"Siang Non Keyzia, bapak sudah menunggu diruangannya." sapa Mutia sekertaris Jonathan, ayah Keyzia. Ketika mereka sudah sampai di depan ruangan Jonathan "Ok Kak Tia, Thanks, Key masuk dulu." jawab Keyzia ramah sambil berjalan masuk menuju kantor ayahnya. "Key, saya kebagian finance ya, mau crosscheck data." pamit Dita untuk menyelesaikan pekerjaannya. "Ok Kak Dita, sama saya minta tolong sampaikan ke bagian finance untuk segera email ke saya data monthly report bulan lalu yang belum mereka laporkan." perintah Keyzia. "Ok Key" jawab Dita sambil pergi menuju bagian finance. Karena usianya yang lebih tua dari Keyzia dan juga Dita sudah bekerja cukup lama bersama Keyzia maka hubungan mereka sangat akrab, sudah seperti saudara. Keyzia pun melarang Dita untuk memanggilnya dengan awalan bu atau non, ia lebih nyaman dipanggil dengan 'Keyzia' saja kecuali disaat keadaan formal yang mewajibkan untuk mengutamakan etika strata sosial barulah Keyzia mengijinkan Dita memanggilnya dengan awalan 'non' singkatan dari kata 'nona'.
"Siang pah" sapa Keyzia saat masuk ke ruangan dan melihat ayahnya sedang duduk di meja kerjanya memeriksa laporan. "Siang Key" Jonathan membalas sapaan Keyzia dengan matanya yang masih fokus pada kertas-kertas di mejanya. Seperti kebiasaannya saat datang ke kantor ayahnya, ia menaruh tas dan barang-barangnya di sofa lalu menawarkan minuman kepada ayahnya. "Papah mau kopi?" Keyzia menawarkan segelas kopi kepada ayahnya. "Boleh, campur susu tapi jangan pakai cream" jawab Jonathan yang masih menyelesaikan pekerjaannya. "Ok pah" jawab Keyzia penuh semangat sambil berjalan kearah pantry. Di dalam ruangan Jonathan terdapat fasilitas yang cukup lengkap seperti area living room untuk rapat nonformal, area rapat formal yang dilengkapi dengan meja kapasitas dua belas orang, LCD dan proyektor, serta ada juga mini pantry dan mini bar untuk bersantai.
Selesai mengerjakan pekerjaanya Jonathan duduk di sofa living room menunggu Keyzia yang sedang membuat kopi di pantry. "Key di kulkas ada chocolate cake dari kolega papah, bawa kemari kita makan bersama" perintah Jonathan sambil duduk santai di sofa membaca majalah bisnis. Tidak lama Keyzia datang membawa kopi untuk Jonathan, hot chocolate untuk dirinya, dan juga dua slice cake chocolate untuk mereka berdua.
"Bagaimana kabar kamu sekarang Key?" Jonathan mengawali perbincangan. "Baik pah" jawab Keyzia singkat sambil menaruh makanan dan minuman yang ia bawa ke meja di depan sofa. "Lalu suami kamu gimana? Apa kalian cocok?" tanya Jonathan kembali. "Melvan kabarnya baik pah. Kita uda lumayan dekat dan cocok, masih tahap penyesuaian pah. Tapi dia orangnya baik, hubungan kita juga baik." Keyzia menjelaskan secara singkat bagaimana hubungannya dengan Melvan. Walaupun hubungannya dengan Jonathan adalah ayah dan anak, namun mereka tidak sedekat seperti hubungan ayah dan anak pada umumnya. Jonathan yang workaholic dan jarang berada di rumah membuat Keyzia tidak terbiasa untuk banyak cerita masalah pribadinya. Apalagi Jonathan adalah tipe pria serius yang hampir tidak pernah bercanda dengan keluarga, membuat hubungan mereka tidak dekat, lebih terkesan formal, seperti ada norma dan etika pembatas yang tidak dapat dilanggar. Keyzia cenderung tertutup dan hanya bicara seperlunya kepada Jonathan. "Baguslah kalau gitu, jaga sikap, jangan buat masalah." nasihat Jonathan yang lebih terkesan seperti sebuah perintah mutlak agar Keyzia selalu menjaga image dan nama baik keluarganya. "Iya pah, Key akan jaga sikap, ga akan buat papah rugi apalagi malu." jawab Keyzia santai, sudah terbiasa dengan kata-kata pedas dari Jonathan.
"Bagaimana dengan keadaan pabrik kita yang di Bekasi saat ini?" tanya Jonathan yang sudah mulai membahas pekerjaan. "Sudah membaik pah. Jauh lebih baik dari saat Keyzia ke sana bersama Melvan. Saat ini data-data sudah lebih rapih, pengeluaran dan pemasukan barang jadi dan bahan baku juga udah mulai terkontrol. Rencananya mungkin bulan depan Keyzia akan cek aktual lapangan lagi ke sana. Saat ini Keyzia hanya pantau dari CCTV saja pah." jawab Keyzia, menjelaskan keadaan pabrik di Bekasi yang mulai dipercayakan kepada Keyzia. "Ok, pantau terus, terutama mengenai bahan baku, jangan sampai ada pemakaian berlebih yang membuat pabrik rugi. Juga kamu pantau terus keadaan dollar, jangan beli bahan baku saat harga dollar tinggi, akan ada kerugian pada produk tertentu yang harganya kurang bagus. Berhati-hatilah dengan perputaran uang, selalu pantau pengeluaran dan pemasukan kita." perintah Jonathan untuk mendidik Keyzia agar dapat membantunya menjalankan perusahaan suatu saat nanti. "Iya pah, Keyzia akan pantau terus. Saat ini Keyzia lagi lakukan pengecekan di bagian keuangan untuk melihat apakah perputaran uang kita lancar atau tidak. Karena kemarin-kemarin ada beberapa vendor yang komplain mengenai telatnya pembayaran dari bagian keuangan." Jawab Keyzia sambil memberikan laporan terbarunya mengenai keadaan pabrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
Genç KurguKeyzia Adiputra Seorang cewe berumur 16 tahun yang memilih untuk berpenampilan nerd dan memiliki asumsi bahwa : Mencintai itu adalah hanya kata bualan untuk membuat target mabuk terbuai setelah itu terjatuh, sakit, dan akhirnya dicampakan. Orang-ora...