Hari demi hari dengan cepatnya berlalu, tanpa terasa telah tiba di penghujung minggu, Hari Sabtu, hari untuk istirahat ataupun melakukan kegiatan yang kita sukai. Hari di mana kita dapat mengasah hobi dan kelebihan kita karena di Hari Sabtu kegiatan belajar mengajar di SMA Pelita Bangsa ditiadakan, hanya ada kegiatan ekstrakulikuler atau club saja. Padatnya schedule pekerjaan membuat Keyzia sudah jarang ikut dalam kegiatan club photography-nya, ia lebih sering menghabiskan waktu ke Bekasi bersama Melvan untuk meninjau lokasi proyek ataupun menghabiskan waktu berdua dengan Melvan dengan nongkrong di cafe, main game, ataupun sekali-sekali membahas mengenai bisnis dan ekonomi yang sedang semangat mereka pelajari.
"Van, hari ini kamu ada kegiatan apa?" tanya Keyzia ketika sedang sarapan bersama di apartement mereka. "Tadi anak-anak ngajak ke bengkel sih, tapi belum aku jawab." ucap Melvan setelah meminum hot chocolatenya. "Kenapa belum dijawab?" tanya Keyzia penasaran. "Kamu hari ini mau ke mana?" tanya Melvan memastikan jadwal Keyzia. Sebenarnya ia tidak mau meninggalkan Keyzia sendirian di apartement, karena kalau sudah kumpul dengan Landry, Frans, dan Billy biasanya mereka bisa lupa waktu sampai malam menjelang. "Rencananya mau ke sekolah, ikut club photography, ga enak uda lama ga dateng." jawab Keyzia yang sebenarnya secara tidak langsung juga meminta ijin kepada Melvan. "Dikirain uda berenti, uda lumayan lama kamu ga ke club kan?" tanya Melvan yang mengira kalau Keyzia sudah tidak bergabung dengan club photography lagi, karena sudah lebih dari satu bulan setiap sabtu Keyzia selalu bersama Melvan. "Iya, awalnya sih aku uda bilang sama Kak Rendy ketua club kalau jadwal aku padat dan aku mau ngundurin diri dari club. Tapi kata Kak Rendy ini tuh club, jadi ga wajib harus selalu dateng. Sekali-sekali datang juga gapapa. Michella juga ngelarang aku mundur, dia bilang sekali-sekali aku harus nemenin dia di club, soalnya dia canggung kalo sendirian terus. Jadi ya uda aku ga jadi ngundurin diri. Ini juga sebenernya aku ga enak sama Lala, uda berkali-kali dia ngajak ke club tapi akunya ga bisa terus." Keyzia menjelaskan mengenai keadaannya di club Photography serta Michella yang sudah seringkali mengajaknya ke club namun selalu ditolak oleh Keyzia karena alasan sibuk. "Oohh... ya uda kalo kamu mau ke club, nanti aku ke bengkel sama yang lainnya. Nanti kalo uda beres kabarin, aku jemput." jawab Melvan yang akhirnya memutuskan pergi bersama para sahabatnya karena Keyzia ingin ikut club photography. "Ok, nanti aku kabarin." jawab Keyzia lalu melanjutkan sarapannya.
Setelah selesai sarapan, Melvan menghubungi para sahabatnya via grup chatt kalau ia akan gabung ikut ke bengkel bareng, melakukan perawatan pada mobilnya. "Key, mobil kamu mau sekalian dibawa ke bengkel ga? Aku mau tune up sama check yang lainnya juga" Melvan menawarkan kepada Keyzia, kalau-kalau mobilnya Keyzia juga mau dibawa kebengkel sekalian. "Gimana caranya kamu bawa dua mobil Van?" tanya Keyzia bingung, karena pastinya Melvan akan membawa mobilnya sendiri, nah kalau mobil Keyzia juga mau dibawa ke bengkel gimana caranya tuh dua mobil sampe bengkel? Ga mungkin kan Melvan bolak balik buat ambil mobil Keyzia, karena Keyzia juga akan ke sekolah ikut club photography, tidak memungkinkan juga untuknya mengantar mobilnya dulu ke bengkel. "Nanti aku telepon orang bengkelnya buat bawa mobil kamu." jawab Melvan yang kini sedang duduk santai di ruang tengah, sementara Keyzia berada di dapur membereskan peralatan makan bekas sarapan. "Em, ga usah deh Van, ga enak sama bengkel langganan aku kalau mobil aku ke bengkel lain. Mereka biasanya secara berkala cek mobil aku di basement. Uda aku bayar berkala juga lagi." jawab Keyzia, yang ternyata sudah memiliki bengkel langganannya sendiri. "Oh, emang kamu biasa ke bengkel mana Key?" tanya Melvan ingin tahu. "Lupa nama bengkelnya apa, tapi aku kenal sama yang punyanya, namanya Kak Gilson. Dia kakaknya temen aku pas SMP. Selama ini dia yang rawat mobil aku, dia juga yang waktu itu bantu aku beli mobil sih." jawab Keyzia memberitahu tempat bengkel langganannya. "Gilson yang dipanggil "G", ketua genk mobil Vermount bukan?" tanya Melvan penasaran, seakan nama Gilson tidak asing ditelinganya. "Ah, iya, dia ketua genk Vermount. Kamu kenal?" tanya Keyzia penasaran. "Kenal lah Key, orang nanti aku mau ke bengkel sana. Dia temen aku juga" jawab Melvan dengan santainya. "Hah koq bisa???" tanya Keyzia dengan kagetnya, tidak menyangka kalau ternyata mereka kenal orang yang sama dan langganan di bengkel yang sama juga. "Gua anggota Vermount" jawab Melvan apa adanya dan membuat Keyzia tambah kaget. "Serius???" tanya Keyzia tidak percaya dan dijawab anggukan oleh Melvan. "Ya uda gua telpon orang bengkel buat bawa mobil kamu, sekalian aja cek nya, biar kedepannya kita bisa barengan terus kalo cek mobil." ucap Melvan sambil mengambil hpnya yang berada di meja di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
Teen FictionKeyzia Adiputra Seorang cewe berumur 16 tahun yang memilih untuk berpenampilan nerd dan memiliki asumsi bahwa : Mencintai itu adalah hanya kata bualan untuk membuat target mabuk terbuai setelah itu terjatuh, sakit, dan akhirnya dicampakan. Orang-ora...