Part 62 - Keyzia Sad

231 5 0
                                    

Hari telah berganti dan Keyzia sudah diijinkan pulang ke rumah oleh dokter, namun setelah sampai di rumah terjadi perdebatan sengit antara Melvan dan Keyzia yang membuat kepala Nicole cenat cenut pusing mendengarnya, mereka sudah berdebat sekitar setengah jam dan sampai saat ini tidak ada yang mau mengalah

"Van, aku tuh jenuh istirahat terus" keluh Keyzia sambil cemberut

"Pokoknya kamu harus istirahat lagi beberapa hari dirumah, jangan sekolah dulu. Nanti badan kamu drop lagi." perintah Melvan mutlak

"Aku udah sembuh Vannn.... aku besok uda sanggup sekolah. Lagian aku uda ijin lama, pelajaran banyak yang ketinggalan, minggu depan uda ujian semester lagi" omel Keyzia yang masih bersikukuh ingin sekolah.

"Ngga, aku ga ijinin kamu besok sekolah & belajar. Istirahat dulu sampe sembuh, nilai jelek kan masih bisa remidial. Lagian yang penting naik kelas, ga usah juara umum juga gapapa." tolak Melvan, yang tetap tidak mengijinkan Keyzia sekolah.

"Buat kamu ga penting, tapi buat aku penting Vaannnn..... Aku ga mau usaha aku selama ini jadi sia-sia cuman karena sakit." bantah Keyzia yang tetap ingin sekolah

"Astaga Key.... cuman nilai.... ga ada artinya dibanding kesehatan kamu..... aku cuman pengen kamu sehat dan bahagia, itu aja cukup Key.... buat apa kamu juara tapi badan kamu ga sehat." omel Melvan, sudah gemas dengan istrinya yang bandel, ga mau menuruti perkataannya.

"Udah cukup, kalian jangan berantem terus." ucap Nicole yang akhirnya menengahi karena sudah sakit kepala mendengar pertengkaran anak dengan menantunya.

"Keyzianya bandel tuh mah" adu Melvan sambil cemberut

"Kamunya aja yang lebay" jawab Keyzia sambil memanyunkan bibirnya, kesal karena suaminya yang pemaksa

"Udah, udah. Van, mamah liat muka Keyzia uda segeran, gapapa kalo besok mulai sekolah lagi. Kamu jagain aja jangan sampe kecapean, jangan ikut pelajaran olah raga dulu, sama makannya yang kuah-kuah dulu, jangan makan sambel sama gorengan dulu." ucap Nicole coba menengahi.

"Tuh, sama mamah aja boleh koq... we" sahut Keyzia sambil memeletkan lidahnya kepada Melvan.

"Hmmm... Terserah, dasar bocah bandel" omel Melvan sambil berjalan menuju kamarnya, kesal karena Keyzia tidak mau nurut.

Entah kenapa, mendengar omelan Melvan dan melihat kepergian Melvan membuat Keyzia sedih, "Mah, Keyzia ke kamar dulu ya istirahat." pamit Keyzia kepada Nicole lalu menuju kamarnya sambil menundukan kepala.

Nicole merasakan kesedihan yang Keyzia rasakan. Mungkin Melvan memang agak lebay dan keterlaluan kepada Keyzia karena rasa sayang dan khawatirnya, apalagi dikalimat terakhirnya kepada Keyzia terdengar seperti agak membentak.

Tok tok tok

"Van mamah masuk ya" ucap Nicole dan masuk ke dalam kamar Melvan. Ia melihat Melvan sedang berdiri di balkon sambil menatap langit, tampak wajah kesal, kecewa, dan juga sedih dalam raut mukanya.

"Van" panggil Nicole yang telah duduk di sisi ranjang Melvan sambil menatap Melvan yang berdiri membelakanginya. Namun tidak ada jawaban dari Melvan, ia hanya diam sambil menatap langit

"Van, mamah ngerti perasaan kamu sekarang. Mamah tau kamu sayang banget sama Keyzia, kamu mau lindungin dan bahagiain Keyzia kan?" ucap Nicole, namun masih belum ada respon dari Melvan. Walaupun tidak direspon, Nicole tetap melanjutkan ucapannya. "Hmmm... Van, keadaan sekarang tuh sama kaya keadaan kamu sama papa kamu dulu, cuman posisinya yang kebalik. Kamu inget ga, dulu sebelum nikah kamu ribuuuttt terus sama papah? Papah selalu marahin kamu abis-abisan karena kamu sering pulang larut malam, tapi kamu ga pernah mau nurut, kamu tetep pulang malam." ucap Nicole, mencoba memberi pengertian kepada Melvan melalui kejadian yang pernah dialami Melvan.

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang