Part 11 - Galau

389 9 0
                                        

Jam menunjukan pukul 14.00 anggota 4King masih berada di basecamp dengan kesibukannya masing-masing. Melvan yang kembali main P.S bersama Frans. Landry sibuk ngotak ngatik untuk memodif kendaraannya di garasi bersama Billy. Saat ini merupakan saat-saat paling nyaman dan bahagia bagi Melvan, ia bisa menikmati seluruh waktunya tanpa gangguan dari siapapun, ia merasa benar-benar ada di dunianya, berharap waktu berhenti dan saat ini tidak pernah berakhir, saat-saat berkumpul bersama dengan para sahabat dan melakukan semuanya sesuai dengan keinginannya.

"Woi Van, hp lu noh." Frans mulai terganggu dengan hp Melvan yang di silent namun kerlap kerlip tanda ada panggilan masuk. "Bodo ah, paling Natasya." Sahut Melvan yang masih fokus dengan gamenya. "Nyokap lu noh yang telepon." Sahut Frans yang melihat nama kontak yang menelepon di hp Melvan.

Sontak Melvan langsung mem-pause game dan mengangkat telepon.

"hallo mah"

"VAN, KAMU KEMANA AJA, LAMA BANGET ANGKAT TELEPON. TADI KAMU BOLOS???"

"Iya mah, lagi males sekolah. Mamah tau dari mana?"

"Tadi ada temen kamu, cewe, telepon ke rumah nanyain kamu."

"Oh"

"Van, apartement uda beres mamah urus. Hari ini kamu ajak Keyzia cari furniture ya. Kan apartementnya masih kosong. Harus hari ini! ga boleh nolak! uda ga ada waktu lagi Van...."

"Iya mamaku yang cantik kaya bidadari..."

"Udah ga usah muji-muji gombal, buruan telepon Keyzia, uda gitu jemput mamah di salon biasa."

"Hmm"

"Cepetannn... mamah uda mau beres nih!"

Sambungan pun terputus. "Hmm... dasar emak-emak rempong." Celetuk Melvan setelah mematikan telepon. "Tapi ga bisa ngelawan kan" celetuk Frans dengan tatapan usilnya senyum-senyum sambil menaik-turunkan alisnya.

Melvan tidak menggubris celetukan Frans dan sibuk mencari kontak Keyzia.

Tuut.... tuuut..... tuuut

"Halo"

"Woi, gua tunggu di tempat kemaren."

"Ini siapa ya? Salah sambung kali om"

"Om... om.... gua Melvan budek"

"Oh, gua kira om om modus"

"Anjir cari ribut lo"

Tut tut tut tut
(Sambungan diputus sepihak oleh Keyzia)

Muka Melvan langsung merah karena kesal. Frans di sebelahnya sudah tertawa terpingkal-pingkal, melihat sahabatnya yang dikacangin oleh seorang cewe cupu, tanpa Melvan sadari suara Keyzia terdengar oleh Frans selama mereka telepon tadi. Melihat sahabatnya sedang puas tertawa, Melvan langsung memberikan tatapan sengit dari samping yang membuat Frans terasa terancam. Frans pun berusaha menghentikan tawanya sambil mengangkat dua jari piece.

Melvan menghubungi Keyzia lagi dan siap-siap menyemburkan amarahnya. "Bro, tahan emosi lu. Kalau si cupu ngambek ga mau ikut, nanti urusan sama nyokap lu gimana? Brabe ga? Sabar bro... sabar...." Frans mengingatkan Melvan agar tidak terbawa emosi yang ujung-ujungnya merugikan Melvan sendiri.

Tuut... tuuut.... tuuut....

"Ya"

"Halo. Gua tunggu lu di depan pintu apartement kemaren. Buruan ga pake lama. Mamah uda nungguin minta jemput"

"Sorry gua ga pesen ojek mas."

"WOI GUA BUKAN TUKANG OJEK! Gua tunggu 5 menit, BURUAN!."

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang