Part 45 -What Happen...

275 6 0
                                    

"Eh. lu tau ga si anak baru di kelas sepuluh yang katanya cantik banget" ucap seorang cewe di toilet wanita lantai dua. "Oh, yang namanya Sofia itu... menurut gua sih biasa aja ya...." jawab seorang cewe menanggapi ucapan cewe satunya. "Tuh anak pasti sekarang lagi terbang di awang-awang tuh dipuji terus. Gimana kalo kita isengin?" usul cewe tersebut yang sepertinya tidak suka dengan popularitas yang didapat oleh Sofia, merasa tersaingi. "Isengin gimana nih? Seru kayanya" jawab teman si cewe tersebut. Tanpa mereka sadari saat ini mereka tidak hanya sedang berduaan saja di toilet, ada Keyzia yang sedang menggunakan toilet paling ujung dan mendengar semua perkataan kedua cewe tersebut. Mendengar kalau Sofia akan dijahili membuat Keyzia teringat akan permintaan Mamah Nicole untuk menjaga Sofia di sekolah, sehingga ia tidak bisa tinggal diam saja mendengar ada yang mau mengusili Sofia, dengan refleksnya ia membuka pintu toilet, ingin tahu siapa kedua cewe tersebut.

"Saran gua, lebih baik kalian jauhin Sofia, jangan sentuh dia." ucap Keyzia dingin dan cuek sambil mencuci tangannya. "Maksud lu apa cupu? Ga usah ikut campur deh lu!" ucap seorang cewe yang ternyata songong dan tidak suka dengan Keyzia. Keyzia pun langsung mengenali kedua cewe tersebut, mereka adalah antek-antek Natasya yang tidak dikeluarkan dari sekolah setelah membully Keyzia, hanya terkena skorsing saja. "Hmm, cuman ingetin kalau gerak gerik kalian masih diawasi, kalian masih terancam di D.O dari sekolah kan kalo buat ulah lagi." jawab Keyzia santai, mengingatkan kedua wanita tersebut. "Eh cupu, kita ga akan ketahuan kalau lu ga ngadu!" bentak cewe tersebut yang bernama Beatrix. "Gua ga mungkin ngadu kalo ga ada bukti. Lagian asal kalian tahu aja, sekedar info, dia itu deket sama Melvan. Kalo dia kenapa-kenapa pastinya nanti kalian akan langsung berurusan sama Melvan." ucap Keyzia kembali mengingatkan. "Sok tau lu. Ga usah ngancem-ngancem deh. Ga guna!" ucap teman Beatrik yang bernama Naomi. "Hmm, gua bukan sok tau, tapi emang tau. Terserah sih kalo kalian masih berbuat sesuatu sama Sofia, yang penting gua uda ingetin terlebih dahulu." ucap Keyzia sambil berlalu pergi, tidak mau berlama-lama berurusan dengan dua cewe bermasalah tersebut, takut membuat keributan dan masalah.

"Key, ayo, lama amat sih di toiletnya" ucap Michella yang sedari tadi menunggu di beranda sekolah depan toilet. Semenjak insiden Keyzia dibully oleh Natasya, seluruh sahabat Keyzia tidak ada yang mau membiarkan Keyzia berjalan seorang diri di lingkungan sekolah. Mereka selalu menemani kemana pun Keyzia pergi, seperti saat ini, walaupun tidak mau ke toilet, Michella tetap menemani Keyzia, walau hanya menunggu di depan saja. "Lama apaan, orang bentaran koq. Ga sabaran lu" omel Keyzia yang merasa tidak lama berada di dalam toilet. "Ya uda ayo ke basecamp, yang lain uda pada nungguin." ajak Michella sambil berjalan di depan Keyzia.

*****

Sesampainya di basecamp mereka semua sedang makan, kelaparan setelah mengikuti empat jam pelajaran yang membosankan menurut mereka. "Key, bumbuin" pinta Melvan memberikan mangkok mie basonya kepada Keyzia yang baru saja datang. Melvan selalu suka makanan yang dibumbui oleh Keyzia, menurutnya Keyzia selalu bisa membumbui makanan dengan pas. Keyzia memasukan kecap, saos, sambal, dan cuka ke mangkok mie baso milik Melvan. Selesai membumbui mie baso milik Melvan barulah Keyzia membumbui mie basonya sendiri, tentunya dengan lebih banyak sambal dan cuka. "Eh, kalian uda denger belon ada murid baru yang cantik di kelas sepuluh?" tanya Marsya heboh, karena mereka baru mengetahuinya setelah beberapa minggu Sofia bersekolah. "Sofia?" tanya Landry menanggapi kehebohan Marsya, " Iya, katanya cantik banget, lu pada gebet dia ga?" tanya Marsya penasaran dan membuat Frans serta Landry langsung tersedak makanan mereka. "Ogah, kaya ga ada cewe lain aja" celetuk Frans setelah meminum minumannya. "Hah? kenapa? Dia kan cantik banget katanya." tanya Michella penasaran. "Katanya kan, belum tentu kata kita cantik." ucap Landry setelah sembuh dari sakit tengorokan karena tersedak. "Jangan menilai orang dari luarnya aja, nilai juga dari dalamnya." ucap Frans mengingatkan. "Sok bijak lu" celetuk Marsya mendengar perkataan Frans. "Geli anjir denger lu ngomong bener" celetuk Landry di sebelahnya sambil makan. "Ga percaya? Tanya tuh Melvan." celetuk Frans yang langsung saja mendapat sorotan tajam dari Melvan dan juga Billy di hadapannya, menandakan mereka tidak mau membahas lagi masalah Sofia. Mungkin Melvan tidak ingin Keyzia mengetahui masa lalunya itu.

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang