"Arini!!!" Seru Katherine berlari memanggil nama temannya yang sedang berjalan di lorong kampusnya.
Hari ini mereka mendatangi salah satu kampus ternama di Jakarta untuk melegalisasikan dokumen-dokumen kelulusan mereka seminggu yang lalu.Arini Sukma Permata, mendatangi kampusnya di hari itu untuk mengambil kelengkapan yang di perlukan dalam memenuhi persyaratan sebuah lowongan kerja di sebuah perusahaan raksasa.
Tinggal selangkah lagi, dan dia bisa memastikan akan diterima kerja di tempat itu karena nilai-nilainya yang sempurna.
Sebulan yang lalu, setelah memastikan kelulusannya. Arini segera mendaftarkan dirinya ke dalam lowongan kerja yang dibuka di sebuah perusahaan. Setelah menunggu sekitar 2 minggu, dia dipanggil untuk melakukan wawancara. Setelah wawancara itu, dia menunggu kurang lebih 1 minggu di saat dia menerima ijazah kelulusan dari universitasnya. Menyerahkan fotokopi ijazah ke bagian HRD, kemudian keesokan harinya mereka meminta salinan nilai-nilainya. Guna melengkapi persyaratan lamaran.Dan disinilah dia sekarang bersama sahabatnya Katherine Ramos, putri seorang menteri luar negeri yang menempuh pendidika di wilayah Jakarta ini. Dan secara kebetulan dipertemukan oleh Arini. Mengikrarkan sebagai sahabat, kedua gadis itu menjalani hari-hari bersama.
Arini. Nama yang sangat Indonesia sekali namun dengan wajah barat. Tentu saja. Wajah yang didominan oleh turunan ibunya, membuatnya sulit dipercaya bahwa dia seorang gadis kelahiran Indonesia.
Wajah cantik yang tidak perlu diragukan lagi karena darah ke-bule-an nya. Hampir setiap lelaki dan dosen-dosen muda yang berada di lingkungan universitas mengaguminya. Menggodanya. Bahkan mengejarnya agar menjadi pasangannya.Namun Arini tidak pernah satu kalipun menanggapi godaan-godaan itu. Yang dia inginkan hanya satu. Menjadikan dirinya seseorang yang sukses dan bermanfaat.
Masih teringat oleh kata-kata kakak perempuannya. Bahwa dalam hidup mereka, harus mengejar impian setinggi langit. Namun impian itu harus dikejar dengan semangat. Jangan biarkan setitik batu kerikil menghalangi mimpi-mimpinya. Selama kita masih muda, maka kejarlah mimpi itu walaupun terlihat mustahil.Arini selalu mengikuti petuah kakaknya yang telah tiada. Ervina, kakak satu-satunya yang telah meninggal karena sebuah kecelakaan. Kecelakaan tunggal yang diakibatkan kakaknya terlalu letih bekerja. Kata mereka.
Selama ini, Arini hidup berdua dengan kakaknya. Mereka tinggal di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota. Dengan kondisi keuangan yang hanya dihasilkan oleh kakaknya, apartemen itu terlihat mewah untuk mereka. Hingga suatu hari, sang kakak mengatakan akan pindah ke sebuah tempat dimana tempat itu akan dihuninya dengan kekasihnya. Yang mana, Arini belum pernah bertemu.
Dan lucunya, sampai hari ini Arini tidak pernah mengenal sosok laki-laki yang diakui sebagai kekasih oleh kakaknya. Bukan karena ingin disembunyikan, tetapi karena memang waktu dan kondisi Arini yang menyibukkan diri di universitasnya agar mendapat nilai yang baik dan segera lulus. Membuat nya tidak pernah punya ada waktu kosong. Begitu juga dengan kekasih sang kakak, beberapa kali akan dipertemukan selalu gagal. Terlalu banyak pekerjaan sebagai pengusaha, membuatnya selalu sibuk di luar.
Arini sedikit menyesalkan dengan kejadian ini. Jika saja dia mau menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan kekasih kakaknya, dia pasti mengenal sosok laki-laki itu. Tapi sekarang tak ada yang perlu disesali. Jika pun mereka bertemu dan mengenal, apa yang akan Arini lakukan? Meminta pertanggungjawaban? Atas apa? Kakaknya tidak menceritakan apapun. Karena memang dirinya tidak bertemu di akhir waktu Ervina menghembuskan nafasnya.Arini hanya tau saat kabar datang dari salah satu teman kakaknya dan mengatakan kalau Ervina mengalami kecelakaan. Tapi, kenapa bukan kekasih kakaknya yang menghubunginya? Kemana laki-laki itu disaat kakaknya meninggalkan dunia ini? Karena saat Arini mengunjungi kakaknya terakhir kali, dia tidak melihat seorang pun yang tidak dia kenal berada di sekitar Ervina. Laki-laki itu seolah menghilang.
Pun setelah kepergian kakaknya, barang-barang milik kakaknya dikirim via kurir. Sebagian Arini kenali sebagai milik Ervina, namun sebagian lagi dia tidak mengenal barang-barang itu. Mungkin barang-barang yang dibelikan oleh kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Long Legs
General FictionBeberapa bab terakhir sudah mulai di un-publish ya mulai hari ini sampai e-book nya terbit. Ingin tahu lanjutannya, tunggu e-book nya dan masukin ke koleksi mu.. Terima kasih... :) Apa yang akan kau lakukan saat kau tau bahwa orang yang selama ini m...