Hari demi hari berlalu, berbagai macam kegiatan dan pelajaran telah dilalui. Hingga tibalah di penghujung tahun dua ribu delapan belas ini, Bulan December, bulan yang ditunggu-tunggu karena adanya libur akhir tahun yang lumayan lama dan bisa dimanfaatkan untuk liburan panjang melepas penat dan lelah. Namun sebelum menikmati liburan panjang pastinya kita harus menghadapi hari-hari yang super duper sibuk dan melelahkan terlebih dahulu, yaitu adanya pekan ujian akhir semester, hari-hari super penat yang ingin segera dilalui.
Disibukan dengan berbagai kegiatan bimbel dan juga pekerjaan serta schedule di akhir tahun yang sudah menumpuk membuat hubungan Keyzia dengan Melvan menjadi agak dingin. Mereka jadi jarang bertemu dan berbicara. Akhir-akhir ini Keyzia sering pergi ke sekolah lebih pagi dari Melvan, karena banyaknya tugas-tugas yang belum sempat terselesaikan dan harus segera dikumpulkan jadi ia selesaikan di sekolah untuk menghemat waktu. Ditambah lagi ada tambahan pekerjaan dari ayahnya membuat Keyzia pusing tujuh keliling mengatur waktunya, disatu sisi sebagai pelajar tentunya ia harus fokus belajar untuk menghadapi ujian akhir semester, namun di satu sisi pekerjaan akhir tahun dari ayahnya pun membutuhkan waktu yang lumayan banyak, dari memeriksa berbagai laporan akhir tahun lalu menganalisanya, belum lagi adanya jadwal meeting ataupun kunjungan untuk memeriksa keadaan beberapa pabrik dan perusahaan milik ayahnya sebagai rutinitas akhir tahun. Untung saja Keyzia masih sanggup mengerjakan itu semua, dan otaknya walaupun sudah panas belum sampai meledak.
Melihat keadaan Keyzia tersebut tentunya membuat Melvan kesal dengan ayahnya Keyzia yang seenaknya melimpahkan pekerjaa dan tanggung jawabnya kepada Keyzia hanya untuk menemani istri dan anaknya yang lain semata-mata hanya sekedar berlibur, tidak memikirkan bagaimana perasaan dan kesibukan Keyzia. Ia pun kesal karena tidak tahu harus berbuat apa untuk membantu Keyzia agar meringankan segala pekerjaan dan aktivitasnya. Baru kali ini seorang Melvan merasa bingung dan tidak berguna, ia merasa tidak adil karena keadaannya yang santai berbanding terbalik dengan Keyzia yang ekstra sibuk dan semuanya itu harus Keyzia sendiri yang menyelesaikannya tidak dapat dibantu orang lain.
"Dit, kenapa akhir-akhir ini kamu bawel banget sih? Selalu maksa saya makan tepat waktu, kamu tau kan ini kerjaan masih banyak banget, udah kamu makan duluan aja, saya nanti nyusul." omel Keyzia yang kesal kepada asistennya, Dita. Sebenarnya Keyzia tahu kalau Dita perhatian kepadanya dan selalu ingin memastikan kalau Keyzia makan tepat waktu, namun masih sangat banyak perkerjaan yang harus ia selesaikan karena waktunya yang sudah semakin mepet. "Sorry Key, ya uda makanannya aku taruh meja sana ya, inget, harus dimakan." ucap Dita menaruh makanannya di meja dekat sofa lalu pergi meninggalkan Keyzia sendiri dalam ruangannya, menyelesaikan semua pekerjaannya yang sudah menumpuk.
"A!" tiba-tiba terdengar suara cowo disampingnya dan sendok beserta makanan di depan mulut Keyzia yang membuatnya terlonjak kaget dan melirik ke samping, memastikan siapa yang berada di sebelahnya. "Melvan!" omel Keyzia, karena Melvan yang entah kapan masuknya tiba-tiba sudah duduk disamping Keyzia dan menyodorkan sesendok makanan di depan mulutnya. "Makan!" omel Melvan membalas omelan Keyzia, "Hmmm... Nanti Van ini masih sibuk, kagok, taro aja di sana nanti aku makan." jawab Keyzia yang masih menolak suapan dari Melvan sambil menunjuk ke arah sebuah meja di depan sofa. "Ngga! Kamu harus makan sekarang. Pokoknya aku suapin, A!" perintah Melvan mutlak tak terbantahkan. Melihat Melvan yang sudah sangat serius dan tak mungkin terbantahkan itu, akhirnya Keyzia pasrah dan menurut saja disuapin oleh Melvan, karena pikir Keyzia, akan sia-sia berargumen dengan Melvan untuk saat ini, hanya buang-buang waktu percuma, yang ada kerjaannya tambah lama ia selesaikan. Entah makanan apa yang dimasukan Melvan ke mulutnya, Keyzia tidak peduli dan tidak mau ambil pusing, yang ada di otaknya adalah cepat menyelesaikan makannya dan juga semua tugasnya untuk periksa laporan produksi akhir tahun yang ada di mejanya. "A!" hanya itu kata yang Melvan ucapkan sambil memperhatikan mulut Keyzia, setelah ia melihat Keyzia selesai mengunyah dan menelan semua makanannya maka Melvan akan mengucapkan 'A' kembali agar Keyzia membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Melvan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
Teen FictionKeyzia Adiputra Seorang cewe berumur 16 tahun yang memilih untuk berpenampilan nerd dan memiliki asumsi bahwa : Mencintai itu adalah hanya kata bualan untuk membuat target mabuk terbuai setelah itu terjatuh, sakit, dan akhirnya dicampakan. Orang-ora...