49

5.1K 308 40
                                    

Happy reading... Menemani pagi kalian yang cerah...

Love and hug from Arsha's mom

Arini tercekat ditempatnya berdiri. Leo menatapnya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Tersenyum samar melihat gadis yang dipujanya berada dalam satu atap.

Katherine yang sudah berjalan hampir mencapai anak tangga terakhir merasa heran karena tak mendengar langkah Arini dibelakangnya. Menoleh ke belakang, Katherine menaikkan kedua alisnya melihat Arini membeku diatas. Memanggil Arini namun sepertinya tak mendengar seruannya. Menyadari jika Arini melihat ke arah depan, Katherine mengikuti arah pandang Arini dan terkejut melihat seorang laki-laki tampan bak dewa yunani - seperti bayangannya yang selama ini suka sekali membaca cerita mitologi.

"Shoot... He is Leo." Gumam Katherine pelan. Mengerjapkan matanya dan mencoba kembali ke alam sadar, Katherine berjalan cepat menaiki anak tangga dan mendekati Arini.

"Sshhtt... Arini... Arini!" Katherine menyentak pergelangan tangan Arini. Arini terkejut mendapat sentakan di tangannya.

"Arini!! Let's go.. " Arini melihat ke bawah di mana Katherine berdiri. Arini kembali melihat ke depan dimana laki-laki itu masih berdiri. Menghembuskan nafasnya dengan keras, Arini mengalihkan pandangannya. Dengan jantung berdebar, dia memegang lengan Katherine guna menopang tubuhnya agar tidak lemas. Pesona laki-laki itu membutakan indera dalam tubuhnya.

Katherine membawa Arini pergi menuju ke tempat nyonya Talitha. Tak berapa lama terlihat Leo mengikuti keduanya dari belakang.

Nyonya Talitha yang sedang menyiapkan beberapa sentuhan terakhir sebagai penutup mulut makan malam mereka tersenyum lebar melihat kedatangan kedua gadis itu. Dan semakin cerah wajahnya saat melihat putranya berjalan di belakang mereka.

"Aah.. Arini... Katherine.. kemari-kemari. Kita makan malam bersama dulu. Dan... Ini dia putra satu-satunya kesayanganku. Kedatangannya tepat sekali. Kalian bisa bertemu dan berkenalan."
Nyonya Talitha mencium kedua pipi gadis itu bergantian lalu memeluk pinggang putranya dan mengarahkannya kepada kedua gadis yang saling berpandangan. Katherine menundukkan wajahnya menahan tawa. Sementara Arini tersenyum kikuk.

"Sayang... Leo... Kenalkan, ini adalah Katherine dan yang satunya adalah..."

"Adik Ervina. Ya mom... Aku tau..." Leo menatap tajam kedua mata Arini. Ibunya terlihat terkejut mengetahui putranya ternyata mengenal Arini. Arini hanya menundukkan wajahnya. Tak bisa berkata-kata.

Nyonya Talitha menutup mulutnya,
"Oh ya? Kau mengenalnya? Kau tak pernah menceritakannya pada mom, sayang.." kata Nyonya Talitha kemudian.

Leo menunduk menoleh ke arah ibunya,
"Maaf mom, aku juga baru tau akhir-akhir ini dan karena kesibukanku, aku tak sempat menceritakannya padamu." Tersenyum manis lalu menatap kembali ke arah Arini. Arini tersenyum menatap nyonya Talitha, tak berani menoleh ke putranya. Karena hanya akan membuat denyut jantungnya berlarian. Dan itu tak baik untuk jiwanya.

"Baiklah... Baiklah... Mom memaafkanmu, mari kita makan... Semua sudah siap..." Nyonya Talitha melepaskan pelukannya dari pinggang Leo. Ganti mengajak Arini dan Katherine menuju ke meja makan.

Nyonya Talitha mengambil tempat duduk di ujung, sementara Arini dan Katherine duduk bersebelahan di sebelah kirinya. Sedangkan Leo berada di sebelah kanannya. Sehingga secara langsung Arini dan Leo duduk berhadapan. Arini tak berani mendongakkan kepalanya menatap ke depan, dia hanya menoleh ke kanan ke arah nyonya Talitha atau ke bawah menatap hidangan yang disediakan.

"Tantee... aku datang!! Ah... Rupanya kalian sedang makan malam. Waktu yang tepat untukku berkunjung. Malam tante... Apa kabarmu?" Suara seorang wanita tiba-tiba menggaung di ruangan itu.

Uncle Long LegsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang