Part 41 - Say I Love You

402 8 0
                                    

Jenuh dan bosan istirahat seharian dirumah, Melvan memutuskan untuk menjemput Keyzia di butiknya Nicole. "Melvan!" seru Nicole, kaget melihat Melvan yang baru saja masuk ke dalam butiknya. "Mah, Keyzia mana?" tanya Melvan dengan matanya yang menyusuri setiap area mencari keberadaan Keyzia. "Hmmm... dateng-dateng yang dicari langsung Keyzia" gerutu Nicole yang merasa diacuhkan oleh Melvan. "Kalo mamah kan uda ada di sini, ngapain dicariin lagi?" jawab Melvan datar. "Iya deh... iya... yang kangen istri...." ledek Nicole sambil tersenyum dan menatap Melvan. "Keyzia tadi pamit jalan-jalan sebentar, katanya pengen foto-foto" ucap Nicole selanjutnya, tidak tega melihat Melvan yang sepertinya tidak sabar ingin segera bertemu dengan Keyzia. "Keyzia pergi sendiri mah?" tanya Melvan agak panik, takut Keyzianya tersesat. "Ngga, tadi ditemani Bellatrix, bentar mamah telepon deh tanyain posisi mereka" ucap Nicole sambil mengambil Hp di mejanya untuk mencari tahu posisi Keyzia saat ini.

Setelah mengetahui posisi Keyzia berada, Melvan segera menyusulnya. Untung posisinya tidak terlalu jauh, jadi Melvan cukup mudah menemukannya. "Key" panggil Melvan ketika melihat Keyzia yang sedang asik melakukan hobinya, fotografi. Kini Keyzia sedang asik memotret di sebuah jalan kecil atau gang dengan pemandangan yang menarik, ia segera membalikan tubuhnya ketika mendengar suara Melvan memanggilnya dari arah belakang ia berdiri.

Menyadari akan kehadiran Melvan, dan keberadaannya untuk menemani Keyzia tidak diperlukan lagi Bellatrix pun undur diri untuk kembali kerja ke butik milik Nicole. "Melvan?" panggil Keyzia kaget, tidak menyangkan jika Melvan akan menjemputnya sesiang ini. "Hey, gimana foto-fotonya?" sapa Melvan sambil menghampiri Keyzia. Keyzia pun dengan semangat memberikan kameranya untuk memperlihatkan hasil jepretannya kepada Melvan. "Sambil duduk yu, pegel" ajak Keyzia untuk duduk di sebuah cafe dekat mereka berdiri. Menyetujui ajakan Keyzia, Melvan pun menggenggam lengan Keyzia untuk masuk ke cafe tersebut. Mereka memesan Hot Vanilla Latte beserta berbagai macam cake dan pies.

 Mereka memesan Hot Vanilla Latte beserta berbagai macam cake dan pies

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wih, keren, bagus-bagus nih hasil jepretannya..." puji Melvan yang tengah asik memperhatikan foto-foto hasil jepretan Keyzia. "Aku suka spot-spot di sini keren, bangunannya tua klasik tapi sangat terawat, kayanya orang-orang di sini tuh bener-bener punya jiwa seni yang tinggi, semuanya begitu tertata rapin" ucap Keyzia yang terkagum-kagum dengan suasana di Paris. "Ini pertama kali kamu ke sini?" tanya Melvan penasaran, terasa aneh kalau Keyzia baru pertama kali datang ke Paris, karena setahu Melvan, papah mertuanya itu memiliki kerjasama bisnis dengan sebuah perusahaan yang cukup besar dan berpusat di Paris. "Kalo ke Paris sih aku uda beberapa kali, tapi ya cuman buat undangan, bisnis, yaaa pokoknya acara-acara formal gitu. Kalau jalan-jalan kaya gini sih baru pertama kali. Biasanya cuman diam di hotel aja kalo ga ada schedule" jawab Keyzia sambil memakan cake yang ada di hadapannya. "Ya uda hari ini kita jalan-jalan sampe malem, mau?" ajak Melvan, ia ingin menemani Keyzia dan membuatnya senang, sesuai janji yang ia ucapkan dalam hatinya kemarin sebelum ke Paris. "Jangan, kamu kan masih belum sembuh bener Van..." jawab Keyzia yang masih mencemaskan kondisi Melvan. "Ah, iya, kenapa siang-siang gini kamu malah ke sini nyusul aku? Kamu kan janjinya mau istirahat dulu dan nanti sore baru jemput aku..." tanya Keyzia yang baru sadar kalau Melvan lebih cepat menjemputnya. "Miss you" ucap Melvan pelan sambil meminum Hot Vanilla Lattenya. "Hah?" tanya Keyzia bingung dan kaget, tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. "I miss you" ucap Melvan lagi lebih jelas. Sontak membuat pipi Keyzia bersemu kemerahan, entah mengapa tiba-tiba dirinya seakan melayang ketika mendengar ucapan Melvan yang singkat dan jelas. "Van... ka kamu masih demam?" tanya Keyzia bingung dan kikuk, bingung juga mau jawab apa ketika tiba-tiba Melvan mengatakan rindu padanya. "Ngga Key, aku uda sembuh, cuman ya idungnya masih agak ga enak aja." jawab Melvan sambil menggosok hidungnya yang memerah karena gatal. Keyzia pun terdiam, entah mengapa tiba-tiba menjadi bingung dan canggung.

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang