Part 8 - Negosiasi

487 10 0
                                    

Langit malam ini begitu indah dihiasi oleh bintang yang bertaburan dengan gemerlap. Suasana kolam renang malam ini sangat sepi dan hening hanya ada sepasang insan yang baru bertunangan jalan mengitari kolam renang menikmati pemandangan di malam hari.

"Eh cupu, lu ga usah ge'er ya, gua ngelakuin semua ini dengan sangat terpaksa, jadi ga usah ngarep yang ngga ngga apalagi gua cinta sama lu." Setelah jauh dari pantauan orang tua mereka, tiba-tiba Melvan melepas pegangan tangannya dari Keyzia.

"Nama gua bukan cupu nyet! Siapa juga yang bakalan cinta sama lu, gua ngelakuin ini cuman semata-mata untuk perjanjian bisnis, GaK lebih!" Jawab Keyzia yang kesal dipanggi cupu oleh Melvan, seakan-akan Keyzia akan mengemis cinta pada Melvan kedepannya.

"Emang lu cupu, ngaca noh, dirumah lu ga ada cermin apa? Baguslah kalo lu nyadar diri. Jangan pernah berharap gua peduli sama lu apalagi cinta." Lagi-lagi Melvan mengeluarkan kata-kata tajamnya kepada Keyzia diiringi dengan tatapan tajamnya yang mengancam, sangat merendahkan Keyzia seakan-akan Keyzia hanyalah cewe cupu yang tidak akan pernah layak bersanding dengan seorang Melvan Aditya Prawira.

"So? Di rumah lu kebanyakan cermin gitu? mending lu sumbangin ke panti asuhan biar PD lu tuh normal. Gua akan selalu inget semua yang kita lakuin sekarang dan nanti, itu cuman karena permintaan orang tua kita doang koq, dan cuman untuk kepentingan bisnis semata, karena kita menikah hanya di atas kertas doang ga kurang dan ga lebih, selamanya kita hanya sebatas partner bisnis sebatas perjanjian kerjasama kita." Jawab Keyzia ketus dan skakmat membuat Melvan bungkam karena jawaban Keyzia yang tidak sesuai dengan ekspetasinya.

Melvan mengira kalau Keyzia akan sakit hati dan menangis, karena dari tampang Keyzia yang nerd mencerminkan pribadi yang lemah dan mudah ditindas, ia tidak pernah mengira kalau seorang nerd seperti Keyzia bisa bicara sejutek itu kepada seorang Melvan Aditya Prawira yang ditakuti seantero sekolah. Selama ini cewe-cewe selalu bertekuk lutut dihadapannya, mereka selalu berusaha keras untuk mendekatinya, mencari simpatik , merayu, dan mencoba bermanja-manja dengan dirinya. Sedangkan untuk tipikal cewe nerd yang sering dilontarkan kata-kata tajam oleh Melvan, biasanya mereka langsung malu, nangis, dan lari ke toilet, menghilang dari hadapannya. Bagi seorang nerd, lebih baik jauh menghindar dari 4Kings daripada dipermalukan di depan umum.

"Oiya, satu hal yang pertama harus lu lakuin, untuk hubungan kita, gua ga mau ada yang tau, lu harus rahasiakan ini rapet-rapet, awas aja kalau sampe bocor." Ancam Melvan kepada Keyzia masih dengan tatapan tajamnya.

"Hmmm kalo itu gua ga bisa janji." Jawab Keyzia datar sambil menikmati pemandangan di kolam renang, dan langsung membuat Melvan geram hendak memakinya lagi, hanya sayangnya dia telat karena Keyzia keburu berbalik dan nyerocos lagi " Harusnya sebelon ngomong tuh dipikir masak-masak dulu dong, jangan asal ceplak." Mendengar ucapan Keyzia sontak membuat muka Melvan merah menahan amarahnya. Namun masih ia tahan mengingat janji kepada orang tuanya untuk tidak membuat masalah dan bisnis kerjasama mereka haruslah berjalan dengan baik agar Melvan mendapatkan kembali seluruh fasilitas yang telah ducabut ayahnya.

"Anjir dasar nerd sialan.... nyablak ga liat orang, uda cupu, songong lagi, ga ada baiknya apa?. Berani-beraninya nih cewe cupu ngomong songong ke seorang Melvan Aditya Prawira. Mau nyoba ngelawan gua hah? Untung lu cewe, kalo ngga uda gua pites daritadi!!!" Dalam hatinya Melvan terus menyumpah tidak tahan dengan omongan Keyzia yang to the point. Baru kali ini ada cewe yang berani membalas kata-katanya seperti Keyzia.

"Gua juga ga mau jadi bahan omongan anak-anak di sekolah, selama ini gua selalu menjaga image gua sebagai murid teladan dengan nilai terbaik. Nah masa tiba-tiba gua harus diberitain merit sama cowok bego kaya lu dari kelas 11-4 pula. Bayangin dong image gua turunnya kaya apa." Kali ini Keyzia sudah benar-benar membangunkan macan yang sedang tidur. Melvan sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. "MAKSUD LO APA NGOMONG GUA BEGO, CARI MASALAH LO SAMA GUA. UDA CUPU, SOK SOK BELAGU LAGI. EH, KALO GA DIJODOIN MANA ADA COWO YANG MAU SAMA LU. GUA AJA ENEG BANGET DIJODOIN SAMA LU, RUGI BANDAR ANJING " Melvan benar-benar sudah tidak dapat menahan emosinya lagi. Dia benar-benar sudah murka dan teriak di depan muka Keyzia. Cewe manapun yang diperlakukan seperti itu seharusnya sudah benar-benar sakit hati, nangis, dan cepat-cepat pergi dari hadapan Melvan. Tapi anehnya, tidak untuk Keyzia, tidak ada setetes air mata pun yang mengalir di wajahnya.

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang