Part 10 - Curcor Session

445 7 0
                                    

Jam istirahat adalah jam yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh murid. Jam di mana mereka dapat bebas keluar dari kelas dan menghirup udara segar setelah empat jam pelajaran menjejalkan otak mereka dengan berbagai pelajaran teori dan rumus-rumus. Mayoritas murid pastinya langsung menyerbu kantin sekolah untuk melepas dahaga dan lapar sekalian ngobrol-ngobrol dan becanda.

"Cie... cie... yang kemaren pergi berdua sama kak Rendy." Marsya sedang menjahili Michella di katin, karena kemarin Michella ngepost fotonya di IG yang sedang berselfie ria di salah satu taman di Jakarta, tanpa ia sadari di background belakangnya terdapat kak Rendy yang sedang asik foto sunset di sore hari.

"Pantes kemaren di mall minta buru-buru pulang." Lanjut Sherly mengompori yang lain agar pipi Michella tambah merah merona karena malunya. "Iiihhh.... kalian jahat.... kemaren tuh perginya banyakan sama anak-anak club photography yang lain juga. Kecuali Keyzia yang hilang ga bisa dihubungi." Michella menjelaskan sambil malu-malu dan mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan ke Keyzia.

"Hayooo... yang mau ngeles ketauan..." Keyzia pun ikut menjahili Michella agar korban bullian sahabatnya tidak pindah ke Keyzia. Tidak lama kemudian pesan makanan mereka datang, mereka pun melanjutkan candanya sambil makan. "Oh iya Key, lu utang curhat nih sama kita, katanya kemaren lu mau curhat hari ini." Michella menagih janji Keyzia kemarin, dan juga berusaha untuk mengganti topik teman-temannya agar dia tidak jadi korban bullian lagi. Dan sepertinya kali ini rencana Michella berhasil karena Sherly dan Marsya langsung diam menunggu curhatan Keyzia, sepertinya mereka sudah cape membully Michella.

"Jangan bahas di sini. Kalian pulang sekolah ada acara ga?" Jawab Keyzia mencoba beri kode ke para sahabatnya kalau ia akan membahas hal pribadi yang tidak mau diketahui orang lain selain para sahabatnya. "Gue hari ini freeee... waktuku untukmu." Jawab Michella semangat. "Gua ada les Inggris sih pulang sekolah, tapi berhubung gua lagi jenuh dan males, hari ini gua bolos aja deh ke apartment lu." Jawab Sherly yang lebih memilih mendengar curhatan Keyzia dibanding ikut les Inggris. "Gua bisa koq, tapi gua cuman bisa sampe jam 4 sore, janji mau anter mama belanja sambil makan malem soalnya." Jawab Marsya. "Ok, jadi nanti pulang langsung capcus ke apartment gua ya. Makannya nanti pesen di resto apartment gua aja biar ga buang waktu." Ajak Keyzia bersemangat. Ia sudah sangat ingin menceritakan semua kejadian sama para sahabatnya, sambil tukar pikiran dan pendapat mengenai rencana pernikahannya minggu depan. Ia yakin, para sahabatnya bakal syok dan histeris mendengar cerita Keyzia nanti. Walaupun Keyzia sudah berjanji kepada Melvan kalau tidak akan memberi tahu siapapun, tapi kenyataannya itu sangat menyiksa bagi Keyzia, mulutnya sudah gatal ingin menceritakan semuanya, dan ia tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi para sahabatnya nanti. Keyzia yakin dan percaya para sahabatnya ini dapat dipercaya dan diandalkan, sudah banyak rahasia mengenai dirinya yang ia ceritakan kepada para sahabatnya, dan hingga saat ini semuanya aman terjaga dengan baik.

*****

Sepulang sekolah Keyzia, Sherly, Marsya, dan Michella langsung berjalan menuju apartement Keyzia, mereka tidak sabar untuk medengar curhatan Keyzia sambil rebahan di karpet dengan ac yang terasa dingin. Sesampainya di apartement mereka langsung menyibukan diri, ada yang nyeting ac, pesan makanan by phone, menyalakan musik, bahkan hingga ngeratak dapur dan kulkas Keyzia untuk mencari makanan dan minuman. Ya, mereka merasa bebas di apartement Keyzia, sudah seperti rumah kedua bagi mereka. Karena mereka tahu di situ Keyzia hanya tinggal sendiri, jadi tidak ada siapapun yang membuat mereka merasa sungkan. Terkadang mereka pun suka membeli dan menyimpan makanan di kulkas Keyzia untuk pasokan beberapa bulan, apartement Keyzia sudah seperti basecamp bagi para sahabatnya.

"Gimana gimana Key, buruan curhat. Gua dah ga sabar nih denger cerita lu...." Michella segera meminta Keyzia untuk memulai curhatnya. Sherly dan Marsya pun langsung merapat untuk mendengar curhatan Keyzia.

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang