan yang terus menggenggam tangan Keyzia dari jam istirahat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
Teen FictionKeyzia Adiputra Seorang cewe berumur 16 tahun yang memilih untuk berpenampilan nerd dan memiliki asumsi bahwa : Mencintai itu adalah hanya kata bualan untuk membuat target mabuk terbuai setelah itu terjatuh, sakit, dan akhirnya dicampakan. Orang-ora...