Leo menggenggam erat jemari Arini. Arini bergetar dan menangis. Tak menyangka bahwa Leo juga sedang mencarinya. Melihat sosok Leo, Arini merasa bersalah dan teringat bahwa dirinya telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga, buah dari cinta keduanya.
"Maafkan aku Leo. Aku tak bisa menjaganya. Bahkan aku tak tau jika itu tumbuh dalam diriku. Aku benar-benar buruk sebagai seorang wanita."
Leo merasakan kehilangan dan kesakitan dimata Arini saat mengungkapkannya. Menatap Arini dengan keteduhan, Leo mengerjapkan matanya perlahan. Mengusap air mata gadis didepannya yang bergetar. Merengkuh tubuh Arini dengan tiba-tiba dan memeluknya erat. Arini terkejut, begitu juga Bintang yang berada tak jauh dari mereka. Menatap keduanya dengan tatapan membunuh.
"Its oke Arini. Kita tak tahu bahwa itu akan tumbuh dengan sempurna. Aku tidak menyalahkanmu karena kehilangannya. Aku menyalahkan diriku sendiri karena tidak berada disampingmu."
Arini menangis dalam pelukan Leo. Dia sangat merindukan laki-laki ini. Tak menyangka jika Leo masih berada di negara ini dan mencarinya. Entah bagaimana ceritanya Leo bisa bersama dengan ayahnya. Namun kemudian situasi yang mengharu biru itu berubah tegang saat Bintang menarik tangan Arini dengan kasar. Tubuh Arini terlepas dari pelukan Leo. Arini memekik dan Leo terkejut. Leo hendak menyerang Bintang, namun seseorang telah menodongkan senjatanya. Leo diam tak bergerak.
Arini menggelengkan kepalanya dan menatap Bintang dengan penuh pengharapan. Bintang menatap Arini dengan kemarahan. Jared yang berada didekat mereka mendekati Bintang dan menyuruhnya untuk melepaskan putrinya.
"Apa maksud semua ini Bintang? Kenapa kau membawa Reyna? Kenapa kau menculiknya?"
Jared menggeram marah mengetahui Bintang yang telah menculik putrinya. Bintang diam, dia berusaha menguasai emosinya setelah melihat kedekatan Arini dengan Leo.
"Apa yang kau inginkan Bintang? Kekuasaanku? Kekayaanku? Katakan padaku!! Tapi, tidak putriku." Jared marah melihat sikap Bintang yang dominan terhadap putrinya.
"Sayang sekali Jared. Aku sudah tidak menginginkan apa-apa lagi. Aku hanya menginginkan Reyna."
"Kau gila Bintang!! Apa-apaan kau!"
"Aku memang gila Jared. Sudah lama aku gila. Semenjak ayahku menyuruhku untuk membunuh seseorang, aku sudah gila!! Kau tidak tahu betapa aku sakit setiap kali dia menyuruhku melawan sisi kemanusiaanku. Kau tidak tau betapa aku sakit saat tiap kali dia membandingkanku denganmu!!"
Tanpa sadar Bintang mencengkram pergelangan tangan Arini dengan erat. Arini meringis merasakan nyeri pada tangannya.
"Lalu apa?! Kau akan membalas dendam padaku lewat putriku?" Jared menggeram marah. Melangkahkan kakinya selangkah ke depan dan tiba-tiba seorang pengawal menodongkan senjata ke arahnya. Arini membelalakkan matanya melihat nyawa ayahnya terancam. Menyentuh lengan Bintang, Arini memohon.
"Paman... Kumohon..."
Rahang Leo menegang. Tatapan matanya tajam menusuk melihat Arini merintih dan memohon pada Bintang. Bintang menatap ke arah Arini dengan tatapan sendu. Memberikan isyarat pada pengawalnya, menyuruhnya untuk mundur. Pengawal Bintang menganggukkan kepalanya dan mundur namun tatapannya tajam tertuju pada Jared.
"Lepaskan putriku Bintang. Kau tau siapa dia?"
Bintang mendengus dan menyeringai.
"Tentu saja aku tau. Dia pemilik tunggal kerajaan Anhur. Tapi aku tak tertarik mendapatkannya. Aku hanya menginginkan Reyna berada disampingku.""Jangan bicara omong kosong Bintang! Itu tidak mungkin!!" Jared menatap marah hingga matanya memerah. Tangannya mengepal erat seolah ingin merobohkan tubuh kekar sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Long Legs
General FictionBeberapa bab terakhir sudah mulai di un-publish ya mulai hari ini sampai e-book nya terbit. Ingin tahu lanjutannya, tunggu e-book nya dan masukin ke koleksi mu.. Terima kasih... :) Apa yang akan kau lakukan saat kau tau bahwa orang yang selama ini m...